9 Langkah Mencegah Kanker Payudara Sejak Dini

Kanker payudara adalah jenis penyakit perlu diwaspadai oleh para wanita. Melansir dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, data dari Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68 ribu kasus, dengan jumlah kematian hingga 22 ribu kasus, di mana 70% di antaranya dideteksi sudah dalam tahap (stadium) lanjut. Faktanya, sekitar 43% kematian akibat kanker bisa dikalahkan apabila pasien melakukan deteksi dini dan menghindari faktor risiko penyebab kanker. Lalu apa yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker payudara sejak dini?

Langkah Mencegah Kanker Payudara Sejak Dini

Menurut artikel dari Centers for Disease Control and Prevention, banyak faktor yang dapat mempengaruhi risiko kanker payudara, seperti bertambahnya usia dan riwayat kanker pada keluarga. Faktor tersebut tidak dapat diubah, namun Anda bisa menurunkan risiko kanker payudara dengan menjaga kesehatan dengan memulai gaya hidup sehat.

Berikut langkah-langkah mencegah atau menurunkan risiko kanker payudara yang bisa Anda lakukan.

1. Membatasi konsumsi alkohol

Semakin banyak alkohol yang Anda konsumsi, maka risiko terkena kanker payudara akan semakin besar. Rekomendasi umum berdasarkan penelitian terkait efek alkohol pada risiko kanker payudara adalah membatasi konsumsi alkohol tidak lebih dari satu gelas per hari. Sebab, konsumsi alkohol dalam jumlah kecil sekalipun dapat meningkatkan risiko.

2. Menjaga berat badan 

Jika Anda memiliki berat badan yang ideal atau sehat, pertahankan berat badan Anda. Menjaga berat badan tetap ideal diperlukan untuk mencegah kanker payudara. Kurangi jumlah kalori harian Anda dan tingkatkan jumlah atau waktu olahraga.

3. Aktif secara fisik

Aktivitas fisik dapat membantu menjaga berat badan, yang membantu mencegah kanker payudara. Kebanyakan orang dewasa yang sehat harus melakukan aktivitas aerobik sedang selama 150 menit setiap minggu atau aktivitas aerobik yang berat selama 75 menit setiap minggu, ditambah latihan beban setidaknya dua kali seminggu.

4. Menyusui

Untuk para ibu menyusui, proses menyusui ternyata mempunyai peran dalam pencegahan kanker payudara. Semakin lama anda menyusui, maka semakin besar efek perlindungan yang akan dirasakan.

5. Batasi terapi hormon pasca-menopause

Terapi kombinasi hormon dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Jika anda sedang menjalani terapi kombinasi hormon, Anda dapat bicarakan dengan dokter tentang risiko dan manfaat terapi hormon. Mungkin Anda bisa mengelola gejala dengan terapi dan obat-obatan non-hormonal.

Jika Anda berada pada peningkatan risiko kanker payudara seperti mempunyai riwayat keluarga yang erat dengan kanker payudara, mutasi gen bawaan yang diketahui meningkatkan risiko kanker payudara seperti gen BRCA1 atau BRCA2, atau anda pernah menderita DCIS atau LCIS.Ductal carcinoma in situ (DCIS) adalah sel-sel abnormal yang muncul pada permukaan saluran susu di payudara dan dianggap sebagai bentuk paling awal dari kanker payudara. Lobular carcinoma in situ (LCIS) merupakan sel-sel yang terlihat seperti sel kanker pada permukaan kelenjar susu (lobulus). LCIS tidak dianggap sebagai kanker. Namun, LCIS dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara  Ada hal yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan peluang terkena kanker payudara dan mendeteksinya sejak dini.

Berikut langkah-langkah mencegah kanker payudara yang bisa Anda lakukan jika Anda punya peningkatan risiko kanker payudara:

langkah-pencegahan-kanker-payudara

Langkah Pencegahan Kanker Payudara Jika Memiliki Peningkatan Resiko Kanker Payudara

1. Konseling dan tes genetik

Jika Anda memiliki riwayat keluarga penderita kanker payudara, atau ada anggota keluarga dengan mutasi gen. Sebaiknya melakukan konsultasi kepada dokter untuk mengetahui apakah Anda perlu melakukan pengujian/tes genetik. Jika Anda memutuskan untuk melakukan tes, hal ini dapat membantu mendeteksi penyakit kanker payudara sejak dini.

2. Mengonsumsi obat untuk menurunkan risiko kanker payudara

Obat-obatan (dengan resep) dapat digunakan untuk menurunkan risiko kanker payudara pada wanita yang punya peningkatan risiko kanker payudara. Obat seperti tamoxifen dan raloxifene memblokir kerja hormon estrogen di jaringan payudara. Tamoxifen bisa menjadi pilihan bagi Anda yang belum mengalami menopause, sedangkan raloxifene hanya digunakan untuk wanita yang telah mengalami menopause. Obat-obatan ini mempunyai efek samping, jadi penting bagi Anda untuk memahami manfaat dan risiko dari penggunaannya.

3. Operasi pencegahan untuk wanita dengan risiko kanker payudara sangat tinggi

Untuk wanita dengan risiko kanker payudara sangat tinggi, seperti mutasi gen BRCA, pembedahan untuk mengangkat payudara bisa anda jadikan pilihan. Pilihan lainnya, adalah dengan mengangkat ovarium, yang merupakan sumber utama hormon estrogen dalam tubuh. Meskipun operasi dapat menurunkan risiko kanker payudara, operasi tidak dapat menghilangkan sepenuhnya, dan punya efek samping tersendiri. 

Sebelum mengambil keputusan untuk melakukan tindakan pembedahan payudara, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memahami seberapa besar risiko kanker payudara Anda dan seberapa besar operasi pengangkatan payudara dan ovarium dapat membantu mengurangi risiko Anda.

4. Pengamatan secara ketat

Untuk wanita dengan peningkatan risiko kanker payudara yang tidak ingin minum obat atau menjalani operasi, beberapa dokter mungkin merekomendasikan pengamatan/observasi secara dekat. Observasi yang dilakukan umumnya meliputi:

  • Kunjungan dokter setiap 6 sampai 12 bulan untuk pemeriksaan payudara dan penilaian risiko berkelanjutan.
  • Memulai skrining kanker payudara dengan mammogram tahunan pada wanita usia muda.
  • Tes skrining lainnya seperti MRI payudara.

Langkah berikut bisa menjadi cara untuk mendeteksinya lebih dini, sehingga lebih mudah untuk diobati.

Demikian ulasan tentang langkah mencegah kanker payudara sejak dini. Untuk membantu mendeteksi kanker payudara sejak dini, Anda juga dapat melakukan pemeriksaan mandiri bernama SADARI, yaitu dengan meraba payudara sendiri untuk mendeteksi adanya kelainan pada payudara Anda. Jika Anda mulai merasakan kelainan pada payudara, segera konsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan kanker payudara lebih lanjut.

Jangan terlambat untuk mendeteksi penyakit kanker payudara. Selain melakukan pemeriksaan mandiri, Anda bisa melakukan pemeriksaan rutin dengan melakukan tes kanker (USG Payudara/ Mammografi) secara rutin untuk mendeteksi dan mengetahui risiko kanker payudara Anda. Anda bisa melakukan penjadwalan pemeriksaan tes kanker payudara di rumah sakit terdekat dari rumah Anda dengan Oneonco. Anda juga bisa membeli berbagai kebutuhan nutrisi untuk pasien kanker seperti Nutrican. Cek lokasi rumah sakit terdekat dari anda di sini, untuk informasi tes kanker Anda.

Referensi:

Centers for Disease Control and Prevention. What Can I Do to Reduce My Risk of Breast Cancer?

American Cancer Society. Can I Lower My Risk of Breast Cancer?

Mayo Clinic. Breast cancer prevention: How to reduce your risk 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kanker Payudara Paling Banyak di Indonesia, Kemenkes Targetkan Pemerataan Layanan Kesehatan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Enam Langkah SADARI untuk Deteksi Dini Kanker Payudara