Kenali Kanker Serviks dan Fakta Pentingnya!

Kanker serviks merupakan penyakit yang terjadi ketika sel-sel pada leher rahim mengalami perubahan menjadi sel abnormal dan menyerang jaringan di sekitarnya. Kanker ini berkembang perlahan dan umumnya tidak menunjukkan gejala hingga penderita mencapai stadium lanjut.

Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mewaspadai dan mendeteksi adanya potensi kanker serviks sebelum terjadi komplikasi lebih serius. Jika dideteksi lebih awal, pengobatan penyakit ini akan lebih tinggi. 

Pada artikel berikut, kami akan memberi informasi seputar fakta-fakta tentang kanker serviks mulai dari berbagai penyebabnya, gejala yang perlu diperhatikan, metode pengobatan, angka harapan hidup, hingga cara pencegahannya.

Faktor Risiko Lain Penyebab Kanker Serviks

Kasus kanker serviks diketahui disebabkan oleh infeksi oleh human papillomavirus (HPV) yang ditularkan melalui hubungan seksual.

Seseorang yang sering berganti-ganti pasangan akan memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi virus ini. Selain itu, wanita yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah dengan riwayat penyakit HIV/AIDS adalah yang paling berisiko tinggi terkena kanker serviks.

Selain informasi diatas, berikut adalah beberapa faktor risiko lain yang dapat menjadikan Anda lebih rentan terkena penyakit kanker ini:

  1. Pola hidup tidak sehat

Wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas, jarang mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga, serta memiliki kebiasaan merokok memiliki risiko tinggi untuk terjangkit kanker serviks.

Zat-zat racun berbahaya pada rokok dapat merusak DNA dalam tubuh dan menjadikan sel-sel kanker lebih mudah berkembang. Kebiasaan merokok juga menjadikan sistem kekebalan tubuh lebih lemah sehingga kurang efektif untuk melawan infeksi HPV.

  1. Penyakit menular seksual

Risiko penularan HPV akan meningkat pada wanita dengan riwayat penyakit menular seksual seperti, gonore, sifilis, klamidia, dan kutil kelamin. 

Hal ini karena bakteri yang penyebab penyakit-penyakit tersebut dapat memicu berkembangnya HPV dalam sistem reproduksi. 

Virus ini kemudian dapat mempengaruhi sel-sel dalam leher rahim untuk mengalami perubahan atau bermutasi menjadi sel-sel kanker yang berbahaya.

  1. Telah hamil dan melahirkan beberapa kali

Faktor risiko kanker serviks umumnya lebih tinggi pada wanita yang telah hamil dan melahirkan beberapa kali. Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan menjadikan tubuh lebih rentan terinfeksi HPV. 

Selain itu, penelitian oleh American Cancer Society menunjukan bahwa wanita yang mengalami kehamilan pada usia muda (di bawah 20 tahun) lebih rentan terhadap kanker serviks dibanding dengan mereka yang hamil pada usia 25 tahun keatas.

  1. Riwayat kanker serviks pada keluarga

Apabila ibu atau saudara perempuan Anda memiliki riwayat kanker serviks, maka risiko Anda terkena penyakit ini akan meningkat. Belum diketahui secara pasti apa yang melatarbelakangi hal tersebut, namun diyakini terkait dengan faktor genetik.

Riwayat kanker serviks pada keluarga terdekat ini dipercaya menjadikan beberapa wanita kurang mampu melawan infeksi HPV dibanding dengan mereka yang tidak memiliki faktor keturunan. 

Perlu diperhatikan seseorang  yang memiliki satu atau lebih faktor risiko di atas, bukan berarti ia pasti akan terkena kanker serviks. Faktor-faktor yang disebutkan di atas hanya dapat meningkatkan risiko tumbuhnya sel kanker pada serviks.

Gejala Awal Kanker Serviks yang Patut Diwaspadai

Penyakit kanker ini sering kali terlambat ditangani karena para penderita telat menyadari gejala-gejalanya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dan mewaspadai gejala kanker serviks untuk meningkatkan peluang penyembuhan.

