Human Papillomavirus (HPV) adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit dan selaput lendir, termasuk di dalam mulut, tenggorok, dan saluran reproduksi. HPV adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang paling umum, dan beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kanker serviks, kanker tenggorok, dan kanker lainnya. Untuk melindungi masyarakat dari risiko kanker yang disebabkan oleh HPV, vaksin HPV telah dikembangkan. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah vaksin HPV harus wajib diberikan kepada semua individu atau hanya kepada kelompok tertentu.
Apa Itu Vaksin HPV?
Vaksin HPV adalah vaksin yang dirancang untuk melindungi individu dari infeksi HPV dan penyakit yang dapat disebabkan oleh virus ini. Ada beberapa jenis vaksin HPV yang tersedia, tetapi yang paling umum digunakan adalah bivalern dan tetravalen. Vaksin ini dirancang untuk melindungi dari jenis HPV tertentu yang paling sering terkait dengan kanker serviks, genital warts (kutil kelamin), dan beberapa jenis kanker lainnya.
Vaksin HPV bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus HPV jika individu terpapar di masa mendatang. Vaksin ini paling efektif jika diberikan sebelum individu terpapar HPV, yaitu pada anak-anak dan remaja sebelum mereka aktif secara seksual.
Apakah Vaksin HPV Harus Wajib Diberikan?
Pertanyaan apakah vaksin HPV harus wajib diberikan adalah topik yang hangat diperdebatkan di banyak negara. Keputusan untuk menjadikan vaksin HPV sebagai vaksin wajib dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan kesehatan masyarakat, pandangan etis, dan pendapat masyarakat. Di bawah ini adalah beberapa argumen yang mendukung menjadikan vaksin HPV sebagai vaksin wajib:
- Pencegahan Kanker:
Vaksin HPV adalah alat yang efektif untuk mencegah kanker serviks, yang merupakan masalah kesehatan serius. Mengingat dampak kanker serviks terhadap kualitas hidup dan kematian, membuat vaksin ini wajib dapat menjadi tindakan yang bertanggung jawab. - Perlindungan Masyarakat:
Vaksin HPV tidak hanya melindungi individu yang menerimanya, tetapi juga dapat membantu melindungi populasi secara keseluruhan dengan mencapai tingkat kekebalan kelompok yang cukup tinggi. - Efek Samping yang Rendah:
Vaksin HPV umumnya dianggap aman dengan efek samping yang ringan. Ini membuatnya cocok untuk menjadi vaksin wajib karena risiko efek samping serius sangat rendah. - Dukungan Medis:
Organisasi kesehatan dunia seperti WHO dan sebagian besar asosiasi medis mendukung vaksinasi HPV.
Saat ini, keputusan untuk menjadikan vaksin HPV sebagai vaksin wajib bervariasi dari satu negara ke negara lain. Beberapa negara telah mengambil langkah-langkah untuk membuat vaksin ini wajib.
Siapa yang Wajib Menerima Vaksin HPV?
Ada beberapa kelompok yang dianggap sangat penting untuk menerima vaksinasi HPV sesuai dengan pedoman kesehatan masyarakat. Ini termasuk:
- Anak-anak dan Remaja: Vaksin HPV paling efektif jika diberikan sebelum individu aktif secara seksual. Oleh karena itu, vaksin HPV direkomendasikan untuk anak-anak dan remaja dalam kelompok usia tertentu. Pedoman vaksinasi biasanya mencakup usia 9-26 tahun, tetapi dapat bervariasi di setiap negara.
- Individu yang belum Terpapar HPV: Vaksin HPV memberikan manfaat terbesar bagi mereka yang belum terpapar dengan jenis-jenis HPV yang ditargetkan oleh vaksin. Oleh karena itu, individu yang telah terpapar atau memiliki riwayat infeksi HPV mungkin tidak akan mendapatkan manfaat yang sama dari vaksinasi HPV.
- Individu dengan Risiko Tinggi: Individu yang memiliki risiko tinggi terkena HPV, seperti mereka yang memiliki banyak pasangan seksual atau berisiko tinggi terkena IMS lainnya, dapat mendapatkan manfaat besar dari vaksinasi HPV.
Perlu diperhatikan juga, perlunya melakukan konsultasi kesehatan oleh ahli medis atau dokter selama pemberian vaksin HPV ini, ya.
Referensi:
- https://www.klikdokter.com/info-sehat/kanker/cegah-kanker-serviks-dengan-vaksin-hpv
- https://www.klikdokter.com/info-sehat/kanker/syarat-dan-kriteria-untuk-mendapatkan-vaksin-hpv-gratis