Seperti yang telah kita ketahui, kanker payudara merupakan kanker yang paling sering dijumpai pada wanita. Bagi mereka yang telah didiagnosis kanker payudara, pengobatan yang akan dijalani harus didiskusikan dengan dokter agar mendapatkan hasil pengobatan yang paling optimal. Ada beberapa pilihan pengobatan untuk kanker payudara seperti pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, terapi hormonal, terapi target, atau imunoterapi. Pengobatan tersebut bersifat individual dan tergantung pada faktor-faktor seperti subtipe dan stadium kanker payudara; usia, kondisi fisik, status menopause, dan preferensi pasien; dan adanya status perubahan materi genetik yang diturunkan seperti BRCA.
Pada umumnya, dokter akan menyarankan dilakukan pembedahan untuk mengangkat tumor/benjolan dan/atau sebagian jaringan sehat di sekitar payudara pada pasien dengan stadium awal. Pembedahan kanker payudara dibagi menjadi 2 yaitu lumpektomi dan mastektomi. Lumpektomi adalah pengangkatan tumor yang berukuran kecil dan sedikit jaringan sehat pada payudara; sebagian besar payudara masih ada, sedangkan mastektomi adalah pengangkatan seluruh payudara. Mastektomi dilakukan jika kondisinya tidak dapat dilakukan lumpektomi, seorang wanita lebih memilih untuk dilakukan mastektomi, atau berisiko mengalami kanker payudara kedua sehingga dilakukan mastektomi dobel (pengangkatan kedua payudara).
Namun, mastektomi dapat mengakibatkan timbulnya permasalahan lain. Setelah dilakukan mastektomi, pasien kanker payudara menilai diri secara negatif dan cenderung merasa tidak puas dengan penampilan fisiknya. Hal ini menyebabkan pasien merasa malu dan rendah diri karena keadaan fisiknya dirasakan tidak sempurna dan tidak sesuai yang diharapkan. Ada juga yang mengatakan bahwa kehilangan payudara mengubah citra tubuh seorang wanita. Tidak hanya dampak secara fisik, mastektomi dapat memunculkan dampak psikologis yang mendalam seperti depresi, stres, kecemasan, dan masalah psikologis lainnya.
Oleh karena itu, setelah dilakukan mastektomi, seorang wanita dapat mempertimbangkan untuk memperbaiki tampilan payudaranya dengan melakukan rekonstruksi payudara atau menggunakan payudara buatan (prostesis) eksternal. Bedah rekonstruksi payudara termasuk memerlukan biaya yang besar sehingga tidak semua wanita sanggup melakukannya. Selain itu, ada wanita yang menolak menjalani pembedahan lagi atau ingin segera bisa beraktivitas. Jika demikian, maka alternatifnya adalah menggunakan payudara buatan eksternal.
Payudara buatan eksternal adalah payudara buatan yang digunakan untuk menggantikan payudara alami setelah mastektomi. Hal ini membuat tubuh lebih simetris, mengembalikan bentuk tubuh, dan memperbaiki postur tubuh. Telah dikenal 2 tipe payudara buatan eksternal yaitu tipe adhesif (ditempelkan pada kulit wanita) dan konvensional (dipakai di dalam bra). Payudara buatan harus dibersihkan setiap hari dengan air hangat dan kemudian dikeringkan untuk menghilangkan keringat dan kotoran. Benda ini tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, tekstur, dan warna, serta dengan atau tanpa puting payudara dan areola (daerah sekitar puting payudara) untuk menyesuaikan dengan kebutuhan wanita.
Penelitian mengatakan bahwa sejumlah 56,6% wanita merasa puas dengan payudara buatan eskternal setelah mastektomi. Ada lagi yang melaporkan bahwa dengan berjalannya waktu, payudara buatan eksternal mempertahankan feminitas, normalitas, dan citra tubuh mereka serta memperbaiki kualitas hidup mereka. Tingkat kepuasan juga lebih tinggi pada wanita yang menggunakan payudara buatan eksternal lebih dari 5 tahun setelah pembedahan.
Knitted Knockers Indonesia adalah salah satu perkumpulan dari mancanegara yang ikut berpartisipasi/bagian dari International Group Knitted Knockers yang berdomisili di kota Bellingham, Washington, Amerika Serikat. Visinya adalah membagikan knockers sebanyak-banyaknya secara gratis untuk membantu penyintas kanker payudara di Indonesia. Knockers adalah rajutan prostesis/artifisial berbentuk payudara yang ringan, lembut, nyaman, dan cocok dipakai oleh wanita yang telah menjalani mastektomi atau lumpektomi. Sudah banyak penyintas kanker payudara yang merasa terbantu dengan knockers ini, mereka lebih percaya diri dan semangat dalam menjalani kehidupan karena merasa lebih “utuh” sebagai wanita.
Knockers dapat dikenakan dengan bra biasa, bra olahraga, bra mastektomi. Tergantung pada jenis bra yang dikenakan, rajutan knockers juga bisa dijahit atau ditempelkan dengan perekat/peniti pada bra untuk menambah kenyamanan dan mengurangi peluang untuk bergerak-gerak. Setelah digunakan, knockers dapat dicuci dengan sabun cuci baju dan kemudian dikeringkan.
Bagi Anda yang menjalani pembedahan kanker payudara, mari bangun kembali kepercayaan diri Anda dengan payudara buatan eksternal, salah satunya dengan knockers.