  1. Pendarahan vagina di luar siklus menstruasi

Ada beberapa kondisi yang termasuk dalam pendarahan tidak normal pada vagina, seperti pendarahan usai menopause, saat berkemih, setelah berhubungan seksual, dan pendarahan di luar siklus haid.

Umumnya, darah yang keluar pada kondisi pendarahan tidak wajar bisa jauh lebih banyak atau lebih sedikit dari normal. Pendarahan abnormal ini dapat menandakan bahwa sel-sel kanker mulai menyebar dan mempengaruhi jaringan di sekitarnya.

  1. Keputihan yang tidak normal

Anda perlu waspada jika mengalami keputihan yang berbau menyengat, berwarna kecoklatan atau bercampur dengan darah, serta bertekstur lebih kental. Ciri-ciri keputihan abnormal ini dapat menjadi salah satu indikasi kanker serviks.

Kondisi keputihan abnormal ini biasanya terjadi karena potongan jaringan nekrotik di dalam leher rahim luruh dan keluar melalui vagina. Pada kasus lain, cairan vagina yang keluar dapat berasal dari tumor yang tumbuh di dalam serviks.

  1. Nyeri pada panggul yang tak kunjung hilang

Adanya kelainan atau penyakit pada sistem reproduksi tak jarang ditandai dengan nyeri yang muncul pada daerah panggul. Hal ini juga merupakan salah satu gejala kanker serviks yang harus Anda waspadai.

Penderita kanker ini biasanya mengalami nyeri yang intens di daerah punggung ke bawah dan dapat menyebar hingga organ-organ lain, termasuk kandung kemih, paru, usus, atau hati.

  1. Penurunan berat badan yang drastis

Sama seperti jenis kanker lainnya, penderita kanker serviks biasanya mengalami penurunan berat badan yang drastis. Hal ini disebabkan karena hilangnya nafsu makan dan rasa nyeri yang muncul pada tubuh.

Tak jarang hal ini juga disertai dengan kelelahan yang parah serta rasa mual terus-menerus. Sebab itu, segera temui dokter jika Anda mengalami penurunan berat badan yang besar secara tiba-tiba.

Angka Harapan Hidup Penderita Kanker Serviks

Penderita kanker serviks memiliki tingkat harapan hidup yang berbeda-beda tergantung pada stadium atau tingkat penyebaran sel kanker dalam tubuh. Berikut adalah persentase angka harapan hidup penderita sesuai dengan stadiumnya:

  • Stadium 1 – 90% atau lebih
  • Stadium 2 – 60% hingga 80%
  • Stadium 3 – 50%
  • Stadium 4 – kurang dari 30%

Angka yang tercantum di atas merupakan gambaran persentase penderita yang masih hidup selama 5 tahun setelah mendapat diagnosa. Contohnya, jika angka harapan hidup adalah 50% maka 50 dari 100 penderita bertahan hidup selama 5 tahun atau lebih.

Meski demikian, beberapa faktor lain juga mempengaruhi harapan hidup bagi setiap individu. Hal ini termasuk fasilitas kesehatan yang berkualitas, dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat, dan motivasi dari individu masing-masing.

Proses penyembuhan pada kanker serviks juga sangat bergantung pada stadium yang dialami penderita. Beberapa metode pengobatan yang dilakukan, diantaranya:

  • Radiasi – menggunakan partikel radioaktif atau sinar X berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker
  • Kemoterapi – menggunakan obat-obatan untuk mengerutkan sel-sel kanker pada leher rahim
  • Imunoterapi – menggunakan obat-obatan peningkat kekebalan tubuh agar sistem imun dapat lebih mudah melawan sel-sel kanker
  • Operasi – metode pengangkatan sebagian atau seluruh jaringan pada rahim untuk menghilangkan sel-sel kanker

Untuk peluang penyembuhan yang lebih tinggi, dokter biasanya akan menggabungkan satu metode dengan beberapa metode lainnya. 

