Kanker usus besar merupakan salah satu jenis kanker yang sering terjadi di dunia. Kanker ini dapat memengaruhi usus besar atau rektum, dan memiliki potensi bahaya yang besar jika tidak ditangani dengan baik. Dalam artikel ini, kita akan membahas seberapa berbahaya kanker usus besar, melalui penjelasan statistik kasus dan mortalitas di dunia dan Indonesia, kondisi per-stadium kanker usus, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan, rendahnya skrining di Indonesia, serta upaya pencegahan dan tingkat kesintasan.
Statistik dan Mortalitas Kanker Usus Besar di Dunia
Pada tahun 2023, dilansir dari American Society of Clinical Oncology, diperkirakan sekitar 153.020 orang dewasa di Amerika Serikat akan didiagnosis menderita kanker usus besar. Angka ini mencakup 106.970 kasus baru kanker kolon (54.420 pria dan 52.550 wanita) serta 46.050 kasus baru kanker rektum (27.440 pria dan 18.610 wanita).
Berdasarkan data dari Global Cancer Observatory yang dirilis pada tahun 2020, terdapat 576.858 kasus kematian akibat kanker usus besar, dengan jumlah kasus baru sebesar 1.148.515. Hal ini menjadikan kanker usus besar sebagai jenis kanker dengan peringkat keempat terbanyak jumlah kasus baru di dunia.
Data mengenai jumlah kasus dan kematian akibat kanker usus besar di Indonesia
Di Indonesia sendiri, hal ini tak kalah memprihatinkan, dilansir dari data publikasi Globocan, jumlah kematian yang diakibatkan oleh kanker usus terdapat sekitar 9,444 kasus dari jumlah kasus baru sebesar 17,368 dimana kanker usus besar menempati urutan ke 6 jumlah kasus kanker terbanyak di Indonesia
Kapan kanker usus mulai rawan mengancam nyawa?
Ketika kanker usus besar ditemukan pada tahap awal, seringkali dapat diobati. Hal ini disebabkan oleh kemajuan dalam pengobatan dan peningkatan pemeriksaan skrining, yang dapat mendeteksi perubahan pada usus besar sebelum menjadi kanker dan mendeteksi kanker pada tahap awal.
Menurut National Cancer Institute, kanker usus besar merupakan kondisi yang sangat dapat diobati dan seringkali dapat ditangani dengan baik ketika terlokalisasi pada usus besar dan belum menyebar ke organ atau jaringan di sekitarnya atau dalam kata lain masih dalam stadium awal.
Adapun penjelasan mengenai tingkatan stadium kanker usus besar bisa Anda simak dibawah ini.
Tingkatan Stadium Kanker Usus Besar
Berikut ini adalah pengelompokan stadium kanker usus besar menurut American Society of Clinical Oncology :
Stadium I
Kanker telah menembus mukosa dan menginvasi lapisan otot usus besar atau rektum. Belum menyebar ke jaringan sekitar atau kelenjar getah bening terdekat.
Stadium IIA
Kanker telah menembus dinding usus besar atau rektum, tetapi belum menyebar ke jaringan sekitar atau kelenjar getah bening terdekat.
Stadium IIB
Kanker telah menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan peritoneum viseral di dalam rongga perut. Belum menyebar ke kelenjar getah bening terdekat atau bagian lain tubuh.
Stadium IIC
Tumor telah menyebar melalui dinding usus besar atau rektum dan tumbuh ke struktur terdekat. Belum menyebar ke kelenjar getah bening terdekat atau bagian lain tubuh.
Stadium IIIA
Kanker telah menyebar melalui lapisan dalam atau ke lapisan otot usus. Sudah menyebar ke 1 hingga 3 kelenjar getah bening atau ke nodul sel tumor di jaringan sekitar usus besar atau rektum yang tidak tampak seperti kelenjar getah bening, tetapi belum menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Stadium IIIB
Kanker telah menyebar melalui dinding usus besar atau rektum atau ke organ sekitarnya, serta mencapai 1 hingga 3 kelenjar getah bening atau nodul sel tumor di jaringan sekitar usus besar atau rektum yang tidak tampak seperti kelenjar getah bening. Belum menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Stadium IIIC
Kanker usus besar, terlepas dari sejauh mana pertumbuhannya, telah menyebar ke 4 atau lebih kelenjar getah bening, tetapi belum menyebar ke bagian tubuh yang jauh.
Stadium IVA
Kanker telah menyebar ke satu bagian tubuh yang jauh, seperti hati atau paru.
Stadium IVB
Kanker telah menyebar ke lebih dari 1 bagian tubuh.
Stadium IVC
Kanker telah menyebar ke peritoneum. Juga mungkin telah menyebar ke situs atau organ lainnya.
