Kanker merupakan salah satu penyakit yang memerlukan diagnosis dan pemantauan yang akurat untuk menentukan langkah pengobatan yang tepat. Dalam dunia medis, berbagai teknik pencitraan digunakan untuk mendeteksi, mendiagnosis, dan memantau perkembangan kanker. Dua metode yang sering digunakan adalah PET Scan (Positron Emission Tomography) dan teknik pencitraan lainnya seperti CT Scan (Computed Tomography), MRI (Magnetic Resonance Imaging), dan USG (Ultrasonografi). Artikel ini akan membahas perbedaan antara PET Scan dan metode pencitraan lainnya dalam konteks kanker.
Daftar Isi:
- PET Scan: Prinsip dan Keunggulan
- Pemeriksaan Pencitraan Lainnya: CT Scan, MRI, dan USG
- Perbedaan Utama PET Scan dan Pemeriksaan Pencitraan Lainnya
PET Scan: Prinsip dan Keunggulan
PET Scan adalah teknik pencitraan yang menggunakan zat radioaktif (tracer) untuk melihat aktivitas metabolik sel-sel dalam tubuh. Zat radioaktif yang umum digunakan adalah F18-FDG (Fluorodeoxyglucose), yang menyerupai glukosa. Sel kanker, yang memiliki metabolisme lebih tinggi daripada sel normal, akan menyerap lebih banyak FDG. Hal ini membuat PET Scan efektif dalam mendeteksi kanker, bahkan pada tahap awal.
Keunggulan PET Scan:
- Deteksi Aktivitas Metabolik: PET Scan dapat membedakan antara jaringan yang memiliki metabolisme tinggi seperti kanker yang aktif dan jaringan yang tidak aktif atau mati.
- Pemantau Respons Terapi: PET Scan dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan kanker, seperti kemoterapi atau radioterapi.
- Pencitraan Seluruh Tubuh: PET Scan dapat memindai seluruh tubuh, sehingga berguna untuk mendeteksi metastasis (penyebaran kanker ke organ lain).
Pemeriksaan Pencitraan Lainnya: CT Scan, MRI, dan USG
- CT Scan: CT Scan menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar detail dari struktur tubuh. CT Scan sangat baik untuk melihat ukuran, bentuk, dan lokasi tumor. Namun, CT Scan tidak dapat membedakan antara jaringan kanker aktif dan jaringan yang tidak aktif.
- MRI: MRI menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar detail dari jaringan lunak. MRI sangat berguna untuk kanker yang melibatkan otak, sumsum tulang belakang, atau jaringan lunak lainnya. Namun, MRI tidak dapat mengukur aktivitas metabolik sel.
- USG: USG menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar organ dalam. USG sering digunakan untuk memandu biopsi atau memantau kanker di organ seperti hati, ginjal, atau payudara. Namun, USG memiliki keterbatasan dalam mendeteksi kanker kecil atau yang terletak di area yang sulit dijangkau.
Perbedaan Utama PET Scan dan Pemeriksaan Pencitraan Lainnya
- Prinsip Kerja: PET Scan fokus pada aktivitas metabolik sel, sedangkan CT Scan, MRI, dan USG fokus pada struktur anatomi.
- Deteksi Kanker: PET Scan lebih sensitif dalam mendeteksi kanker pada tahap awal dan metastasis, sedangkan CT Scan dan MRI lebih baik dalam melihat detail anatomi tumor.
- Penggunaan Tracer: PET Scan memerlukan penggunaan zat radioaktif, sementara CT Scan, MRI, dan USG tidak.
Pemilihan metode pencitraan dalam diagnosis dan pemantauan kanker tergantung pada jenis kanker, lokasi, dan tujuan pemeriksaan. PET Scan sangat berguna untuk menilai aktivitas metabolik dan respons terapi, sementara CT Scan, MRI, dan USG
lebih fokus pada detail anatomi. Kombinasi dari beberapa metode pencitraan seringkali diperlukan untuk mendapatkan gambaran yang lengkap dan akurat.
Baca Juga: Masih Bingung Mengenai PET Scan? Yuk, Cari Tahu
Sumber
- National Cancer Institute. (2023). How Cancer Is Diagnosed. [cited 2025 Feb 15]. Available from: https://www.cancer.gov/about-cancer/diagnosis- staging/diagnosis
- Czernin, J., Allen-Auerbach, M., Nathanson, D., & Herrmann, K. (2013). PET/CT in Oncology: Current Status and Perspectives. Current radiology reports, 1(3), 177–190. [cited 2025 Feb 15]. Available from: https://doi.org/10.1007/s40134-013-0016-x
- Fahim-Ul-Hassan, Cook GJ. PET/CT in oncology. Clin Med (Lond). 2012;12(4):368-72. [cited 2025 Feb 15]. Available from: https://doi.org/10.7861/clinmedicine.12-4-368