oleh dr. Reza Fahlevi, Sp. A
Kanker serviks adalah jenis keganasan yang cukup sering terjadi pada wanita. Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2019, kasus kanker serviks di Indonesia terjadi pada 23,4 per 100.000 penduduk.
Jika terlambat terdeteksi, jenis keganasan tersebut dapat menyebabkan kematian. Atas dasar itu, setiap wanita dianjurkan untuk memahami cara mencegah kanker serviks dan mendeteksinya sejak dini agar tidak berakhir demikian.
Faktanya, kanker serviks disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV). Jenis virus ini dapat menginfeksi tubuh akibat kontak seksual. Risiko penularan bisa semakin tinggi apabila Anda juga tidak mendapatkan vaksinasi.
Nah, guna menurunkan risiko kanker serviks, beberapa upaya yang bisa Anda terapkan adalah sebagai berikut:
1. Melakukan Hubungan Seksual yang Sehat dan Aman
Seperti telah disinggung sebelumnya, virus HPV dapat menyebar melalui kontak seksual. Risiko penularan bisa meningkat apabila Anda melakukan perilaku seks berisiko, seperti bergonta-ganti pasangan atau tanpa menggunakan kondom.
Oleh sebab itu, hal yang perlu dilakukan sebagai langkah pencegahan kanker serviks adalah dengan menerapkan perilaku seks yang sehat dan aman.
Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
Tak cukup hanya dengan itu, Anda pun mesti berupaya untuk tidak bergonta-ganti pasangan seksual. Apabila hendak menggunakan mainan seks (sex toys), pastikan tidak secara bergantian dengan orang lain.
2. Melakukan Vaksinasi HPV
Vaksinasi HPV terbukti dapat menurunkan risiko kanker serviks cukup signifikan. Jenis vaksin ini dapat diberikan sejak remaja putri berusia 9–14 tahun, dengan pemberian sebanyak 2 kali yang berjarak 6–15 bulan.
Pada usia 15 tahun ke atas hingga wanita belum aktif secara seksual, vaksin HPV diberikan sebanyak 3 kali.
Ada beberapa jenis vaksinasi HPV yang tersedia untuk menangkal virus penyebab keganasan tersebut. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui waktu, dosis, dan jenis vaksin yang paling sesuai.
Hal terpenting, jangan tunggu sampai menikah atau aktif secara seksual untuk melakukan vaksinasi HPV. Anda perlu melakukannya sejak dini, agar tubuh memiliki antibodi yang lebih optimal untuk menangkal virus penyebab keganasan tersebut.
3. Melakukan Skrining Berkala
Perubahan awal yang terjadi pada sel-sel serviks sebelum menjadi keganasan disebut sebagai lesi pra-kanker. Jika kondisi ini dapat dideteksi sejak dini, maka tindakan dapat segera dilakukan untuk mencegah kanker serviks.
Itulah mengapa, skrining secara rutin adalah hal yang penting untuk mencegah kanker serviks di kemudian hari.
Salah satu jenis pemeriksaan untuk mendeteksi dini kanker serviks adalah pap smear. Pemeriksaan ini dapat dilakukan berkala, khususnya setelah wanita aktif secara seksual.
Pemeriksaan pap smear perlu dilakukan setidaknya setiap 3 tahun sekali hingga wanita berusia 65 tahun.
4. Terapkan Gaya Hidup Sehat
Menerapkan gaya hidup sehat juga merupakan kunci untuk mencegah kanker serviks sejak dini. Dalam hal ini, Anda perlu mengatur pola makan agar menu yang dikonsumsi sepenuhnya sehat dan bernutrisi seimbang.
Di samping itu, Anda pun perlu menjaga berat badan agar tidak berlebihan, berolahraga secara rutin, mendapatkan waktu istirahat yang cukup, menghindari merokok dan paparan asapnya, serta mengelola stres dengan baik.
5. Mendeteksi Setiap Perubahan pada Tubuh
Pencegahan kanker serviks sejak dini juga membutuhkan kejelian Anda dalam mengetahui setiap perubahan pada tubuh.
Jika Anda menemukan gejala, seperti nyeri saat seks, perdarahan, flek, atau keputihan berulang dan berlangsung lama, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter.
Hal ini untuk memastikan ada/tidaknya peran serta virus HPV dalam terjadinya keluhan-keluhan tersebut.
Kanker serviks adalah penyakit mematikan yang bisa dicegah dengan tindakan-tindakan di atas. Tetap waspada akan setiap kemungkinan yang ada. Jangan sampai Anda menjadi korban dari keganasan tersebut yang selanjutnya!