Maka dari itu, semakin dini kanker usus besar dideteksi, maka tingkat keberhasilan pengobatan juga akan semakin baik, sehingga nyawa pengidap juga akan bisa terselamatkan.
Hal – hal yang menyebabkan kanker usus besar mematikan
Terlambat Deteksi Dini
Deteksi dini sangat penting dalam mengatasi kanker usus besar. Ketika kanker usus besar terdeteksi pada stadium awal, peluang keberhasilan pengobatan pun menjadi lebih tinggi. Perkembangan dalam bidang pengobatan dan peningkatan skrining telah membantu menemukan perubahan pada usus besar sebelum berubah menjadi kanker dan mengidentifikasi kanker pada stadium awal.
Menurut National Cancer Institute, kanker usus besar sendiri merupakan kondisi yang dapat diobati dengan tingkat keberhasilan pengobatan yang tinggi jika masih terbatas pada usus besar dan belum menyebar ke organ atau jaringan sekitarnya.
Rendahnya Kesadaran Tentang Skrining Kanker Usus Besar di Indonesia
Skrining kanker usus besar merupakan langkah penting dalam mendeteksi dini adanya perubahan pada usus besar yang bisa menjadi tanda kanker. Sayangnya, tingkat skrining kanker usus di Indonesia masih rendah. Banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya melakukan skrining rutin untuk mendeteksi dini kanker usus besar
Aru Wisaksono Sudoyo, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, menjelaskan bahwa seringkali pasien baru mengunjungi untuk pengobatan ketika mereka sudah mencapai stadium 3 atau stadium 4. Secara keseluruhan, diperkirakan hanya sekitar 30 persen atau 3 dari 10 orang dengan kanker usus besar yang memiliki harapan hidup untuk melanjutkan hidupnya.
Survival Rate Kanker Usus Besar
Untuk kanker usus besar, menurut American Society of Clinical Oncology, tingkat kelangsungan hidup relatif selama 5 tahun secara keseluruhan bagi penderita adalah 63%. Jika kanker tersebut didiagnosis pada tahap lokal, tingkat kelangsungan hidupnya adalah 91%.
Jika kanker telah menyebar ke jaringan atau organ sekitarnya dan/atau kelenjar getah bening regional, tingkat kelangsungan hidup relatif selama 5 tahun adalah 72%. Jika kanker usus besar telah menyebar ke bagian tubuh yang jauh, tingkat kelangsungan hidup relatif selama 5 tahun adalah 13%. Perlu diketahui juga, hal ini akan bervariasi tergantung dengan metode pengobatan dan kondisi pasien kanker usus besar tersebut
Kanker usus besar merupakan penyakit yang serius dan dapat membahayakan nyawa. Statistik kasus dan mortalitas kanker usus besar di dunia dan Indonesia menunjukkan angka yang cukup mengkhawatirkan. Dalam menghadapi bahaya kanker usus besar, deteksi dini merupakan kunci penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Jika Anda ingin menjaga kesehatan usus besar Anda dan meminimalisir risiko kanker, ada baiknya untuk melakukan skrining secara rutin. Salah satu layanan yang dapat membantu Anda dalam deteksi dini kanker usus adalah One Onco.
One Onco merupakan platform kesehatan yang menyediakan layanan deteksi dini kanker usus secara lengkap dan profesional. Melalui One Onco, Anda dapat mendeteksi dini perubahan pada usus besar yang dapat menjadi tanda kanker. Jangan menunda-nunda, lakukan deteksi dini sekarang juga melalui layanan One Onco untuk menjaga kesehatan Anda dan meningkatkan peluang keselamatan nyawa anda.
Selain layanan deteksi dini, One Onco juga menyediakan berbagai kebutuhan bagi pasien kanker. Salah satunya adalah layanan belanja sehat yang menyediakan produk-produk kesehatan khusus untuk pemenuhan nutrisi pasien kanker, seperti Nutrican. Dengan Nutrican dan berbagai produk kesehatan kanker lainnya yang disediakan oleh One Onco, Anda dapat mendukung proses pengobatan dan pemulihan Anda dengan nutrisi yang tepat.
Jaga kesehatan Anda, lakukan deteksi dini, dan dukung proses pemulihan Anda dengan layanan dan produk kesehatan dari One Onco. Bersama, kita bisa melawan kanker!
Referensi
https://www.cancer.net/cancer-types/colorectal-cancer/statistics
https://www.cancer.net/cancer-types/colorectal-cancer/stages
https://www.cancer.net/cancer-types/colorectal-cancer/stages
https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheets.pdf
https://www.cancer.gov/types/colorectal/hp/colon-treatment-pdq