Kista Payudara dan Kanker Payudara, Apa Saja Perbedaannya?

Payudara merupakan salah satu bagian anatomi yang penting pada wanita. Selain untuk menunjang penampilan, payudara memiliki jaringan di dalamnya yang berguna sebagai penghasil ASI untuk menyusui.

Sayangnya, seperti organ tubuh lainnya, payudara juga rentan terkena berbagai penyakit, di antaranya adalah kista dan kanker payudara

Kedua penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan tidak normal di area payudara. Jika dibiarkan kista dan kanker payudara dapat menimbulkan komplikasi, mempengaruhi kualitas hidup, dan bahkan mengancam jiwa.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui perbedaan di antara keduanya. Sehingga Anda dapat melakukan upaya-upaya penanganan yang tepat.  

Kenali Penyebab dan Gejala Kista Payudara

Kista adalah benjolan yang terbentuk di bawah permukaan kulit, umumnya berupa kantung yang berisi cairan, udara, semisolid, hingga zat-zat lainnya. 

Kista dapat tumbuh di bagian tubuh mana pun, termasuk di dalam payudara. Sekitar 25% dari massa payudara adalah kista, namun kebanyakan bersifat jinak dan tidak meningkatkan risiko kanker.

Kista payudara terbentuk dari penumpukan cairan pada kelenjar payudara yang dapat diakibatkan oleh perubahan kadar estrogen dalam tubuh. Kondisi ini dapat terjadi pada salah satu payudara atau keduanya sekaligus.

Berikut adalah beberapa jenis kista payudara yang perlu Anda ketahui:

  • Kista payudara sederhana  memiliki dinding halus, tipis, dan berisi penuh dengan cairan, bersifat jinak dan tidak invasif
  • Kista payudara komplikata  – mirip dengan kista sederhana, namun jenis ini juga memiliki memiliki sekat yang membagi area di dalamnya menjadi kantung-kantung kecil
  • Kista payudara kompleks – jenis yang paling berbahaya karena memiliki jaringan padat di dalamnya yang harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menyingkirkan dugaan kanker

Kista dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi paling sering terjadi pada wanita berusia 40-an. Pada beberapa kasus,  wanita dapat mengembangkan lebih dari satu kista, baik sekaligus atau dalam jangka waktu tertentu. 

Selain menimbulkan benjolan tidak normal pada payudara, kista juga dapat menyebabkan nyeri jika ditekan. Keluhan tersebut dapat memburuk dan membaik selama siklus menstruasi berlangsung.

Untuk dapat mendeteksi dini kista payudara sebelum bertambah parah, perhatikan beberapa gejala berikut:

  • Muncul benjolan berbentuk bulat atau lonjong pada payudara
  • Benjolan terasa lembek dan mudah digerakkan
  • Sensasi nyeri di sekitar benjolan
  • Ukuran benjolan bertambah besar menjelang menstruasi dan kembali mengecil pasca menstruasi
  • Keluar cairan dari puting yang berwarna jernih, kuning, atau kecoklatan

Perlu diperhatikan bahwa tidak semua benjolan merupakan kista payudara. Oleh karena itu, Anda perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk menerima diagnosis dan melakukan pengobatan yang tepat. 

Waktu yang tepat untuk konsultasi ke dokter adalah jika Anda mengalami lebih dari satu gejala di atas. Penanganan yang tepat dalam waktu sedini mungkin dapat menghindarkan Anda dari risiko komplikasi. 

Pengertian Kanker Payudara Beserta Gejala dan Penyebabnya

Berbeda dengan kista payudara, penyebab pada kasus kanker payudara adalah pertumbuhan sel abnormal pada jaringan payudara yang memicu timbulnya tumor. Sel kanker dapat tumbuh pada jaringan lemak dalam payudara, kelenjar susu, dan juga saluran susu.

Apabila dibiarkan tanpa penanganan, sel-sel kanker dapat berkembang menjadi invasif dan menyebar ke organ tubuh lainnya, termasuk hati, paru-paru, tulang, hingga otak. 

Faktor genetik memiliki pengaruh besar terhadap kerentanan seseorang akan risiko kanker payudara. Terdapat dua gen kanker payudara (BRCA1 dan BRCA2) yang dapat diwariskan turun temurun. Maka, seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker ini menjadi 2-3 kali lebih rentan.

Selain genetik, ada faktor-faktor lain yang dapat memicu munculnya sel kanker pada jaringan payudara, yaitu:

  • Bertambahnya usia, kanker payudara lebih banyak ditemukan pada wanita usia di atas 50 tahun.
  • Menstruasi lebih awal sebelum usia 12 tahun
  • Menopause lebih lambat atau saat usia lebih dari 55 tahun
  • Penggunaan terapi hormon atau alat kontrasepsi hormon berkepanjangan
  • Kebiasaan merokok dan minum alkohol
  • Kelebihan berat badan atau obesitas

Penderita kanker payudara biasanya tidak menyadari gejala-gejala hingga kanker telah mencapai stadium lanjut. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin guna deteksi dini kanker terlebih jika Anda memiliki beberapa faktor risiko kanker payudara di atas.

