Kanker payudara merupakan salah satu penyakit berbahaya yang menyerang wanita. Menurut data riset terakhir oleh WHO pada tahun 2020 jumlah kasus kanker payudara di Indonesia mencapai lebih dari 68 ribu kasus dengan jumlah kematian sebanyak 22 ribu jiwa.
Salah satu penyebab utama tingginya kasus ini karena sebagian wanita tidak tahu cara mendeteksi dini kanker payudara. Sehingga 70% diantaranya baru terdeteksi pada stadium lanjut.
Untuk menghindari penyakit berbahaya ini, penting bagi Anda untuk memahami risiko dan upaya pencegahan yang dilakukan sedini mungkin. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui faktor-faktor risiko kanker payudara hingga langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan.
Kenali Faktor Risiko Kanker Payudara
Jenis kanker ini disebabkan oleh sel-sel abnormal yang tumbuh pada jaringan payudara. Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu berkembangnya sel kanker pada jaringan payudara, termasuk faktor genetik, usia, perubahan hormon, hingga gangguan kesuburan.
Berikut adalah beberapa faktor risiko yang perlu Anda waspadai:
1. Riwayat kanker payudara pada anggota keluarga
Jika Anda memiliki anggota keluarga yang didiagnosis kanker payudara, Anda memiliki risiko 2-3 kali lebih besar untuk terkena penyakit serupa. Hal ini terjadi karena adanya dua jenis gen yang dapat diwariskan, yaitu gen BRCA1 dan BRCA2.
Gen-gen ini mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap kanker payudara. Oleh karena itu, bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarga, dianjurkan untuk deteksi dini 10 tahun lebih awal dari usia keluarga Anda saat menerima diagnosis.
2. Kelebihan jumlah hormon estrogen dan progesteron
Wanita dengan jumlah hormon estrogen dan progesteron berlebih memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan wanita lainnya. Ketidakseimbangan hormon pada tubuh dapat memicu dan meningkatkan kemungkinan bagi sel-sel abnormal untuk berkembang.
Selain faktor genetik, jumlah hormon tidak seimbang juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti penggunaan pil KB pada usia muda (10-15 tahun) hingga terapi pengganti hormon estrogen yang berkepanjangan (lebih dari 5 tahun).
3. Obesitas dan pola makan tidak sehat
Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, pengawet, dan garam yang berlebih dapat mempengaruhi indeks massa tubuh. Pola makan tidak sehat ini dapat berakibat pada kelebihan berat badan dan penumpukan lemak pada tubuh.
Hal ini juga mengganggu sistem metabolisme karena tubuh kekurangan zat gizi seperti vitamin A, B kompleks, D, E, K serta berbagai mineral seperti kalsium, natrium, dan zinc. Sehingga menjadikan tubuh lebih rentan terhadap paparan risiko kanker.
4. Menstruasi lebih awal dan menopause lambat
Estrogen merupakan salah satu hormon pada wanita yang berperan penting untuk perkembangan seksual dan reproduksi. Namun, hormon ini juga dapat menjadi salah satu faktor risiko berkembangnya sel kanker payudara.
Seseorang yang mengalami menstruasi sebelum umur 12 tahun atau menopause di atas 55 tahun umumnya memiliki risiko lebih tinggi. Ini disebabkan oleh adanya kadar hormon estrogen yang tinggi dalam waktu yang lama.
Apabila Anda memiliki beberapa faktor risiko di atas, maka penting untuk melakukan deteksi dini dan pemeriksaan rutin untuk mencegah perkembangan kanker. Lakukan juga langkah pencegahan yang tepat untuk mengurangi risiko dan menghindari penyakit berbahaya ini.
Langkah-Langkah Dini Pencegahan Kanker Payudara
Meski beberapa faktor risiko kanker payudara tidak dapat diubah dan dihindari, Anda masih bisa meminimalisir kemungkinan terkena penyakit ini dengan tindakan pencegahan yang tepat. Perubahan pola hidup lebih sehat dapat menjadi langkah awal yang efektif untuk menghindari penyakit ini.
