Pentingkah Pemeriksaan Mammografi? Ketahui Pengertian, Prosedur, dan Fungsinya

Selain menjadi bagian anatomi dan seksual, payudara pada wanita memiliki fungsi esensial dalam memproduksi ASI untuk asupan bayi. Maka dari itu, sangat penting bagi wanita untuk menjaga kesehatan payudara guna menghindari berbagai penyakit.

Apabila lalai dalam menjaga kesehatan payudara dan keseluruhan tubuh, maka potensi risiko terhadap penyakit seperti kista dan kanker payudara akan meningkat. 

Upaya pencegahan terbaik adalah dengan melakukan pemeriksaan klinis secara rutin, salah satunya adalah melakukan pemeriksaan mammografi.

Mammografi adalah metode pemindaian dengan sinar-x yang digunakan untuk memeriksa payudara dalam deteksi dini kanker dan penyakit payudara lainnya. Simak artikel berikut untuk mengetahui lebih dalam tentang pengertian mammografi, fungsi, hingga prosedurnya.

Pengertian Mammografi dan Manfaatnya

Mammografi atau biasa juga disebut dengan mammogram bertujuan untuk menangkap gambar jaringan payudara untuk mendeteksi ada tidaknya kelainan. Metode pemeriksaan mammografi dapat dibagi menjadi dua jenis sesuai dengan tujuannya, yaitu:

  • Screening mammography (Mammografi Skrining) – ditujukan untuk memeriksa kelainan pada payudara meski tidak ada keluhan atau gejala signifikan yang dapat dirasakan. Hal ini berfungsi untuk deteksi kanker payudara sejak dini, khususnya untuk golongan dengan risiko tinggi.
  • Diagnostic mammography (Mammografi Diagnostik) – dilakukan untuk menemukan penyebab kelainan pada payudara, termasuk nyeri, benjolan, infeksi pada puting, atau perubahan tekstur kulit payudara. Mammografi diagnostik juga digunakan untuk menunjang hasil mammografi skrining yang tidak normal.

Teknik mammografi telah digunakan sejak 30 tahun lalu dan teknologi yang digunakan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Saat ini terdapat tiga kemajuan terbaru dalam mammografi, yaitu:

  • Mammografi Digital – jenis mamografi yang merekam gambar radiografi secara elektronik dalam format digital. Teknik ini menggunakan sinar-x bertegangan rendah untuk mengurangi efek radiasi. 
  • Computer-aided Detection (CAD) – adalah sebuah program komputer yang dirancang khusus untuk membantu dokter dalam menginterpretasi hasil gambaran digital medis. Sistem ini dapat mendeteksi area kepadatan, massa, atau klasifikasi abnormal lainnya yang menandai adanya kanker.
  • Digital Breast Tomosynthesis (DBT) – disebut juga mammografi tiga dimensi, teknik ini melibatkan pengambilan gambar payudara dari berbagai sudut yang kemudian dirangkai menjadi satu gambaran tiga dimensi. Hasil dari teknik ini lebih terperinci daripada teknik lainnya namun membutuhkan waktu interpretasi yang lebih lama.

Siapa Saja yang Perlu Menjalani Mammografi?

Wanita yang berusia di atas 40 tahun disarankan untuk melakukan mammografi setidaknya 1-2 tahun sekali. Hal ini karena risiko kanker payudara cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Mammografi juga dianjurkan bagi wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara.

Selain golongan di atas, wanita dengan beberapa keluhan berikut juga sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan mammografi.

  • Memiliki benjolan tidak normal pada payudara
  • Mengalami perubahan tekstur kulit di sekitar payudara
  • Mengeluarkan cairan bening atau kecoklatan dari puting
  • Merasakan nyeri atau rasa tidak nyaman pada payudara

Jika Anda berencana untuk melakukan pemeriksaan mammografi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya:

  • Lakukan mammografi seminggu setelah menstruasi untuk hasil yang lebih akurat serta mengurangi rasa nyeri yang mungkin ditimbulkan
  • Mammografi tidak dianjurkan saat kondisi hamil atau menyusui, karena pancaran radiasi pada mammografi dapat mengganggu pertumbuhan janin
  • Hasil mammografi akan kurang efektif jika Anda memiliki implan payudara, karena bahan pada implan dapat mengaburkan gambar
  • Kompresor pada mesin mammografi juga dapat berpotensi memecahkan implantasi pada payudara
  • Hindari penggunaan deodoran, bedak, atau parfum pada area payudara karena partikel logam yang terkandung dapat mengganggu hasil mammografi
  • Beri tahu dokter akan riwayat pengobatan yang Anda jalani, termasuk jenis obat, vitamin, atau suplemen yang dikonsumsi

Selain hal-hal di atas, perlu dilakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Anda tidak menghambat hasil pemeriksaan.

