Pada keadaan normal, kita memiliki gen BRCA1 dan BRCA2. Gen ini dikenal juga dengan gen penekan tumor (tumor suppressor gene) dan mengandung informasi yang menghasilkan protein untuk memperbaiki kerusakan DNA yang dapat menyebabkan terjadinya kanker dan pertumbuhan tumor yang tidak terkendali. Namun, pada orang-orang tertentu, gen tersebut mengalami perubahan atau kerusakan yang disebut sebagai mutasi sehingga tidak dapat berfungsi dengan semestinya. Hal inilah yang mengakibatkan seseorang lebih berisiko untuk mengalami kanker.
Mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 dapat diwariskan pada keturunannya. Oleh karena itu, kanker yang berkaitan dengan BRCA termasuk penyakit yang diturunkan (bersifat herediter). Sekitar 5-10% dari kasus kanker payudara dan 11-18% dari kasus kanker ovarium merupakan akibat dari mutasi (perubahan materi genetik) gen BRCA1 dan BRCA2.
Selain kanker payudara dan kanker ovarium, mutasi gen BRCA terutama BRCA2 meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker prostat (5-6% dari kanker prostat) pada pria. Risiko kanker pankreas (5-9% dari kanker pankreas) juga meningkat pada pria dan wanita dengan mutasi BRCA1 atau BRCA2.Untuk mendeteksi mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2, dapat dilakukan pemeriksaan. Sampel yang dibutuhkan adalah darah atau saliva (air liur) karena sel-sel darah dan sel-sel dalam saliva mengandung gen BRCA1 dan BRCA2.
Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 relatif tidak sering dijumpai pada populasi umum, tetapi para ahli setuju bahwa pemeriksaan mutasi harus dilakukan pada seseorang jika pasien itu sendiri atau riwayat dalam keluarga menunjukkan kemungkinan adanya mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2.
Pemeriksaan ini dipertimbangkan untuk dilakukan jika memenuhi satu atau lebih dari hal-hal berikut ini
- Mengetahui adanya mutasi pada gen BRCA1 atau BRCA2 dalam keluarga.
- Didiagnosis kanker payudara sebelum usia 50 tahun.
- Menderita kanker payudara tripel negatif (hasil pemeriksaan tidak menunjukkan ekspresi reseptor hormon dan HER2 yang berlebihan). Reseptor hormon dan HER2 termasuk protein yang berperan dalam pertumbuhan sel.
- Menderita kanker ovarium.
Menderita kanker payudara pada usia berapapun tetapi memiliki keluarga dengan kanker payudara pada usia muda, kanker ovarium, atau kanker pankreas.
Menderita kanker pada kedua payudara.
Penderita kanker payudara adalah pria.
Hasil pemeriksaan positif berarti seseorang mewarisi mutasi gen BRCA1 atau BRCA dan lebih berisiko mengalami kanker tertentu. Tetapi hasil positif tidak bisa memberitahu apakah atau kapan seseorang mengalami kanker. Hasil pemeriksaan negatif memiliki beberapa arti tergantung riwayat menderita kanker dan riwayat kanker dalam keluarga. Konsultasikan lebih lanjut dengan ahlinya mengenai arti pemeriksaan negatif tersebut. Hasil pemeriksaan genetik dapat membantu untuk menentukan langkah berikutnya yang akan diambil.
Jika mewarisi mutasi gen BRCA1 atau BRCA2, ada beberapa pilihan untuk menurunkan risiko kanker yang tentunya harus didiskusikan dahulu dengan dokter. Pilihan-pilihan tersebut adalah memperketat melakukan skrining misalnya skrining kanker payudara dengan MRI (dan mamografi) pada wanita dan periksa payudara secara klinis pada pria, skrining kanker prostat dengan pemeriksaan PSA (prostate specific antigen), skrining kanker pankreas dengan ultrasound atau MRI; pembedahan profilaksis seperti pengangkatan payudara dan indung telur; atau penggunaan obat untuk menurunkan risiko kanker payudara misalnya tamoxifen.Ketika menjalani pemeriksaan genetik ini, konseling dengan ahli genetik umumnya direkomendasikan sebelum dan setelah pemeriksaan. Konseling genetik ini biasanya mencakup beberapa aspek yang penting terkait pemeriksaan, yaitu mengenai penilaian risiko kanker yang diturunkan berdasarkan risiko individual dan riwayat dalam keluarga; diskusi mengenai kesesuaian pemeriksaan genetik, apa yang harus dilakukan jika hasilnya positif atau negatif, kemungkinan jika hasil pemeriksaan tidak informatif, risiko secara psikis dan manfaat hasil pemeriksaan, risiko menurunkan mutasi pada keturunannya; dan penjelasan mengenai pemeriksaan yang dilakukan serta akurasinya.
Referensi
1.Famorca-Tran J, Roux G. The consequences of a BRCA mutation in women. J Adv Pract Oncol. 2015;6:194-208.
2.BRCA mutations: Cancer risk and genetic testing. National Cancer Institute [Internet]. 2020 Nov 19 [cited 2021 Sept 22]. Available from: https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/genetics/brca-fact-sheet
3.Oh M, Alkhushaym N, Fallatah S, Althaghfi A, Aljadeed R, Alsowaida Y, et al. The association of BRCA1 and BRCA2 mutations with prostate cancer risk, frequency, and mortality: A meta-analysis. The Prostate 2019 doi: 10.1002/pros.23795.
4.Wong W, Raufi AG, Safyan RA, Bates SE, Manji GA. BRCA mutations in pancreas cancer: Spectrum, current management, challenges and future prospects. Cancer Management and Research 2020;12:2731-42.
5.Eldridge L. BRCA2 gene mutations and cancer risk in men and women. What cancers are linked to BRCA2 mutations and how common are they? Verywellhealth [Internet]. 2021 Apr 13 [cited 2021 Sept 22]. Available from: https://www.verywellhealth.com/brca2-mutations-and-cancer-risk-4158209