Vaksin HPV Gratis dari Program Pemerintah, Ketahui Apakah Kamu Termasuk Targetnya?

Human Papillomavirus (HPV) merupakan salah satu virus yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Jika infeksi ini tidak ditangani secara tepat, dapat berkembang menjadi kanker serviks. Karena itu, banyak negara termasuk Indonesia melakukan program vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks. Di Indonesia, pemerintah memberikan vaksin HPV secara gratis untuk menekan potensi kanker serviks di kemudian hari.

Namun, bagaimana fakta mengenai vaksin HPV dan apakah kamu targetnya? Berikut ulasannya!

Fakta Seputar Vaksin HPV

Vaksin HPV adalah jenis vaksin yang memberikan proteksi pada tubuh dari infeksi virus HPV dan sudah terbukti memberikan perlindungan terhadap infeksi HPV dan perkembangan kanker terkait HPV. Berikur beberapa fakta seputar vaksin HPV.

1.       Vaksin bisa mencegah beberapa jenis kanker

Sebagai informasi, paparan virus HPV menyebabkan infeksi yang berhubungan dengan berbagai jenis kanker seperti vagina, serviks, penis, anus, bahkan orofaring atau bagian belakang dari tenggorok.

Saat seseorang mendapat vaksin HPV, tubuh akan membuat protein yang disebut antibodi untuk melawan virus. Antibodi inilah yang akan memberikan perlindungan kuat dari virus HPV.

Vaksin ini bisa diberikan pada anak dan perempuan dewasa yang belum melakukan hubungan seksual. Hampir 450.000 perempuan yang menerima vaksinasi sebelum usia 17 tahun, mengalami penurunan risiko kanker serviks hampir 90%.

2.       Efektif diberikan pada usia 9-12 tahun

Usia 9-12 tahun efektif diberikan vaksin HPV karena tubuh menghasilkan respons imun yang lebih banyak terhadap virus HPV pada rentang usia tersebut. Namun, rekomendasi pemberian vaksin HPV dimulai dari usia 9-26 tahun.

Jika Anda berusia 27-45 tahun, Food and Drug Administration (badan pengawas obat dan makanan di Amerika) sudah memperbolehkan untuk diberikan vaksin HPV tetapi harus dengan konsultasi dokter dahulu. Namun, jika sedang hamil, harus menunda vaksinasi HPV.

3.       Vaksin diberikan dalam beberapa dosis

Vaksin HPV umumnya memiliki jumlah dosis bervariasi, tergantung usia penerima dan rekomendasi dari tim medis.

Untuk anak berusia 9-14 tahun, persyaratannya adalah sebagai berikut:

  • Dosis pertama diberikan terlebih dahulu di usia 9-14 tahun
  • Dosis kedua harus diberikan 6-12 bulan setelah dosis pertama dan harus diberikan sebelum usia 15 tahun
  • Jika dosis kedua diberikan kurang dari 5 bulan setelah dosis pertama, dosis ketiga harus diberikan minimal 5 bulan setelah dosis pertama dan minimal 12 minggu setelah dosis kedua
  • Apabila jadwal vaksinasi terganggu, dosis vaksin tidak perlu diulang

Untuk usia di atas 15 tahun, akan diberikan 3 kali jadwal dosis. Dosis ini direkomendasikan untuk anak yang mendapat dosis pertama pada atau setelah usia 15 tahun, dan orang dengan kondisi gangguan sistem imun tertentu.

Dalam rangkaian 3 dosis, dosis kedua harus diberikan 1-2 bulan setelah dosis pertama. Sementara dosis ketiga harus diberikan 6 bulan setelah dosis pertama.

Interval minimalnya adalah 4 minggu antara dosis pertama dan kedua, 12 minggu antara dosis kedua dan ketiga, dan 5 bulan antara dosis pertama dan ketiga.

Jika dosis vaksin diberikan dalam selang waktu yang lebih singkat, maka dosis tersebut harus diberikan kembali setelah rentang waktu minimum lainnya berlalu sejak dosis terakhir. Hal ini bisa Anda diskusikan terlebih dulu dengan dokter.

