Kanker Payudara – Gejala, Penyebab, & Langkah Penanganan

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang kerap menghantui para wanita. Kanker payudara ini menjadi jenis kanker dengan jumlah kasus terbesar di Indonesia. Menurut data dari Globocan, pada tahun 2020 ada lebih dari 65 ribu kasus baru kanker payudara di Indonesia, yang menyebabkan kanker payudara menempati urutan pertama dari jenis kanker yang paling banyak di Indonesia. 

Penyakit kanker payudara ini disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel pada payudara yang tak terkendali dan bisa menginvasi sel-sel sehat disekitarnya. Untuk Anda yang ingin mengetahui lebih dalam seputar penyakit ini, Anda bisa temukan informasi seputar kanker payudara di bawah ini.

Apa itu Kanker Payudara?

Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang berawal dari bagian payudara. Melansir Healthline, kanker payudara terjadi akibat perubahan (mutasi) pada gen yang mengatur pertumbuhan sel. Akibatnya, sel-sel akan membelah dan berkembang biak secara tidak terkendali dan menimbulkan benjolan atau massa. 

Umumnya, kanker payudara terbentuk di bagian saluran payudara (duktus), dan bisa juga terbentuk pada jaringan lemak atau jaringan ikat fibrosa di dalam payudara. Saat pertumbuhan sel-sel kanker sudah tidak terkendali, sel-sel kanker ini dapat menyerang jaringan sehat lainnya di payudara dan dapat menyebar melalui kelenjar getah bening di bawah lengan dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. 

Jenis-jenis Kanker Payudara

Ada beberapa jenis kanker payudara yang terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu invasif dan non-invasif. Kanker payudara invasif merupakan kondisi di mana kanker payudara telah menyebar ke bagian lain di payudara, sedangkan untuk kanker non-invasif merupakan kanker payudara yang belum menyebar dari jaringan aslinya. Dua kategori utama kanker payudara ini digunakan untuk menggambarkan jenis kanker payudara yang umum, seperti:

  • Ductal carcinoma in situ (DCIS). Adalah jenis kanker non-invasif yang terdapat pada saluran payudara dan belum menyerang jaringan payudara di sekitarnya.
  • Lobular carcinoma in situ (LCIS). Kanker yang tumbuh di kelenjar penghasil susu pada payudara. Sama seperti DCIS, sel kanker belum menyerang jaringan payudara di sekitarnya.
  • Invasive ductal carcinoma (IDC).  IDC merupakan jenis kanker payudara yang paling umum terjadi. Kanker ini tumbuh di saluran payudara dan menyerang di jaringan terdekatnya dan dapat menyebar ke organ tubuh lainnya.
  • Invasive lobular carcinoma (ILC).  Pertama kali tumbuh di bagian lobulus, kanker payudara jenis ini telah menyerang jaringan di sekitarnya.

Tak hanya itu, ada juga beberapa jenis kanker payudara yang tidak umum, seperti:

  • Paget disease of the nipple. Jenis kanker payudara ini tumbuh di puting payudara, dan seiring pertumbuhannya, kanker ini mulai mempengaruhi kulit dan areola (daerah lingkaran gelap sekitar puting payudara).
  • Phyllodes tumor. Jenis kanker payudara yang sangat langka ini tumbuh di jaringan ikat payudara.
  • Angiosarcoma. Merupakan kanker payudara yang tumbuh pada pembuluh darah atau pembuluh getah bening pada payudara.

Gejala Kanker Payudara

Pada stadium awal, kanker payudara cenderung tidak menimbulkan gejala apapun. Dalam kebanyakan kasus, tumor masih terlalu kecil untuk dirasakan, dan hanya dapat dilihat pada mammogram. Secara umum, gejala kanker payudara adalah timbulnya benjolan baru di payudara yang sebelumnya tidak ada. Tak hanya itu, ada beberapa gejala lainnya dari kanker payudara:

  • Benjolan atau penebalan jaringan payudara yang terasa berbeda dengan jaringan di sekitarnya
  • Nyeri pada payudara
  • Kulit payudara memerah, berubah warna, dan berlubang
  • Bengkak di seluruh bagian payudara atau sebagian payudara
  • Keluar cairan pada puting selain ASI
  • Keluar darah dari puting
  • Pengelupasan kulit pada puting atau payudara
  • Perubahan bentuk atau ukuran payudara secara tiba-tiba
  • Puting masuk ke dalam
  • Perubahan bentuk kulit pada payudara
  • Benjolan atau pembengkakan di bawah lengan

Penyebab Kanker Payudara

Kanker payudara terjadi ketika sel-sel pada payudara mengalami mutasi, tumbuh secara tidak normal, dan tak terkendali. Sel-sel tersebut akan terus menumpuk dan membentuk gumpalan atau massa. Menurut Mayo Clinic, kanker payudara ini disebabkan dari  gabungan berbagai faktor genetik keturunan dan lingkungan. Para peneliti telah mengidentifikasi faktor-faktor hormonal, gaya hidup, dan lingkungan yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Mutasi gen yang diturunkan dapat menjadi salah satu penyebab kanker payudara. Mutasi gen yang paling terkenal adalah Breast Cancer Gene 1 (BRCA1) dan breast cancer gene 2 (BRCA2) yang keduanya secara signifikan meningkatkan risiko kanker payudara dan ovarium.

