Efek Samping dari Pengobatan Kanker Serviks 

Kanker serviks menjadi jenis penyakit yang jelas memberikan rasa takut sendiri bagi penderitanya. Karena ketika sudah terdiagnosis, maka akan menjalani perawatan dan pengobatan yang panjang di mana memang harus dijalani pasien kanker agar bisa menjalani hidup seperti biasa. 

Tapi, pengobatan yang dilakukan oleh pasien kanker berbeda dengan jenis penyakit lainnya. Pasien akan diberikan terapi dan obat-obatan yang termasuk keras untuk bisa menghambat gejala kanker. Jelas akan ada efek samping dari pengobatan kanker serviks ini. Apa saja efek sampingnya? Yuk, simak ulasannya di bawah ini. 

Efek Samping Pengobatan Kanker Serviks 

Dalam pengobatan kanker sendiri ada beberapa metode di mana setiap metodenya sudah pasti akan memberikan efek samping kepada pasien. Berikut ini adalah metode dan efek samping dari pengobatan kanker serviks yang harus kamu ketahui: 

Metode Operasi 

Operasi pada pasien kanker serviks juga ada beberapa yang jelas akan memberikan efek samping tersendiri untuk pasien. Jenis operasi yang pertama adalah dengan operasi untuk pengangkatan sel kanker di bagian yang terkena. Operasi yang satu ini dilakukan bila memang masih tahap awal. 

Operasi yang kedua adalah trakelektomi radikal yang merupakan operasi pengangkatan leher rahim atau serviks. Bagian rahim masih tetap dipertahankan, sehingga pasien yang menjalankan operasi ini masih punya kesempatan untuk memiliki anak. 

Histerektomi sederhana (total) adalah operasi pengangkatan rahim secara keseluruhan, tapi bagian indung telur serta tuba falopi (saluran indung telur) tetap dipertahankan. Lalu, dalam metode ini juga ada metode eksenterasi panggul yang akan mengangkat tidak hanya rahim, tapi juga bagian lain seperti kandung kemih, vagina, rektum dan area lain yang sudah terkena kanker. 

Untuk metode operasi yang terakhir sendiri dilakukan jika memang kondisi kanker serviks selalu kambuh atau berulang. 

Tentu saja semua metode tersebut memiliki efek samping dari segi kesuburan. Meski pada trakelektomi radikal masih ada kemungkinan untuk hamil, tapi ada risiko terjadinya keguguran. Sedangkan untuk histerektomi sederhana atau total kemungkinan pasien tidak bisa hamil sangatlah besar. 

Metode Terapi Radiasi 

Terapi radiasi menjadi jenis pengobatan yang ditujukan untuk menghambat sel kanker agar tidak menyebar atau mengurangi gejalanya. Terapi yang satu ini menggunakan sinar-x dengan energi tinggi dengan tujuan untuk membunuh sel kanker. Nantinya sinar-x ini akan diarahkan pada bagian panggul di mana letak kanker serviks berada. 

Namun, ketika menjalankan pengobatan ini akan ada efek samping yang akan dirasakan atau dialami oleh pasien kanker serviks. Dimana ada dua efek samping yang bisa terjadi, yaitu efek samping jangka pendek dan jangka panjang. 

Untuk efek jangka pendek, pasien akan merasakan mual, muntah, diare atau sembelit. Efek ini bisa hilang setelah terapi radiasi dihentikan. Sedangkan untuk efek jangka panjang adalah seperti terbentuknya jaringan parut pada perut dan juga vagina kering. Efek lainnya dari terapi ini adalah terjadinya pembengkakan pada tungkai kaki. 

Metode Kemoterapi 

Kemudian, ada juga metode pengobatan kemoterapi yang pasti umum didengar. Kemoterapi adalah pengobatan dengan tujuan untuk membunuh sel kanker dengan menggunakan obat-obatan di mana obat-obatan ini sendiri akan diberikan dengan cara injeksi ke pembuluh vena melalui infus atau oral (diminum). 

Kemoterapi diharapkan akan mengerutkan sel kanker yang ada dalam tubuh dan bisa mengurangi besarnya tumor. Pengobatan ini sendiri pun juga diharapkan akan menjangkau area tubuh lainnya supaya kanker tidak menyebar. 

Efek samping dari pengobatan kanker dengan kemoterapi ini sendiri adalah seperti rambut rontok, muntah, mudah capek hingga mual. Menjalani metode terapi ini pun juga kemungkinan merusak sel lain dalam tubuh.

Efek samping dari kemoterapi akan bertambah parah bila dibarengi dengan terapi radiasi. Misalnya adalah anemia atau gangguan siklus haid, baik haid yang tidak teratur atau menopause dini. Maka daripada itu, dibutuhkan observasi lebih untuk bisa mengetahui efek dari kemoterapi ini. 

Metode Imunoterapi 

Pengobatan selanjutnya yang bisa dijalankan oleh pasien kanker serviks adalah imunoterapi. Pengobatan yang satu ini sendiri menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk meningkatkan imun dalam tubuh di mana diharapkan kekebalan tubuh yang baik akan memberikan perlawanan terhadap sel kanker. 

Tentu saja, ada beberapa efek samping yang akan dirasakan oleh pasien kanker serviks ketika menjalankan metode imunoterapi ini. Misalnya adalah demam, mual, muntah, sakit kepala, kelelahan, ruam pada kulit, sembelit, kehilangan nafsu makan dan lain sebagainya. Tidak hanya itu saja, kemungkinan imun tubuh menyerang balik tubuh dan menyebabkan gangguan pada fungsi organ. 

Itulah beberapa penjelasan akan efek dari pengobatan kanker serviks yang memang terbilang berat. Tapi, dengan menjalani pengobatan ini dengan baik dan teratur, kemungkinan untuk diobati sangatlah tinggi. Terutama jika kanker serviks sudah diketahui lebih awal. 

Untuk bisa menjalankan deteksi dini kanker serviks dengan beberapa prosedur. Dimana kamu dapat mengunjungi ONE Onco atau di situsnya yaitu https://oneonco.co.id/deteksi-kanker/serviks.

Sumber: 

Side Effects of Cancer Treatment – NCI

Side Effects of Cancer Treatment | CDC

Chemotherapy Side Effects | American Cancer Society

Cancer survivors: Late effects of cancer treatment – Mayo Clinic