Kanker serviks terjadi ketika sel-sel pada leher rahim bermutasi menjadi sel-sel kanker yang menyerang jaringan di sekitarnya. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dialami oleh wanita di Indonesia.
Pada tahun 2020, kanker serviks menempati urutan kedua dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus kanker. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah setiap tahunnya.
Kanker ini umumnya tidak menunjukkan gejala hingga penderita mencapai stadium lanjut. Bahkan salah satu faktor tingginya angka mortalitas adalah terlambatnya penanganan dan pemeriksaan pasien kanker serviks.
Oleh karena itu, pemerintah menegaskan untuk melakukan pemeriksaan berkala sebagai upaya pencegahan kanker serviks sejak dini.
Kini dengan kebijakan baru dari Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bisa mendapatkan pemeriksaan kanker serviks secara gratis.
Pasien BPJS dapat melakukan beberapa metode pemeriksaan kanker serviks, diantaranya adalah:
- Pap smear – metode pengambilan sampel jaringan pada rahim untuk mendeteksi adanya atau tidaknya sel-sel prakanker yang berkembang di dalam tubuh.
- Tes IVA – dilakukan dengan mengoleskan asam asetat ke daerah serviks untuk melihat adanya perubahan abnormal yang menandakan kanker.
- HPV DNA – digunakan untuk mendeteksi infeksi HPV (human papilloma virus) tipe risiko tinggi pada wanita, salah satunya yang dapat menimbulkan kanker serviks.
Dengan adanya fasilitas pemeriksaan gratis ini diharapkan dapat mengurangi kasus kanker serviks serta meningkatkan efektivitas pengobatan dan harapan hidup pasien.
Upaya Pencegahan dengan Vaksinasi HPV
Kanker serviks diketahui disebabkan oleh infeksi oleh human papillomavirus (HPV) yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Kondisi ini sering terjadi pada remaja dan orang dewasa muda yang aktif berhubungan intim.
Meskipun seseorang yang terinfeksi virus tersebut biasanya tidak menunjukan gejala atau merasakan rasa sakit, berbagai macam penyakit dapat muncul setelah beberapa tahun terpapar HPV.
Virus ini dapat menyebabkan kutil kelamin, kanker anus, kanker vulva, kanker penis, hingga kanker serviks. Maka, hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penularan virus HPV yang fatal adalah dengan melakukan vaksinasi.
Berdasarkan penelitian terbaru, diketahui bahwa satu dosis vaksin HPV ampuh untuk mencegah risiko kanker serviks. Oleh karena itu, pemerintah memasukkan program vaksinasi HPV dalam jajaran vaksinasi wajib di Indonesia yang akan diberlakukan secara nasional pada tahun 2023-2024.
Siapa Saja yang Harus Vaksinasi HPV?
Vaksinasi HPV dapat diberikan kepada anak-anak (laki-laki dan perempuan) yang memasuki masa remaja, juga kepada orang dewasa yang belum pernah atau belum lengkap mendapatkan vaksin ini.
Vaksin ini bekerja paling efektif apabila diberikan pada seseorang yang belum aktif secara seksual atau kepada anak-anak yang berusia 9-13 tahun. Pada usia ini, vaksin perlu diberikan 2 kali dengan jarak 6-12 bulan antar vaksin.
Sedangkan pada remaja dan orang dewasa usia 15-26 tahun, vaksin perlu diberikan sebanyak 3 kali. Vaksin kedua diberikan setelah 1–2 bulan vaksin pertama, kemudian vaksin ketiga diberikan setelah 6 bulan vaksin kedua.
Bagaimana Prosedur Vaksinasi HPV?
Vaksinasi dilakukan melalui suntikan ke dalam otot atau injeksi intramuskular, biasanya pada bagian lengan atas atau paha atas. Setelah pemberian vaksin, pasien dianjurkan untuk beristirahat selama 15 menit untuk mengantisipasi kemungkinan adanya efek samping.
Perlu diingat, meski vaksinasi HPV dapat membantu mencegah kanker serviks, Anda tetap disarankan untuk melakukan upaya pencegahan lainnya, yaitu:
- Melakukan pemeriksaan secara berkala
- Menghindari aktivitas seksual yang berisiko
- Tidak berganti-ganti pasangan
- Menjaga pola hidup sehat
- Menghindari rokok dan minuman beralkohol
Demikian informasi mengenai kebijakan pemerintah dalam pemeriksaan kanker serviks gratis bagi pasien BPJS serta pentingnya vaksinasi HPV untuk mencegah kanker sejak dini.
OneOnco bekerjasama dengan berbagai fasilitas kesehatan di Indonesia untuk memberikan layanan deteksi kanker. Pesan layanan dengan mudah di sini, Anda dapat memilih berbagai metode pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan. Anda juga dapat dengan mudah mendapatkan berbagai kebutuhan untuk pasien kanker seperti Nutrican melalui fitur belanja sehat yang disediakan One Onco.