Kanker kolorektal adalah salah satu jenis penyakit kanker yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Menurut World Cancer Research Fund International, pada tahun 2020, Hungaria memiliki tingkat keseluruhan tertinggi untuk kanker kolorektal.
Di Indonesia sendiri, menurut data dari Globocan, terdapat 34.189 kasus baru kanker kolorektal pada tahun 2020. Angka ini menunjukkan bahwa penyakit ini tidak boleh diabaikan begitu saja, dan penting untuk memahami tingkat kelangsungan hidup yang terkait dengan penyakit ini.
Survival Rate Penderita Kanker Kolorektal
Menurut American Society of Clinical Oncology, terdapat beberapa jenis statistik yang dapat membantu dokter mengevaluasi peluang pemulihan seseorang dari kanker kolorektal. Statistik ini disebut sebagai statistik kelangsungan hidup.
Salah satu jenis statistik kelangsungan hidup yang khusus adalah tingkat kelangsungan hidup relatif. Statistik ini sering digunakan untuk memprediksi sejauh mana kanker akan mempengaruhi harapan hidup seseorang. Tingkat kelangsungan hidup relatif melihat seberapa mungkin orang dengan kanker kolorektal untuk bertahan hidup dalam jangka waktu tertentu setelah diagnosis awal atau awal pengobatan dibandingkan dengan kelangsungan hidup yang diharapkan dari orang yang serupa tanpa kanker ini.
Survival Rate penderita kanker usus besar atau kanker kolorektal biasanya bervariasi tergantung individu dan tergantung dengan sampai tahap mana kanker telah berkembang, seperti misalnya pada tahap awal di mana kanker masih berada di area lokal tempat kanker tersebut berasal atau sudah dalam tahap lanjutan di mana kanker telah menyebar
Tingkat kelangsungan hidup relatif 5 tahun untuk kanker kolorektal pada tahap lokal adalah 91%. Sekitar 37% pasien didiagnosis pada tahap awal ini. Jika kanker telah menyebar ke jaringan atau organ di sekitarnya dan/atau ke kelenjar getah bening regional, tingkat kelangsungan hidup relatif 5 tahunnya adalah 73%. Sekitar 36% pasien didiagnosis pada tahap regional ini.
Jika kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang jauh, tingkat kelangsungan hidup relatif 5 tahunnya adalah 14%. Sekitar 22% pasien didiagnosis pada tahap lanjut ini. Namun, bagi pasien yang hanya memiliki 1 atau beberapa tumor yang telah menyebar dari usus besar atau rektum ke paru atau hati, pengangkatan tumor-tumor tersebut kadang-kadang dapat menghilangkan kanker, yang secara signifikan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup relatif 5 tahun bagi pasien-pasien ini.
Tingkat kelangsungan hidup juga tersedia untuk kanker usus besar (kolon) dan kanker rektum secara terpisah. Untuk kanker usus besar, tingkat kelangsungan hidup relatif 5 tahun secara keseluruhan adalah 63%. Jika kanker didiagnosis pada tahap lokal, tingkat kelangsungan hidupnya adalah 91%. Jika kanker telah menyebar ke jaringan atau organ disekitarnya dan/atau ke kelenjar getah bening regional, tingkat kelangsungan hidup relatif 5 tahunnya adalah 72%. Jika kanker usus besar telah menyebar ke bagian tubuh yang jauh, tingkat kelangsungan hidup relatif 5 tahunnya adalah 13%.
Untuk kanker rektum, tingkat kelangsungan hidup relatif 5 tahun secara keseluruhan adalah 68%. Jika kanker didiagnosis pada tahap lokal, tingkat kelangsungan hidupnya adalah 90%. Jika kanker telah menyebar ke jaringan atau organ di sekitarnya dan/atau ke kelenjar getah bening regional, tingkat kelangsungan hidup relatif 5 tahunnya adalah 74%. Jika kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang jauh, tingkat kelangsungan hidup relatif 5 tahunnya adalah 17%.
Dari data-data ini, kita dapat melihat bahwa tingkat kelangsungan hidup pada kanker kolorektal sangat dipengaruhi oleh tahap perkembangan kanker. Semakin dini kanker kolorektal didiagnosis, semakin besar peluang pemulihan yang tinggi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda dan gejala awal kanker kolorektal, seperti perubahan pola buang air besar, darah dalam tinja, penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, dan perasaan lelah yang berlebihan.
Hal yang Dapat Dilakukan untuk Meningkatkan Survival Rate Kanker Usus Besar
Untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup, penting juga untuk menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, menjaga berat badan yang sehat, rutin berolahraga, dan menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan. Selain itu, pemeriksaan kesehatan secara teratur, seperti kolonoskopi, dapat membantu dalam deteksi dini kanker kolorektal.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu adalah unik, dan setiap kasus kanker kolorektal memiliki faktor-faktor yang berbeda yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidupnya. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang tingkat kelangsungan hidup dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah, mendeteksi, dan mengobati kanker kolorektal.
Di dunia yang terus berkembang ini, kita semua harus meningkatkan kesadaran akan kanker kolorektal dan bekerja sama untuk mengurangi angka kasus baru serta meningkatkan tingkat kelangsungan hidup bagi mereka yang terkena penyakit ini. Dengan pengetahuan yang tepat, pencegahan yang efektif, dan perawatan yang memadai, kita dapat melawan kanker kolorektal bersama-sama dan memberikan harapan kepada mereka yang terkena dampaknya.
Dalam melawan kanker kolorektal, tingkat kelangsungan hidup adalah salah satu hal yang sangat penting. Dengan pemahaman tentang statistik kelangsungan hidup dan tahap perkembangan penyakit ini, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan yang efektif. Ingatlah bahwa setiap kasus adalah unik, dan konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik dan solusi yang sesuai dengan kondisi Anda.
Referensi
https://www.cancer.net/cancer-types/colorectal-cancer/statistics
https://www.cancer.org/cancer/types/colon-rectal-cancer/about/key-statistics.html
https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheets.pdf