Tak hanya mutasi gen, kanker payudara juga dikaitkan dengan beberapa faktor risiko:

Faktor Risiko Kanker Payudara

Beberapa faktor risiko berikut dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker payudara:

  • Menjadi wanita
  • Usia lanjut
  • Riwayat mengidap kanker payudara
  • Riwayat kanker payudara di keluarga
  • Gen turunan yang meningkatkan risiko kanker (BRCA1 & BRCA2)
  • Paparan radiasi
  • Menstruasi di usia lebih muda & menopause di usia lebih tua
  • Obesitas
  • Hamil pertama di usia tua
  • Belum pernah hamil
  • Terapi hormon pasca-menopause
  • Mengonsumsi alkohol

Diagnosis Kanker Payudara

Untuk menentukan gejala-gejala yang dialami pada payudara itu disebabkan oleh kanker payudara atau tidak, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk diagnosis kanker payudara. Diagnosis kanker payudara dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:

  • Mammogram. Mammogram merupakan tes pencitraan yang dilakukan untuk memeriksa dan mendiagnosis kanker payudara.
  • Ultrasonografi (USG). USG payudara menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar jaringan di dalam payudara.
  • Biopsi yang melibatkan pengambilan sampel jaringan untuk dianalisis di laboratorium dan menentukan apakah sel yang diamati bersifat jinak atau ganas.
  • Computerized Tomography scan (CT scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) digunakan untuk menentukan ukuran dan penyebaran kanker payudara.

Langkah Penanganan Kanker Payudara

Langkah penanganan kanker payudara ditentukan berdasarkan stadium kanker, seberapa jauh penyebarannya, dan seberapa besar tumor yang ditemukan. Pada tahapan awal, dokter akan menentukan ukuran, stadium, dan tingkatan kanker yang diperlukan untuk menentukan penanganan yang tepat. Penanganan kanker payudara meliputi:

Tindakan Bedah/Operasi

Beberapa tindakan bedah dapat dilakukan untuk mengangkat/menghilangkan kanker payudara, seperti:

  • Lumpektomi. Pengangkatan tumor dan beberapa jaringan sekitar payudara.
  • Mastektomi. Pengangkatan seluruh bagian payudara.
  • Sentinel node biopsy. Pengangkatan beberapa kelenjar getah bening yang kemudian kelenjar getah bening ini akan diuji.
  • Axillary lymph node dissection. Pengangkatan kembali kelenjar getah bening yang terdapat sel kanker secara menyeluruh. 

Radioterapi

Radioterapi memanfaatkan sinar radiasi berkekuatan tinggi yang diarahkan ke sel kanker. Radioterapi bertujuan untuk membunuh sel kanker dan mencegahnya untuk kembali. Radioterapi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu radiasi sinar eksternal dan radiasi sinar internal. 

Kemoterapi

Kemoterapi adalah penanganan kanker payudara dengan menggunakan berbagai obat-obatan untuk menghancurkan sel kanker. Kemoterapi dapat dilakukan secara mandiri, atau beriringan dengan perawatan lainnya, seperti tindakan bedah.

Terapi Hormon

Jika jenis kanker payudara terdiagnosis sensitif terhadap hormon, dokter mungkin akan menyarankan penanganan dengan terapi hormon. Terapi hormon berfungsi untuk mengendalikan produksi hormon-hormon di tubuh yang dapat memperlambat atau menghentikan pertumbuhan kanker payudara.

Demikian ulasan mengenai kanker payudara mulai dari penyebab, gejala, hingga langkah penanganannya. Penting bagi Anda untuk menyadari tentang penyakit kanker payudara sejak dini. Untuk itu, Anda bisa melakukan langkah SADARI yaitu dengan mengecek kondisi payudara Anda secara rutin setiap bulannya, di 7-10 hari setelah menstruasi. Cermati perubahan-perubahan dan kemunculan payudara Anda dalam melakukan langkah SADARI.

Tak hanya itu, penting juga bagi Anda untuk melakukan tes/skrining kanker payudara secara rutin untuk mengetahui risiko kanker payudara Anda. Anda bisa percayakan layanan tes/skrining kanker payudara dari OneOnco, dengan metode mammografi atau USG yang dapat membantu Anda ketahui kondisi payudara Anda. Cek ketersediaan layanan dan lokasi tes/skrining kanker payudara untuk Anda di sini. Anda juga dapat dengan mudah mendapatkan berbagai kebutuhan untuk pasien kanker seperti Nutrican melalui fitur belanja sehat yang disediakan One Onco.

Referensi:

Mayo Clinic. Breast cancer

Healthline. A Comprehensive Guide to Breast Cancer

Indonesia – Global Cancer Observatory

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Enam Langkah SADARI untuk Deteksi Dini Kanker Payudara