Kanker serviks menjadi salah satu penyakit yang ditakuti, terutama untuk para wanita. Menurut informasi dari WHO, kanker serviks adalah kanker paling umum keempat pada wanita. Pada tahun 2018, diperkirakan sekitar 570.000 wanita didiagnosis menderita kanker serviks di seluruh dunia dan sekitar 311.000 wanita meninggal karena penyakit tersebut.
Fakta lainnya, kanker serviks merupakan salah satu kanker yang paling berhasil diobati, asalkan terdeteksi sejak dini dan dikelola secara efektif. Kanker serviks stadium akhir juga dapat dikontrol dengan pengobatan dan perawatan paliatif yang tepat.
Apa itu Kanker Serviks dan Penyebab Utamanya?
Menurut National Cancer Institute, kanker serviks adalah kanker yang dimulai pada sel-sel leher rahim. Serviks adalah bagian ujung rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina. Kanker serviks umumnya berkembang secara perlahan. Sebelum sel kanker muncul pada bagian serviks, sel-sel serviks mengalami perubahan yang disebut displasia, di mana sel-sel abnormal mulai muncul di jaringan serviks. Jika tidak dihancurkan atau dihilangkan, seiring berjalannya waktu sel-sel abnormal ini dapat menjadi sel kanker yang tumbuh dan menyebar lebih dalam ke bagian leher rahim dan daerah di sekitarnya.
Lantas adakah penyebab utama dari kanker serviks? Berdasarkan informasi dari situs resmi WHO, 99% kasus kanker serviks terkait dengan infeksi human papillomavirus (HPV), yang sangat umum ditularkan melalui kontak seksual. Meskipun sebagian besar infeksi HPV dapat sembuh secara spontan dan tidak menimbulkan gejala, infeksi secara persisten dapat menyebabkan kanker serviks pada wanita.
Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kanker Serviks
Berdasarkan informasi di atas, hampir keseluruhan kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV. Penyakit kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi virus HPV ini disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut situs MayoClinic faktor risiko berikut dapat meningkatkan risiko dari kanker serviks:
- Berganti-ganti pasangan seksual
Semakin banyak atau semakin sering Anda berganti pasangan seksual dan semakin banyak jumlah pasangan seksual dari pasangan Anda dapat meningkatkan peluang Anda tertular HPV.
- Melakukan akktivitas seksual sejak dini
Berhubungan seks pada usia dini meningkatkan risiko HPV.
- Infeksi menular seksual (IMS) lainnya
Memiliki penyakit IMS lain seperti klamidia, gonore, sifilis dan HIV/AIDS dapat meningkatkan risiko HPV.
- Sistem kekebalan tubuh yang melemah
Jika sistem kekebalan tubuh Anda melemah akibat kondisi kesehatan lain, Anda lebih beresiko terkena kanker serviks.
- Merokok
Kebiasaan merokok dikaitkan dengan penyakit kanker serviks skuamosa. Kanker serviks skuamosa merupakan kanker serviks yang dimulai pada sel tipis dan datar (sel skuamosa) yang melapisi bagian luar serviks, yang menonjol ke dalam vagina.
- Paparan obat pencegah keguguran
Jika ibu Anda mengonsumsi obat yang disebut dietilstilbestrol (DES) saat hamil apda tahun 1950-an, Anda mungkin memiliki peningkatan risiko kanker serviks jenis tertentu yang disebut adenokarsinoma sel jernih.
Adenokarsinoma sel jernih sendiri merupakan jenis kanker langka, di mana sel-selnya terlihat jernih saat dilihat di bawah mikroskop. Adenokarsinoma sel jernih sering terjadi pada organ ginjal dan reproduksi wanita.
Langkah Pencegahan Kanker Serviks
Anda dapat meminimalisir risiko kanker serviks dengan langkah-langkah berikut:
- Melakukan vaksin HPV
Vaksinasi untuk mencegah infeksi HPV dapat mengurangi risiko kanker serviks. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter seputar vaksinasi HPV yang cocok untuk Anda.
- Tes pap smear secara rutin
Tes pap smear secara rutin dapat mendeteksi kondisi pra-kanker serviks, sehingga dapat dipantau dan ditangani lebih cepat untuk mencegah kanker serviks. Sebagian besar organisasi medis menyarankan untuk memulai tes pap smear secara rutin pada usia 21 tahun dan melakukan pengetesan ulang setiap beberapa tahun sekali.
- Lakukan seks yang aman
Anda dapat mengurangi risiko kanker serviks dengan langkah pencegahan infeksi menular seksual, seperti menggunakan kondom dan membatasi jumlah pasangan seksual yang Anda miliki.
- Berhenti merokok
Jika Anda tidak merokok, jangan berfikir untuk memulainya. Jika Anda merokok, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk membantu Anda berhenti merokok.
Baca juga: 12 Makanan Sehat yang Bisa Mencegah Sel Kanker
Demikian informasi mengenai faktor risiko kanker serviks yang perlu Anda ketahui dan Anda hindari. Perlu diingat bahwa kebanyakan kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV yang dapat ditularkan melalui aktivitas seksual seperti berganti-ganti pasangan. Pastikan Anda selalu menerapkan aktivitas seks yang aman agar mengurangi risiko dari penyakit ini.
Selain itu, Anda juga dapat melakukan pemeriksaan kanker serviks sejak dini dengan melakukan tes kanker seviks (pap smear & HPV DNA Risiko Tinggi) secara rutin. Anda dapat melakukannya dengan mudah, cukup pesan layanan deteksi kanker dari OneOnco yang bekerja sama dengan berbagai rumah sakit di Indonesia. Cek ketersediaan layanan deteksi kanker serviks dari OneOnco di sini.One onco juga menyediakan layanan belanja sehat dimana anda dapat membeli berbagai macam kebutuhan untuk pasien kanker seperti misalnya Nutrican.
Referensi:
World Health Organization. Cervical cancer – World Health Organization (WHO)
National Cancer Institute. What Is Cervical Cancer? – NCI
Mayo Clinic. Cervical cancer – Symptoms and causes – Mayo Clinic
National Cancer Institute. Definition of clear cell adenocarcinoma – NCI