Prosedur Pemeriksaan Mammografi

Sebelum menjalani prosedur mammografi, pasien disarankan untuk menghindari konsumsi kafein, seperti teh, kopi, soda, atau coklat setidaknya 5 hingga 7 hari sebelum pemeriksaan. Apabila pasien telah melakukan mammografi sebelumnya, maka disarankan juga untuk membawa hasil tes tersebut agar dapat dijadikan perbandingan.

Prosedur Pelaksanaan Mammografi

Pemeriksaan mammografi umumnya memerlukan waktu kurang lebih 30 menit. Prosedur ini dapat dilakukan dengan posisi duduk maupun berdiri, tergantung pada alat yang digunakan oleh rumah sakit atau klinik.

Proses ini dimulai dengan menempatkan payudara dalam alat rontgen yang disertai kompresor untuk menekan dan mendatarkan payudara serta jaringan di dalamnya. Pengambilan gambar payudara akan dilakukan dari beberapa sudut. 

Saat kompresor bekerja, dokter akan meminta pasien untuk menahan napas supaya gambar yang dihasilkan lebih jelas. Apabila saat proses pemeriksaan pasien merasakan nyeri atau sensasi tidak nyaman, tekanan pada payudara bisa disesuaikan kembali.

Setelah Menjalani Pemeriksaan

Setelah mammografi selesai, biasanya pasien dapat langsung menerima hasil rontgen. Namun, hal ini juga tergantung pada kualitas gambar yang dihasilkan. Jika hasil gambar kurang jelas untuk diperiksa, dokter akan mengulang proses dari awal atau menyarankan metode lain, seperti USG payudara.

Berikut adalah beberapa kelainan pada jaringan payudara yang dapat terdeteksi melalui mammografi:

  • Jaringan yang lebih padat dari normal
  • Penumpukan kalsium
  • Benjolan keras atau berisi cairan
  • Tumor jinak atau ganas

Meski mammografi dapat membantu dokter menemukan kelainan, pemeriksaan ini tidak dapat mendeteksi kanker payudara secara akurat, melainkan hanya dapat memberikan gambaran akan adanya area abnormal pada jaringan payudara. 

Dokter masih harus melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap bentuk, ukuran, warna, serta bagian tepi pada area abnormal untuk menentukan apakah area tersebut merupakan kanker. 

Jika area tersebut menunjukkan perbedaan dari gambaran normal, dokter mungkin akan menyarankan tindakan lanjutan seperti USG, MRI, hingga biopsi atau pengambilan sampel jaringan.

Risiko dan Efek Samping Mammografi

Tidak ada risiko ataupun efek samping serius yang ditimbulkan dari prosedur mammografi. Meski mammografi menggunakan radiasi sinar X dalam prosesnya, dosisnya sangatlah rendah dan tidak memberi dampak yang buruk pada tubuh.

Dengan kata lain, manfaat yang akan Anda peroleh dari mammografi akan lebih besar dibandingkan dengan risiko radiasinya.

Meski demikian, masih ada kemungkinan hasil tidak tepat atau false positive yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Sekitar 5-20% skrining mammografi memerlukan mammografi lanjutan atau tindakan ultrasonografi untuk mendapat hasil yang akurat.

Sekian informasi seputar mammografi, termasuk pengertian, jenis-jenis, fungsi, hingga efek sampingnya.

Mammografi adalah salah satu prosedur deteksi dini kelainan pada payudara yang singkat dan tanpa menimbulkan rasa sakit berkepanjangan. Pilih rumah sakit, klinik, atau laboratorium dengan fasilitas yang memadai untuk mendapatkan hasil mammografi yang maksimal.

Dengan OneOnco, Anda dapat memilih fasilitas terbaik di seluruh Indonesia dengan mudah. Cukup klik di sini untuk memilih layanan dan area jangkauan sesuai kebutuhan Anda. One Onco juga menyediakan fitur belanja sehat yang memudahkan anda untuk mendapatkan berbagai kebutuhan untuk pasien kanker seperti Nutrican.

References:

Centers for Disease Control and Prevention – What Is a Mammogram?

Medline Plus – Mammography

Johns Hopkins Medicine – Mammogram Procedure