Baca juga: Penderita Kanker Serviks Bisakah Disembuhkan?

Ragam Upaya Pencegahan Kanker Serviks

Mencegah lebih baik daripada mengobati, terlebih jika berhubungan dengan penyakit yang fatal dan berbahaya seperti kanker pada leher rahim ini. Kanker ini dapat menyerang setiap wanita, maka penting bagi mereka untuk mengetahui cara pencegahannya.

Berikut adalah beberapa cara pencegahan yang dapat Anda lakukan:

  1. Mendapatkan vaksinasi HPV

Infeksi oleh Human papillomavirus (HPV) terbukti menjadi pemicu kanker serviks pada sebagian besar wanita. Oleh karena itu, vaksinasi dapat dilakukan untuk mencegah penularan HPV yang fatal.

Vaksin ini dapat diberikan kepada wanita sejak berumur 9-13 tahun, usia tersebut merupakan waktu terbaik karena sistem imun akan bekerja lebih efektif dalam melawan virus.

Sementara itu, bagi wanita di atas usia 26 tahun wajib melakukan tes skrining pap smear sebelum mendapatkan vaksin.

  1. Pemeriksaan pap smear berkala

Salah satu upaya pencegahan paling efektif adalah dengan pemeriksaan rutin. Anda dapat mendeteksi dini sel kanker dengan melakukan tes pap smear. Metode ini dilakukan dengan mengambil sampel sel pada serviks untuk menemukan ada tidaknya sel-sel prakanker.

Bagi wanita yang sudah berusia 21 tahun, sudah menikah, atau aktif melakukan hubungan seksual, dianjurkan untuk melakukan tes ini setidaknya 3 tahun sekali sampai usia 65 tahun.

  1. Hindari hubungan seksual yang berisiko

HPV dapat ditularkan melalui hubungan seksual, termasuk kontak antara alat kelamin, seks oral, hingga penggunaan mainan seks. Maka dari itu, sangat penting untuk menerapkan hubungan seks yang aman sebagai upaya pencegahan. 

Hindari berganti-ganti pasangan untuk mengurangi tingkat penularan virus. Menggunakan kondom saat berhubungan intim juga dapat menjadi metode perlindungan yang efektif. 

  1. Menerapkan pola hidup seimbang

Selain mencegah risiko kanker serviks, menerapkan pola hidup seimbang juga penting dalam menghindari berbagai penyakit lainnya. Pola hidup sehat dapat Anda mulai dengan rajin berolahraga dan mengkonsumsi makanan penuh nutrisi.

Penting juga bagi Anda untuk menghindari paparan asap rokok. Zat-zat berbahaya dalam asap rokok dapat melemahkan sistem imun Anda dan memicu sel-sel kanker untuk berkembang dalam tubuh.

Demikian informasi dan fakta-fakta seputar kanker serviks yang penting untuk Anda ketahui. Terapkan pola hidup sehat dan senantiasa perhatikan perubahan-perubahan pada tubuh Anda. Jika Anda mengalami beberapa gejala, segera hubungi dokter untuk konsultasi.

Sebagai pencegahan, Anda juga dapat melakukan pemeriksaan laboratorium melalui OneOnco. Tersedia layanan deteksi kanker serviks dengan metode pap smear & HPV DNA risiko tinggi. Pesan layanan dengan mudah di sini, Anda dapat memilih berbagai faskes sesuai kebutuhan. Disamping itu, One Onco juga menyediakan fitur belanja sehat dimana anda bisa membeli berbagai kebutuhan yang diperlukan oleh pasien kanker seperti Nutrican untuk pemenuhan nutrisi pasien kanker.

References:

Cervical Cancer Causes, Risk Factors, and Prevention – American Cancer Society

Cervical Cancer Statistics – American Cancer Society

Kementerian Kesehatan Indonesia