Anda juga dapat melakukan pemeriksaan mandiri atau SADARI untuk menemukan ada tidaknya perubahan abnormal pada payudara. Lakukan dengan meraba payudara sendiri searah jarum jam.

Adapun beberapa gejala kanker payudara yang wajib Anda waspadai, diantaranya:

  • Adanya benjolan abnormal pada payudara, umumnya terasa keras dan menempel pada jaringan atau tidak dapat digeser
  • Jumlah benjolan yang muncul hanya satu dan tidak terasa nyeri saat diraba
  • Pembengkakan pada salah satu payudara
  • Penebalan dan perubahan tekstur kulit di sekitar payudara
  • Perubahan bentuk pada puting, tertarik masuk (retraksi atau inversi) ke dalam

Semakin cepat Anda mendeteksi sel kanker pada payudara, semakin efektif juga upaya pengobatannya. 

Segera kunjungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Biasanya dokter akan melakukan wawancara seputar riwayat medis serta pemeriksaan fisik langsung dan beberapa metode penunjang lainnya.

Apa yang Membedakan Kista Payudara dengan Kanker Payudara?

dokter melihat hasil rontgen - apa perbedaan kista dan kanker payudara?

Kista dan kanker payudara merupakan penyakit yang sama-sama disebabkan oleh tumbuhnya benjolan tidak normal pada jaringan payudara. Namun, perbedaan utama antara keduanya terletak pada sumber benjolan tersebut.

Benjolan pada kista payudara terbentuk dari tumpukan cairan pada jaringan payudara, namun penyebab terjadinya kista tidak diketahui secara pasti dan diduga karena fluktuasi hormon. Sedangkan, benjolan pada kanker payudara berasal dari tumor yang merupakan kumpulan sel-sel kanker ganas. 

Kista umumnya bersifat jinak bahkan dalam beberapa kasus kista dapat hilang dengan sendirinya seiring memasuki masa menopause. Namun, pada kasus yang serius, kista dapat diobati dengan cara pengambilan cairan dengan jarum halus, terapi hormon, atau operasi.

Tanpa pemeriksaan klinis, akan sulit untuk membedakan kista dan kanker payudara. Oleh karena itu, dokter umumnya akan melakukan beberapa tes untuk memastikan diagnosis. Metode yang dilakukan di antaranya adalah:

  • Mammogram atau foto payudara pemeriksaan menggunakan sinar X untuk mendeteksi ada tidaknya kelainan pada jaringan payudara
  • Ultrasonografi (USG) payudara menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk melihat bagian dalam payudara
  • Biopsi payudara pengambilan sampel jaringan payudara untuk menguji apakah sel yang diperiksa bersifat jinak atau ganas

OneOnco bekerja sama dengan berbagai fasilitas kesehatan nasional menyediakan ragam metode pemeriksaan laboratorium untuk deteksi dini kanker. Anda dapat melakukan pemesanan layanan dengan mudah di sini

Apakah Kista Payudara Berpotensi Menjadi Kanker?

Kondisi kista sederhana tidak memiliki hubungan dengan kanker payudara. Maka, tidak meningkatkan risiko Anda untuk terkena kanker. 

Meski demikian, masih ada kemungkinan kecil bagi kista kompleks merupakan kanker. Sehingga harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menyingkirkan dugaan kanker.

Sebuah penelitian oleh American Cancer Society menemukan bahwa 30% kasus kanker payudara terjadi pada wanita yang memiliki riwayat penyakit payudara bersifat jinak. Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan yang tepat untuk menghindari risiko sepenuhnya.

Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kista dan kanker payudara:

  • Pastikan konsumsi gizi seimbang
  • Hentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol
  • Berolahraga dan jaga berat badan ideal
  • Menyusui setelah melahirkan
  • Pemeriksaan medis secara berkala

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan tentang perbedaan antara kista dan kanker payudara. Pastikan untuk selalu menjaga kesehatan dan memperhatikan perubahan yang terjadi pada tubuh Anda.

Jika Anda menemukan benjolan tidak normal disertai gejala-gejala yang berkaitan dengan kista atau kanker payudara, segera hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Anda juga dapat dengan mudah mendapatkan berbagai kebutuhan untuk pasien kanker seperti Nutrican melalui fitur belanja sehat yang disediakan One Onco.

Reference:
Breastcancer.org – Breast Cysts

MD Anderson Cancer Center – Breast cysts and breast cancer: How can you tell the difference?

Healthline – What’s the Difference Between a Breast Cyst and a Tumor?

American Cancer Society – Fibrocystic Changes in the Breast