4.       Efek samping ringan pasca-vaksin

Sama seperti vaksinasi lainnya, efek samping ringan mungkin dijumpai dan akan hilang dengan sendirinya, antara lain:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Rasa sakit, kemerahan, dan bengkak pada tempat suntikan
  • Nyeri sendi atau otot

Efek samping yang lebih serius dapat dijumpai. Misalnya reaksi alergi atau pingsan. Jika memiliki reaksi alergi yang ada pada kandungan vaksin HPV, sebaiknya tidak menerima vaksin HPV.

5.       Keamanannya teruji secara klinis

Lebih dari 270 juta dosis vaksin HPV telah diberikan di seluruh dunia. Vaksin HPV sudah digunakan sejak tahun 2006 dan telah melalui pengujian keamanan yang ketat sebelum disebarluaskan.

6.       Vaksin HPV juga ditujukan pada pria

Vaksin HPV tidak hanya berguna untuk perempuan saja, namun juga untuk pria. Vaksin ini bisa diberikan pada usia 9-26 tahun.

Pada pria, vaksin ini bermanfaat untuk mencegah penyakit seperti kutil kelamin, yang menyebabkan peningkatan angka penularan infeksi HPV. Vaksin ini juga bisa mencegah kanker yang berkaitan dengan infeksi HPV seperti kanker orofaring, anus, dan penis.

7.       Gratis diberikan pemerintah

Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P), imunisasi HPV adalah program yang telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, mulai tahun 2016 di provinsi DKI Jakarta.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, program bebas biaya vaksin HPV terutama diberikan kepada anak perempuan kelas 5 SD/MI/sederajat atau anak usia 11 tahun (bagi anak usia sekolah yang tidak bersekolah) untuk dosis pertama.

Dosis keduanya diberikan 6-12 bulan kemudian. Pada tahun 2024, Kementerian Kesehatan RI juga mulai menargetkan perluasan jangkauan vaksinasi gratis ini hingga anak berusia 15 tahun. Pemberian vaksin ini gratis atau tidak dipungut biaya sepeserpun. Prosedurnya dilaksanakan melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS pada bulan Agustus setiap tahunnya.

Itulah beberapa fakta menarik tentang vaksin HPV. Jika Anda tidak termasuk targetnya, jangan bersedih. Anda bisa vaksin HPV melalui One Onco. Anda bisa cek harganya di sini.

Anda juga bisa mencari informasi mengenai kanker lainnya di website One Onco. Semoga Anda sehat selalu!

 

Referensi:

  • Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Human papillomavirus (HPV) vaccination: What everyone should know [Internet]. 2021 [cited 2024 May 10]. Available from: https://cdc.gov/vaccines/vpd/hpv/public/index.html
  • Centers for Disease Control and Prevention (CDC). HPV vaccine schedule and dosing [Internet]. 2021 [cited 2024 May 10]. Available from: https://cdc.gov/hpv/hcp/schedules- recommendations.html
  • Kemenkes RI. Kemenkes tambah 3 jenis vaksin imunisasi rutin, salah satunya HPV [Internet]. 2022 Apr 25 [cited 2024 May 10]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis- media/20220423/2939708/39708/
  • Kemenkes RI. Cegah kanker leher rahim, kemenkes canangkan perluasan imunisasi HPV secara nasional [Internet]. 2023 [cited 2024 May 10]. Available from: https://p2p.kemkes.go.id/cegah- kanker-leher-rahim-kemenkes-canangkan-perluasan-imunisasihpv-secara-nasional/
  • National Cancer Institute. Human papillomavirus (HPV) vaccines [Internet]. 2021 [cited 2024 May 10]. Available from: https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/infectious- agents/hpv-vaccine-factsheet
  • American Cancer Society. HPV vaccine facts [Internet]. 2024 [cited 2024 May 10]. Available from: https://cancer.org/cancer/risk-prevention/hpv/hpv-vaccines.html#:~:text=The%20American%20Cancer%20Society%20recommends,vaccine%20as%20soon%20as%20possible.
  • Lei J, Ploner A, Elfstrom M, Wang J, Roth A, Fang F, et al. HPV vaccination and the risk of invasive cervical cancer. N Eng J Med. 2020;383:1340-8.
  • World Health Organization (WHO). One in three men worldwide are infected with genital human papillomavirus [Internet].                                  2023                 [cited       2024         May         10].                                  Available          from: https://who.int/news/item/01-09-2023-one-in-three-men-worldwide-are-infected-with- genital-human-papillomavirus