Simak langkah-langkah dini untuk mencegah dan mengurangi risiko kanker payudara yang bisa Anda lakukan.
1. Konsumsi gizi seimbang
Mulai bangun pola makan sehat dengan rajin mengkonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi penting. Pilihlah makanan dengan sumber karbohidrat yang sehat, tinggi akan kandungan serat dan lemak baik, serta memiliki protein yang rendah lemak jenuh.
Beberapa di antaranya dapat Anda temukan pada buah, sayuran hijau, serta kacang-kacangan. Selain memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, makanan sehat ini juga dipercaya dapat membantu memperlambat pertumbuhan sel kanker.
2. Menstruasi lebih awal dan menopause lambat
Wanita yang memiliki kebiasan merokok terutama pada usia muda, lebih rentan terkena kanker payudara. Kandungan bahan kimia pada rokok terbukti menyebabkan kanker bahkan membuat kanker lebih mungkin untuk kembali meski setelah pengobatan.
Konsumsi alkohol berlebih juga dapat memicu sel kanker untuk berkembang karena alkohol mempengaruhi peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Batasi konsumsi alkohol Anda setidaknya satu gelas dalam satu hari.
3. Menjaga berat badan ideal
Seperti yang Anda ketahui, penumpukan lemak pada tubuh dapat memicu kadar estrogen berlebih dan memicu sel kanker pada payudara. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk memiliki berat badan ideal dan menjaga fisik tetap aktif.
Mulai dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari dan olahraga rutin setidaknya 30 menit setiap harinya. Beberapa kegiatan fisik yang dapat Anda lakukan diantaranya adalah jogging, aerobik, berenang, atau bersepeda.
4. Menyusui pasca-melahirkan
Selain memiliki banyak manfaat bagi bayi, menyusui dapat menurunkan risiko kanker payudara. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki risiko lebih rendah untuk terkena kanker saat sebelum dan sesudah menopause.
Masa menyusui yang dianjurkan adalah selama satu tahun, bahkan menyusui dalam waktu lebih lama dapat memberikan Anda perlindungan yang lebih lama juga. Hal ini diyakini karena menyusui menurunkan risiko kanker payudara dengan mengurangi paparan terhadap hormon estrogen selama hidupnya.
5. Jangan konsumsi pil KB setelah usia 35 tahun
Cara pencegahan lain yang dapat Anda lakukan adalah mengurangi terapi hormon, termasuk penggunaan pil KB setelah usia 35 tahun. Penggunaan pil dalam jangka panjang dapat mempengaruhi kestabilan hormon dan meningkatkan risiko kanker.
Jika Anda memiliki faktor risiko kanker payudara, cara terbaik yang dapat Anda lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter untuk memilih metode kontrasepsi lainnya yang tidak hanya dapat mencegah kehamilan tetapi juga menghindari bahaya penyakit ini.
Demikian informasi yang kami sampaikan tentang langkah-langkah pencegahan kanker payudara beserta faktor risiko yang harus Anda waspadai. Selain upaya pencegahan, Anda juga dapat deteksi dini secara mandiri dengan metode SADARI.
SADARI bertujuan untuk menemukan benjolan tidak normal pada payudara. Anda dapat melakukannya dengan meraba payudara dan mengamati ada tidaknya perubahan abnormal yang terjadi.
Jika Anda menemukan kelainan pada payudara, segera hubungi dokter dan lakukan pemeriksaan lebih lanjut. Selain pemeriksaan mandiri, tersedia juga USG payudara atau Mamografi untuk melihat gambaran kelenjar payudara dan jaringan di sekitarnya.
Melalui OneOnco, Anda dapat melakukan tes kanker payudara di rumah sakit terdekat. Pilih layanan deteksi tes kanker sesuai kebutuhan dan lakukan penjadwalan dengan mudah di sini. Anda juga dapat dengan mudah mendapatkan berbagai kebutuhan untuk pasien kanker seperti Nutrican melalui fitur belanja sehat yang disediakan One Onco.
References:
Mayo Clinic – Breast cancer prevention: How to reduce your risk