Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia dengan berbagai faktor risiko yang telah dikenal luas, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan paparan sinar ultraviolet. Namun, di balik faktor-faktor tersebut, terdapat sejumlah faktor risiko yang sering diabaikan atau kurang mendapat perhatian. Artikel ini akan mengulas beberapa faktor risiko kanker yang kerap terlupakan, serta pentingnya meningkatkan kesadaran untuk melakukan pencegahan secara menyeluruh. Berikut faktor risiko kanker yang sering diabaikan:
Daftar Isi:
Faktor Risiko Kanker yang Sering Diabaikan:
1. Gaya Hidup Minim Aktivitas
Kebiasaan duduk atau kurangnya aktivitas fisik tidak hanya meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes, tetapi juga berkontribusi terhadap perkembangan beberapa jenis kanker, seperti kanker usus besar dan payudara. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang minim dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan peradangan kronis, yang pada akhirnya meningkatkan kemungkinan terjadinya mutasi sel yang mengarah pada terbentuknya kanker.
2. Pola Makan Tidak Seimbang
Selain konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan rendah serat yang telah dikenal sebagai faktor risiko kanker, pola makan yang tidak seimbang—terutama konsumsi makanan olahan dan pengawet secara berlebihan—sering diabaikan sebagai penyebab peningkatan risiko kanker. Nutrisi yang buruk dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan memperburuk peradangan dalam tubuh.
3. Kualitas Tidur yang Buruk
Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat mengganggu ritme sirkadian dan mengubah produksi hormon, yang pada gilirannya berdampak pada sistem kekebalan tubuh. Beberapa studi telah mengaitkan gangguan tidur kronis dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker payudara dan kanker prostat.
4. Stres Kronis dan Kesehatan Mental
Stres yang berkepanjangan dan masalah kesehatan mental dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit. Walaupun hubungan antara stres dan kanker masih menjadi perdebatan, beberapa penelitian menyarankan bahwa stres kronis dapat menyebabkan perubahan imunologis dan meningkatkan peradangan, yang merupakan faktor risiko potensial untuk perkembangan kanker.
5. Paparan Polusi Udara dan Zat Kimia Ringan
Selain paparan polutan berat dari industri dan kendaraan bermotor, paparan zat kimia dalam kehidupan sehari-hari—seperti bahan pengawet makanan, pestisida, dan produk perawatan pribadi—juga dapat berperan dalam meningkatkan risiko kanker. Seringkali, paparan ini terjadi secara kumulatif dalam jangka panjang dan tidak disadari oleh masyarakat.
6. Infeksi Kronis
Infeksi tertentu yang berlangsung lama, seperti infeksi virus hepatitis B dan C, serta human papillomavirus (HPV), dapat meningkatkan risiko kanker hati dan kanker serviks. Meskipun telah ada upaya vaksinasi dan terapi, infeksi kronis tetap menjadi faktor risiko yang sering diabaikan dalam strategi pencegahan kanker.
Baca Juga: Pola Hidup Ini Berperan Penting dalam Mencegah Kanker
Pentingnya Menyadari dan Mencegah Secara Menyeluruh
Mengidentifikasi dan mengelola faktor risiko kanker yang sering diabaikan merupakan langkah penting dalam upaya pencegahan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan meliputi:
- Meningkatkan Aktivitas Fisik: Mengurangi waktu duduk dengan memasukkan aktivitas fisik ringan hingga sedang dalam rutinitas harian.
- Menerapkan Pola Makan Sehat: Mengonsumsi makanan segar, tinggi serat, serta mengurangi makanan olahan dan pengawet.
- Menjaga Kualitas Tidur: Membuat jadwal tidur yang teratur dan menciptakan lingkungan yang mendukung kualitas tidur.
- Manajemen Stres: Mengintegrasikan teknik relaksasi, seperti meditasi dan yoga, untuk mengurangi dampak stres kronis.
- Mengurangi Paparan Zat Berbahaya: Memilih produk ramah lingkungan dan memperhatikan kualitas udara di lingkungan tempat tinggal.
- Pencegahan Infeksi: Melakukan vaksinasi yang dianjurkan dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi infeksi kronis sejak dini.
Selain faktor risiko kanker yang sudah dikenal, terdapat berbagai faktor yang sering diabaikan namun memiliki peran signifikan dalam meningkatkan risiko terkena kanker. Dengan meningkatkan kesadaran dan menerapkan gaya hidup sehat secara menyeluruh —mulai dari aktivitas fisik, pola makan, kualitas tidur, manajemen stres, hingga pengurangan paparan zat berbahaya— kita dapat mengurangi beban risiko dan mendukung upaya pencegahan kanker. Pendekatan preventif ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi angka kejadian kanker di masyarakat.
Sumber:
Singh, N., Baby, D., Rajguru, J. P., Patil, P. B., Thakkannavar, S. S., & Pujari, V. B. (2019). Inflammation and cancer. Annals of African medicine, 18(3), 121–126.[cited 2025 Feb 10]. Available from: https://doi.org/10.4103/aam.aam_56_18
World Health Organization. Cancer. 2025 [cited 2025 Feb 10]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cancer
Spiegel, K., Tasali, E., Leproult, R., & Van Cauter, E. (2009). Effects of poor and short sleep on glucose metabolism and obesity risk. Nature reviews. Endocrinology, 5(5), 253–261. [cited 2025 Feb 10]. Available from: https://doi.org/10.1038/nrendo.2009.23