Yuk Ketahui Perbedaan Antara Kanker Serviks dan Polip Rahim!

Kanker serviks dan polip rahim merupakan penyakit yang beresiko untuk menyerang wanita. Kedua penyakit ini dapat berakibat fatal dan tentunya mempengaruhi kualitas hidup para penderitanya. 

Meski keduanya menyerang bagian rahim dan memiliki gejala yang cenderung sama, kanker serviks dan polip rahim merupakan dua penyakit yang berbeda, baik penyebab maupun penanganannya. 

Simak artikel berikut untuk mengetahui perbedaan kanker serviks dengan polip rahim.

Mengenal Kanker Serviks dan Penyebabnya

Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada sel-sel di dalam leher rahim (serviks). Letak leher rahim ini sendiri berada di sepertiga bagian uterus atau rahim yang berbentuk silindris atau menonjol. 

Sel-sel kanker yang tumbuh secara tidak terkendali tersebut terjadi ketika sel-sel normal pada leher rahim mengalami perubahan dan bermutasi menjadi sel tidak normal yang menimbulkan keganasan. Penyebab dari kanker serviks sendiri berkaitan dengan infeksi virus yang bernama human papilloma virus (HPV) yang dapat ditularkan melalui hubungan intim atau kontak erat fisik lainnya.

Waspadai Gejala Kanker Serviks

Kanker serviks pada tahap awal umumnya tidak menunjukkan gejala yang signifikan. Meski demikian, terdapat beberapa indikasi yang perlu Anda perhatikan dan waspadai, diantaranya adalah:

  • Keputihan yang tidak normal (berbau menyengat, jumlah lebih banyak, berwarna kecoklatan)
  • Pendarahan vagina diluar siklus menstruasi
  • Rasa nyeri atau pendarahan saat melakukan hubungan intim
  • Nyeri pada daerah panggul, pinggang, atau kaki
  • Siklus menstruasi tidak teratur dan cenderung lebih panjang

Jika Anda mengalami beberapa gejala diatas, sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan pap smear atau DNA HPV untuk mendeteksi dini sel-sel kanker pada leher rahim. Semakin cepat kanker serviks terdeteksi, semakin efektif proses penyembuhan.

Pengertian Polip Rahim dan Penyebabnya

Polip adalah sebuah jaringan abnormal yang tumbuh pada tubuh atau organ dalam seseorang. Jaringan polip umumnya bersifat jinak, tetapi jika dibiarkan dapat juga menjadi ganas sehingga menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan peradangan.

Keadaan dimana polip tumbuh pada lapisan dinding rahim disebut dengan polip rahim. Jaringan polip yang tumbuh pada rahim umumnya berbentuk lonjong dan berukuran beragam, mulai dari sebesar biji wijen hingga bola golf.

Meski polip rahim dapat dialami oleh semua wanita, kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita berusia 40-50 tahun dan jarang terjadi pada wanita berusia dibawah 20 tahun. 

Sayangnya, penyebab pasti tumbuhnya polip pada rahim belum diketahui. Meski begitu, polip rahim memiliki hubungan erat dengan perubahan kadar hormon estrogen pada tubuh. Adapun beberapa faktor yang dapat memicu tumbuhnya polip rahim, seperti:

  • Wanita yang memasuki masa perimenopause atau menopause
  • Menderita obesitas dan tekanan darah tinggi
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat terapi kanker payudara

Ketahui Gejala Polip Rahim

Polip rahim dapat tumbuh hanya satu atau dalam jumlah banyak. Pada penderita yang memiliki ukuran polip rahim kecil atau hanya berjumlah satu, biasanya tidak mengalami gejala apapun.

Tetapi, penting bagi Anda untuk memperhatikan perubahan pada tubuh dan mewaspadai beberapa gejala polip rahim, seperti:

  • Siklus menstruasi yang tidak teratur dengan pendarahan yang lebih banyak
  • Pendarahan vagina diluar siklus menstruasi atau setelah masa menopause
  • Pendarahan setelah berhubungan intim
  • Infertilitas atau tidak bisa hamil

Segera kunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan apabila Anda mengalami beberapa gejala terkait polip rahim. Dokter akan melakukan wawancara seputar riwayat menstruasi, pengobatan, hingga infertilitas yang mungkin dialami.

Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan fisik lengkap melalui USG transvaginal, histeroskopi, biopsi, dan pemeriksaan penunjang lainnya. 

Perbedaan Kanker Serviks dengan Polip Rahim

Kanker serviks dan polip rahim merupakan penyakit yang sama-sama menyerang daerah rahim pada wanita. Namun, keduanya disebabkan oleh faktor yang berbeda. 

Perbedaan paling signifikan dari kanker serviks dan polip rahim ini terletak pada akar utamanya. Polip adalah pertumbuhan jaringan tidak normal yang sebagian besar bersifat jinak. Sementara kanker salah sel-sel abnormal yang terus tumbuh dan menyebar ke berbagai organ tubuh.

Pada kasus kanker serviks umumnya dipicu oleh human papillomavirus (HPV) yang mengakibatkan sel-sel normal bermutasi menjadi kanker pada leher rahim. Sedangkan polip rahim adalah benjolan atau tumor yang berasal dari jaringan di dalam rahim.

Penderita polip rahim dengan ukuran kecil biasanya tidak dilakukan pengobatan khusus. Meski begitu, pasien dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin guna memantau pertumbuhan polip di dalam rahim.

Jika polip rahim tumbuh dalam jumlah banyak dan menyebabkan banyak gangguan pada tubuh, maka dokter akan melakukan proses pengangkatan polip. Sementara itu, apabila polip yang tumbuh merupakan jaringan kanker maka proses pengangkatan rahim akan dianjurkan.

ilustrasi rahim - perbedaan kanker serviks dan polip rahim

Pencegahan Kanker Serviks dan Polip Rahim

Meskipun kanker serviks dan polip rahim adalah penyakit yang berbahaya, Anda dapat melakukan tindakan pencegahan untuk menurunkan risiko tumbuhnya jaringan atau sel-sel abnormal pada tubuh.

1. Menerapkan Pola Hidup Sehat

Rutinitas sehari-hari Anda dapat mempengaruhi tubuh dengan signifikan. Pola hidup yang sehat dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencegah terjadinya berbagai masalah kesehatan. 

Untuk menerapkan hidup yang lebih sehat, Anda dapat memulai dengan menjaga pola makan, mengonsumsi nutrisi seimbang, memastikan jam tidur yang cukup, dan menghindari pemicu stress. Hindari juga rokok dan alkohol karena kandungan racun dalam zat-zat tersebut berpotensi mengubah DNA sel menjadi kanker.

2. Menjaga Berat Tubuh Ideal

Obesitas merupakan salah satu sumber dari berbagai penyakit, diantaranya dapat memicu tumbuhnya polip rahim. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjaga berat tubuh ideal. 

Lakukan olahraga secara rutin minimal 30 menit, konsumsi banyak air putih, dan atur asupan nutrisi Anda sehari-hari. Usahakan konsumsi banyak makanan berserat dan hindari konsumsi junk food berlebih. 

3. Terapkan Hubungan Seks yang Aman

Bakteri, virus, jamur, maupun parasit sangat mudah berpindah dari satu orang ke orang lain melalui kontak seksual. Contohnya, human papilloma virus (HPV) yang merupakan pemicu kanker serviks dapat ditularkan melalui hubungan intim yang beresiko.

Sebab itu, sangat penting bagi Anda untuk menerapkan hubungan seks yang aman. Menggunakan kondom adalah salah satu metode efektif untuk berhubungan intim yang aman. Membatasi seks hanya dengan satu orang dalam satu waktu juga dapat melindungi Anda dari resiko penularan penyakit.

4. Melakukan Pemeriksaan Berkala

Guna mengetahui secara pasti dan akurat kondisi tubuh Anda atau penyakit yang Anda alami, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan berkala. 

Untuk mendeteksi dini kanker serviks, Anda dianjurkan agar melakukan pap smear setidaknya rutin setiap 3 tahun sekali. Pengecekan ginekologi secara rutin juga dapat membantu mendeteksi tumbuhnya polip pada rahim sehingga Anda dapat melakukan pengobatan atau terapi lebih dini dan efektif. 

OneOnco bekerja sama dengan berbagai rumah sakit nasional menyediakan beragam fasilitas pemeriksaan laboratorium dan vaksinasi guna mencegah resiko kanker serviks, polip rahim, dan penyakit lainnya. Disamping itu, One Onco juga menyediakan fitur belanja sehat dimana anda bisa membeli berbagai kebutuhan yang diperlukan oleh pasien kanker seperti Nutrican untuk pemenuhan nutrisi pasien kanker. Anda dapat dengan mudah memesan layanan kami di sini.

Demikian informasi mengenai perbedaan kanker serviks dan polip rahim. Jaga kesehatan dan perhatikan perubahan yang terjadi pada tubuh Anda. Jika Anda mengalami gejala-gejala yang berkaitan dengan kanker serviks atau polip rahim, harap segera hubungi dokter untuk konsultasi.

Semoga Anda sehat selalu!

References:

Cancer Treatment Centers of America

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Advanced Gynaecology Melbourne

Mayo Clinic – Uterine Polyps