202104061004_Abas_Suherli.jpg

Artikel ini sudah ditinjau oleh

dr. Hastarita Lawrenti, M.D. Medical Manager PT Kalbe Farma Tbk
Mammografi

Mammografi

Mammografi adalah suatu metode pencitraan medis khusus, dengan menggunakan sinar x dapat dilakukan pemindaian untuk menangkap gambar jaringan payudara. Pemeriksaan ini sebagai deteksi dini kelainan pada payudara contohnya ada tidaknya tumor, kanker, kista, atau penumpukkan kalsium pada jaringan payudara

Mammografi atau biasa juga disebut dengan mammogram bertujuan untuk menangkap gambar jaringan payudara untuk mendeteksi ada tidaknya kelainan. Metode pemeriksaan mammografi dapat dibagi menjadi dua jenis sesuai dengan tujuannya, yaitu:
- Screening mammography (Mammografi Skrining) – ditujukan untuk memeriksa kelainan pada payudara meski tidak ada keluhan atau gejala signifikan yang dapat dirasakan. Hal ini berfungsi untuk deteksi kanker payudara sejak dini, khususnya untuk golongan dengan risiko tinggi.
- Diagnostic mammography (Mammografi Diagnostik) – dilakukan untuk menemukan penyebab kelainan pada payudara, termasuk nyeri, benjolan, infeksi pada puting, atau perubahan tekstur kulit payudara. Mammografi diagnostik juga digunakan untuk menunjang hasil mammografi skrining yang tidak normal.


Wanita yang berusia di atas 40 tahun disarankan untuk melakukan mammografi setidaknya 1-2 tahun sekali. Hal ini karena risiko kanker payudara cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Mammografi juga dianjurkan bagi wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara. Selain golongan di atas, wanita dengan beberapa keluhan berikut juga sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan mammografi:
- Memiliki benjolan tidak normal pada payudara Mengalami perubahan tekstur kulit di sekitar payudara
- Mengeluarkan cairan bening atau kecoklatan dari puting
- Merasakan nyeri atau rasa tidak nyaman pada payudara

Jika Anda berencana untuk melakukan pemeriksaan mammografi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya:
1. Lakukan mammografi seminggu setelah menstruasi untuk hasil yang lebih akurat serta mengurangi rasa nyeri yang mungkin ditimbulkan
2. Mammografi tidak dianjurkan saat kondisi hamil atau menyusui, karena pancaran radiasi pada mammografi dapat mengganggu pertumbuhan janin
3. Hasil mammografi akan kurang efektif jika Anda memiliki implan payudara, karena bahan pada implan dapat mengaburkan gambar
4. Kompresor pada mesin mammografi juga dapat berpotensi memecahkan implantasi pada payudara
5. Hindari penggunaan deodoran, bedak, atau parfum pada area payudara karena partikel logam yang terkandung dapat mengganggu hasil mammografi
6. Beri tahu dokter akan riwayat pengobatan yang Anda jalani, termasuk jenis obat, vitamin, atau suplemen yang dikonsumsi

Selain hal-hal di atas, perlu dilakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Anda tidak menghambat hasil pemeriksaan.



Layanan Tersedia

Filter