Apakah Kanker Payudara Dapat Diturunkan pada Anak

Kanker payudara adalah penyakit berbahaya dimana sel-sel pada payudara bermutasi menjadi tidak normal dan berkembang biak tidak terkendali sehingga membentuk tumor ganas. Meski kondisi ini lebih banyak ditemukan pada wanita, kanker payudara juga dapat berkembang pada pria.

Terdapat banyak faktor risiko kanker payudara, mulai dari usia, pola hidup tidak sehat, hingga faktor keturunan atau genetik. Meski demikian, hanya terdapat 5-8% kasus kanker payudara yang bersifat turun temurun. Artinya, tidak semua orang dengan riwayat kanker pada keluarga akan mengembangkan penyakit ini.

Lalu, seberapa bahayakah risiko kanker payudara keturunan? Apakah seseorang yang hamil dan menderita kanker payudara dapat mempengaruhi janin yang dikandung? Apa saja langkah pencegahan kanker payudara bagi orang dengan risiko genetik?

Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya!

Risiko Kanker Payudara dalam Genetik

Kasus kanker payudara yang diwariskan turun temurun umumnya berhubungan dengan mutasi pada dua gen payudara, yaitu BRCA1 dan BRCA2. Kedua gen ini dapat ditemukan pada setiap orang dan memiliki fungsi untuk menjaga dan memperbaiki sel-sel payudara agar tetap normal.

Tetapi, kedua gen ini menjadi berbahaya ketika mengandung mutasi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Gen mutasi BRCA1 dan BRCA2 dapat meningkatkan risiko kanker payudara hingga 50%. 

Meskipun kanker payudara lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, gen yang bermutasi dapat diwariskan baik dari ibu atau ayah.

Kemungkinan wanita terkena kanker payudara juga dapat berlipat ganda apabila kerabat tingkat pertama, seperti ibu, kakak perempuan, atau adik perempuan, memiliki kondisi tersebut. Namun hal ini tidak serta merta menjadikan orang dengan mutasi gen ini untuk mengembangkan kanker.

Faktor risiko kanker payudara keturunan juga berhubungan erat dengan faktor eksternal yang mempengaruhi perubahan DNA. Faktor-faktor ini termasuk kebiasaan sehari-hari, kondisi fisik, penuaan, hingga paparan bahan kimia tertentu.

Risiko kanker payudara keturunan akan meningkat apabila Anda juga memiliki beberapa kondisi berikut:

  • Memiliki saudara sedarah di pihak keluarga ibu atau ayah yang diagnosis kanker payudara sebelum usia 50 tahun
  • Terdapat riwayat kanker lain di keluarga selain kanker payudara, contohnya pankreas, lambung, rahim, atau tiroid
  • Mengalami haid pada usia lebih muda, sebelum umur 12 tahun
  • Melahirkan anak pertama pada usia lebih tua, setelah umur 35 tahun
  • Penggunaan kontrasepsi oral (pil KB) berkepanjangan, lebih dari 7 tahun

Kanker Payudara dan Kehamilan, Bagaimana Pengaruh pada Janin?

Seorang wanita yang memiliki kanker payudara umumnya tidak memiliki peluang kehamilan yang baik dibandingkan dengan lainnya. Hal ini karena riwayat terapi pengobatan, seperti kemoterapi, yang mengakibatkan infertilitas dan meningkatkan komplikasi saat hamil.

Dokter pada umumnya juga akan menyarankan wanita usia muda dengan kanker payudara untuk menunda atau menghindari kehamilan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan stimulasi hormonal yang dapat menyebabkan metastasis dan membahayakan nyawa.

Selain itu, serangkaian tes yang digunakan untuk mendeteksi kanker serta beragam terapi pengobatannya dapat mempengaruhi kesehatan janin. 

Apabila janin terpapar radiasi berbahaya secara terus menerus, maka semakin besar kemungkinan janin untuk terdampak, baik dalam bentuk keguguran, kematian janin, atau pertumbuhan yang tidak normal.

Pada kasus di mana wanita mengalami kehamilan dan didiagnosis kanker payudara, maka potensi penyebaran sel kanker akan tergantung pada stadium kanker yang diderita.

