Kanker serviks merupakan penyakit serius yang mengancam nyawa wanita di seluruh dunia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyakit ini menempati urutan kedua dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus kanker di Indonesia.
Kondisi ini terjadi ketika sel-sel normal pada leher rahim mengalami mutasi atau perubahan tidak terkendali menjadi sel-sel kanker yang tumbuh, menyebar, dan menjadi ganas.
Meski tergolong penyakit yang berbahaya, penyakit ini dapat disembuhkan apabila terdeteksi sejak dini. Artikel ini akan membahas beberapa upaya penyembuhan kanker serviks yang dapat dilakukan.
Pentingnya Deteksi Dini Kanker Serviks
Peluang penyembuhan kanker serviks sangat bergantung pada stadium atau tingkat penyebaran sel-sel kanker di dalam leher rahim. Sayangnya, sebagian besar penderita kanker serviks tahap awal tidak mengalami gejala yang signifikan.
Oleh karena itu, pemeriksaan ginekologi secara berkala sangatlah dianjurkan untuk mendeteksi dan menghindari resiko sel-sel kanker menjadi lebih ganas. Tersedia beberapa metode pemeriksaan yang dapat dilakukan, seperti:
- Pemeriksaan Metode Pap Smear – melalui tes ini dokter dapat mendeteksi adanya kelainan pada sel-sel di leher rahim atau serviks yang beresiko berkembang sebagai kanker.
- Pemeriksaan Metode IVA (Inspeksi Virtual Asam Asetat) – tes ini dilakukan untuk mendeteksi sel pra-kanker. Dokter dapat mengetahui jika ada sel kanker ataupun sel-sel yang berpotensi berkembang sebagai kanker
- Pemeriksaan Metode HPV DNA – pemeriksaan ini bertujuan untuk menemukan adanya infeksi human papillomavirus dengan resiko tinggi, salah satunya yang dapat memicu berkembangnya kanker serviks.
Beberapa gejala kanker serviks yang harus Anda waspadai adalah keputihan abnormal, pendarahan diluar siklus menstruasi, nyeri saat berkemih dan berhubungan intim, serta hilangnya nafsu makan yang menyebabkan turunnya berat badan.
Apabila Anda mengalami perubahan tidak normal dan secara tiba-tiba pada tubuh Anda, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mengunjungi dokter untuk konsultasi. Anda juga dapat memesan layanan pemeriksaan laboratorium melalui OneOnco di sini.
Metode Penyembuhan Kanker Serviks
Pengobatan kanker serviks umumnya bergantung pada beberapa faktor, mulai dari tingkat keparahan kanker, seberapa jauh penyebaran sel kanker, hingga penyakit lain yang mungkin Anda alami. Namun, kanker serviks biasanya diobati dengan cara sebagai berikut:
- Terapi Radiasi
Saat kondisi kanker serviks sudah mencapai stadium tertentu, dokter akan menyarankan terapi penyinaran atau radiasi sebagai langkah penyembuhan. Terapi radiasi ini menggunakan partikel radioaktif atau sinar X berenergi tinggi yang dapat membunuh sel-sel kanker.
Untuk hasil yang optimal, dokter biasanya mengkombinasikan terapi radiasi dengan metode pengobatan lain, seperti kemoterapi atau operasi.
- Kemoterapi
Pada kemoterapi dokter menggunakan obat khusus untuk membunuh sel kanker dalam tubuh. Obat-obatan ini dapat dimasukkan ke dalam tubuh melalui infus atau oral.
Metode kemoterapi dapat membantu mengerutkan sel-sel kanker pada serviks dan memperlambat pertumbuhan tumor.Pengobatan kanker serviks dengan kemoterapi dapat dilakukan sebagai terapi tunggal atau bersamaan dengan terapi penyinaran, tergantung tingkat keparahan yang dialami.
- Imunoterapi
Metode ini merupakan teknik penyembuhan yang menggunakan obat-obatan untuk memperkuat daya tahan tubuh terhadap kanker. Prinsip dalam terapi ini adalah bahwa semakin kuat sistem imun tubuh maka akan semakin mudah melawan sel kanker agar tidak menyebar.
Meski tidak menyembuhkan secara langsung, pengobatan dengan metode ini dapat meningkatkan harapan hidup penderitanya. Pada kanker serviks stadium awal imunoterapi juga dapat menjadi metode pemulihan setelah operasi.
- Operasi
Dokter pada umumnya akan menyarankan operasi bagi penderita kanker serviks pada tahap awal. Gunanya adalah untuk mencegah sel-sel kanker semakin menyebar dan tak terkendali.
Operasi biasanya dianjurkan jika tumor yang mengandung sel kanker tidak berukuran lebih dari 4 cm. Berikut adalah beberapa teknik operasi yang dapat dilakukan untuk mengobati kanker serviks:
- Operasi untuk mengangkat sel-sel kanker saja – prosedur ini dilakukan untuk kasus kanker serviks yang masih sangat kecil. Prosedur pembedahan dilakukan dengan memotong tumor menjadi kerucut dan membiarkan jaringan serviks yang sehat tetap utuh.
- Trakelektomi radikal – metode ini mengangkat leher rahim beserta jaringan di sekitarnya beserta bagian atas vagina. Prosedur ini tidak mengangkat rahim secara keseluruhan sehingga masih ada peluang untuk hamil.
- Histerektomi radikal – pada prosedur ini akan dilakukan pengangkatan serviks, rahim, serta jaringan di samping rahim (parametria dan uterosacral ligaments). Sedangkan ovarium dan tuba falopi tetap dibiarkan pada tempatnya.
- Histerektomi total – merupakan proses pengangkatan serviks dan bagian rahim secara keseluruhan. Meski demikian, tuba falopi dan ovarium juga akan dibiarkan pada tempatnya.
- Eksenterasi panggul – operasi dengan prosedur ini merupakan yang terbesar karena akan mengangkat sebagian besar jaringan pada rahim, termasuk leher rahim, ovarium, dan tuba falopi.
Beberapa metode di atas merupakan usaha penyembuhan yang dapat dilakukan bagi para penderita kanker serviks. Meski terdapat beberapa metode penyembuhan, hal tersebut tidak menjamin sel-sel kanker akan hilang secara tuntas. Para penderita tetap wajib melakukan pemeriksaan rutin dan melalui masa pemulihan.
Mencegah tentu saja lebih baik daripada mengobati, maka dari itu penting bagi Anda untuk menjaga pola hidup sehat, menerapkan hubungan seks yang aman, dan melakukan pemeriksaan medis secara rutin untuk mengurangi risiko mengidap kanker serviks.
Dengan OneOnco, Anda dapat melakukan deteksi dini dan memperbesar peluang penyembuhan kanker serviks. Disamping itu, One Onco juga menyediakan fitur belanja sehat dimana anda bisa membeli berbagai kebutuhan yang diperlukan oleh pasien kanker seperti Nutrican untuk pemenuhan nutrisi pasien kanker. Klik di sini untuk memesan layanan deteksi kanker dengan mudah!
References:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia