Kanker Serviks Akibat Seks Bebas, Mitos atau Fakta?

oleh: dr. Theresia Rina Yunita

Kanker serviks adalah kanker paling umum ke-4 pada wanita. Kanker ini berkembang di bagian leher rahim atau pintu masuk menuju rahim dari vagina.

Hampir semua kasus kanker serviks yaitu 99 persen berkaitan dengan infeksi human papillomavirus (HPV). Virus ini sangat umum ditularkan melalui aktivitas seksual, termasuk dalam kebiasaan seks bebas.

Bagaimana seks bebas bisa menjadi salah satu faktor risiko atau penyebab kanker serviks? Mari kita simak penjelasannya.

Risiko Kanker Serviks Akibat Seks Bebas

Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan peluang terkena kanker serviks. Wanita tanpa salah satu dari faktor risiko ini sangat jarang mengalami kanker serviks.

Begitu pun sebaliknya, walaupun seorang wanita memiliki faktor risiko, belum tentu akan mengalami kanker serviks di kemudian hari. 

Salah satu faktor risiko kanker serviks yang sering menjadi perhatian adalah seks bebas. Bahaya seks bebas memang bisa meningkatkan risiko kanker serviks di kemudian hari.

Riwayat seksual seorang wanita ternyata menjadi faktor risiko kanker ini. Hal ini berkaitan dengan risiko paparan infeksi virus HPV penyebab kanker serviks.

Infeksi oleh human papillomavirus (HPV) adalah faktor risiko utama kanker serviks. Virus ini dapat menginfeksi sel-sel pada permukaan kulit, serta sel-sel yang melapisi alat kelamin, anus, mulut, dan tenggorokan.

Human papillomavirus menular melalui aktivitas seksual, termasuk seks vaginal, anal, dan bahkan oral.

Riwayat seksual yang tidak aman dan harus diwaspadai antara lain

–       Aktif secara seksual di usia muda, terutama di bawah 18 tahun.

–       Memiliki banyak pasangan seksual atau sering bergonta-ganti pasangan.

–       Memiliki satu pasangan namun ia dianggap berisiko tinggi.

Cegah Kanker Serviks, Hindari Seks Bebas!

Untuk mencegah kanker serviks, yang utama adalah menghindari faktor risikonya yaitu seks bebas dan paparan infeksi HPV. Bagaimana caranya?

–       Hindari melakukan seks sebelum nikah atau seks bebas.

–       Jika sudah menikah, masing-masing pihak setia dengan satu pasangan.

–       Sebelum menikah atau melakukan aktivitas seksual, ada baiknya melakukan vaksinasi HPV. Vaksin HPV merupakan cara paling efektif mencegah infeksi HPV, sehingga menurunkan angka risiko kanker serviks. 

–       Gunakan kondom untuk mencegah infeksi HPV. Kondom yang digunakan dengan benar efektif mencegah penularan infeksi menular seksual.

–       Jika sudah aktif berhubungan seksual, baiknya rutin pap smear.

Itulah kaitan antara seks bebas dengan risiko kanker serviks. Tidak hanya kanker serviks, seks bebas juga berisiko meningkatkan infeksi menular seksual lainnya seperti HIV.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari free sex. Seks setelah menikah adalah yang terbaik.