Jika sel kanker masih terlokalisasi dan belum menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lain, maka dampak pada janin masih sedikit. Tetapi, jika sel kanker sudah menyebar, maka tidak menutup kemungkinan akan ada penyebaran pada janin.

Apabila Anda mengidap kanker payudara dan sedang hamil, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah untuk berkonsultasi kepada dokter dan melakukan pemeriksaan medis secara rutin. Dokter akan mempertimbangkan usia kehamilan, sehingga pengobatan menjadi lebih optimal dan kehamilan dapat dipertahankan dengan baik.

Cara Mencegah Kanker Payudara Keturunan

Sebagian besar kasus kanker payudara tidak disebabkan oleh faktor genetik yang diwariskan. Kanker ini berhubungan dengan mutasi somatik pada sel payudara yang diperoleh selama masa hidup seseorang.

Ada banyak faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perubahan DNA pada golongan dengan risiko kanker payudara turunan. Dengan kata lain, Anda masih dapat melakukan pencegahan tumbuhnya sel kanker dengan upaya yang tepat.

  1. Terapkan pola hidup sehat

Mulai lakukan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya akan nutrisi. Kurangi konsumsi fast food dan perbanyak makanan dengan sumber karbohidrat (mohon dicek kembali, asupan karbohidrat tidak boleh banyak), protein, serat, hingga lemak baik.

Hindari pemicu stres dan lakukan beberapa kegiatan manajemen stres seperti yoga atau meditasi. Pastikan juga untuk mendapatkan tidur yang cukup serta membiasakan tidur dan bangun di waktu yang sama. 

  1. Menjaga berat badan ideal

Penumpukan lemak berlebih pada tubuh dapat memicu produksi estrogen yang juga meningkatkan risiko berkembangnya sel kanker payudara pada perempuan pasca- menopause.

Untuk menjaga berat badan ideal Anda perlu memperhatikan konsumsi makanan sehari-hari dan hindari kebiasaan makan berlebihan. Imbangi juga dengan berolahraga rutin setidaknya 30 menit setiap hari.

  1. Hentikan kebiasaan merokok

Asap rokok mengandung racun, termasuk bahan kimia penyebab kanker. Wanita yang pernah merokok atau terbiasa merokok memiliki potensi lebih tinggi untuk terkena kanker payudara daripada mereka yang tidak atau tidak pernah merokok. 

Bahan-bahan kimia pada rokok juga dapat meningkatkan risiko kanker untuk kembali meski setelah pengobatan. Selain kanker payudara, merokok juga menyebabkan komplikasi penyakit lain seperti kanker paru, serangan jantung dan stroke

  1. Batasi minuman beralkohol

Semakin banyak alkohol yang Anda konsumsi, semakin tinggi peluang untuk terkena kanker payudara. Tingkat alkohol pada tubuh dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan memicu perkembangan sel-sel abnormal pada tubuh.

Konsumsi alkohol berlebih juga mempersulit tubuh Anda untuk menyerap nutrisi penting yang dibutuhkan. Oleh karena itu, mulai kurangi konsumsi alkohol setidaknya satu gelas per hari, akan jauh lebih baik apabila Anda menghindarinya sama sekali.

Demikian informasi mengenai risiko kanker payudara turunan, pengaruhnya terhadap janin, serta beberapa upaya pencegahan yang dapat diterapkan.

Kesimpulannya, gen mutasi kanker payudara memang dapat diturunkan dari generasi ke generasi. Namun, memiliki keluarga dengan riwayat kanker payudara tidak menjadikan Anda terdiagnosis kanker payudara.

Sebaliknya, faktor eksternal dapat menjadi pemicu berkembangnya sel kanker. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjalani pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan berkala guna meminimalisir risiko.

One Onco menyediakan fasilitas deteksi kanker dini di berbagai rumah sakit dan klinik nasional. Klik di sini untuk pilih layanan deteksi tes kanker sesuai kebutuhan dan lakukan penjadwalan dengan mudah. One Onco juga menyediakan fitur belanja sehat yang memudahkan anda untuk mendapatkan berbagai kebutuhan untuk pasien kanker seperti Nutrican.

References:

Medline Plus – Breast Cancer

Centers for Disease Control and Prevention – BRCA Gene Mutations

National Cancer Institute – Breast Cancer During Pregnancy

WebMD – How Smoking and Drinking Affect Breast Cancer