Vaksin HPV : Seluk – Beluk, Prosedur, Umur, Jenis dan Efek Samping

Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang sering ditemukan pada wanita. Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus Human Papillomavirus (HPV) yang menyerang leher rahim. Virus ini sangat mudah menyebar melalui hubungan seksual. Kanker serviks bisa sangat berbahaya karena jika tidak dicegah atau ditangani dengan baik, maka akan dapat membahayakan penderita.

Untuk mencegah terjadinya kanker serviks, pemberian vaksin HPV sangat dianjurkan. Vaksin HPV adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah infeksi virus HPV, yang merupakan penyebab utama kanker serviks. 

Program imunisasi HPV bertujuan melindungi tubuh dari infeksi virus Human Papillomavirus (HPV) yang bisa menyebabkan kutil kelamin dan kanker di area kelamin dan organ reproduksi, seperti kanker serviks, vulva, vagina, penis, dan anus. Vaksinasi HPV ini sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya penyakit-penyakit tersebut, terutama pada orang yang aktif secara seksual, karena virus HPV dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit penderita saat melakukan hubungan seksual.

Menurut Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) merupakan hal yang wajib dilakukan dan biayanya akan ditanggung oleh negara sebagai bentuk perlindungan terhadap risiko virus penyebab kanker serviks. Program vaksinasi HPV sudah termasuk dalam jajaran vaksinasi wajib di Indonesia, seperti halnya vaksinasi COVID-19 dan imunisasi dasar lengkap. 

Rencananya, program vaksinasi kanker serviks akan diberlakukan secara nasional pada tahun 2023-2024. Dengan adanya program ini, diharapkan pengeluaran biaya pemerintah untuk pengobatan pasien di rumah sakit dapat ditekan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa vaksin kanker serviks penting, cara pemberian vaksin kanker serviks, jenis-jenis vaksin kanker serviks, efek samping vaksin kanker serviks, dan bagaimana vaksin HPV bekerja.

Prosedur dan Umur yang Tepat untuk Vaksin HPV

Vaksin HPV dapat diberikan kepada wanita yang belum terinfeksi HPV. Pemberian vaksin ini sebaiknya dilakukan sebelum aktif secara seksual, karena virus HPV mayoritas ditularkan melalui hubungan seksual. Pemberian vaksin HPV dapat dilakukan pada anak perempuan usia 9-14 tahun dan perempuan dewasa hingga usia 45 tahun.

Sekitar 85% orang akan terinfeksi HPV dalam hidup mereka. Memberikan vaksin pada anak usia 11-12 tahun dapat melindungi mereka sebelum terpapar virus. CDC merekomendasikan dua dosis vaksin HPV untuk semua remaja pada usia 11 atau 12 tahun.

HPV-vaccine-doses-and-schedule

Jadwal Vaksinasi HPV yang Direkomendasikan

Vaksinasi rutin : Usia 11-12 tahun; dapat dimulai pada usia 9 tahun

Vaksinasi susulan* : Usia 13-26 tahun, jika belum divaksinasi dengan memadai

Keputusan bersama dengan dokter* : Beberapa orang dewasa usia 27-45 tahun, jika belum divaksinasi dengan memadai

Dosis vaksinasi HPV sendiri biasanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu 2 dosis dan 3 dosis.

Golongan Orang yang Memerlukan 2 Dosis Vaksin

  • Jadwal 2 dosis direkomendasikan untuk orang yang mendapatkan dosis pertama sebelum usia 15 tahun. Pada rangkaian 2 dosis, dosis kedua harus diberikan 6-12 bulan setelah dosis pertama (jadwal 0, 6-12 bulan).
  • Interval minimum adalah 5 bulan antara dosis pertama dan kedua. 
  • Jika jadwal vaksinasi terganggu, dosis vaksin tidak perlu diulang (tanpa interval maksimum).
  • Studi keimunan menunjukkan bahwa dua dosis vaksin HPV yang diberikan pada anak usia 9-14 tahun dengan interval minimal 6 bulan memberikan perlindungan yang sama baik atau lebih baik daripada tiga dosis yang diberikan pada remaja atau dewasa muda yang lebih tua.

Golongan Orang yang Memerlukan 3 Dosis Vaksin

  • Jadwal 3 dosis direkomendasikan untuk orang yang mendapatkan dosis pertama pada atau setelah usia 15 tahun dan untuk orang dengan kondisi imunokompromais tertentu (Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, sehingga berkurangnya kemampuan dalam melawan infeksi dan penyakit lainnya).
  • Pada rangkaian 3 dosis, dosis kedua harus diberikan 1-2 bulan setelah dosis pertama dan dosis ketiga harus diberikan 6 bulan setelah dosis pertama (jadwal 0, 1-2, 6 bulan).
  • Interval minimum adalah 4 minggu antara dosis pertama dan kedua, 12 minggu antara dosis kedua dan ketiga, dan 5 bulan antara dosis pertama dan ketiga. Jika dosis vaksin diberikan setelah interval yang lebih pendek, maka dosis vaksin harus diberikan kembali setelah interval minimum lain telah berlalu sejak dosis terakhir.
  • Jika jadwal vaksinasi terganggu, dosis vaksin tidak perlu diulang (tanpa interval maksimum).

Jenis – Jenis Vaksin Kanker Serviks

Terdapat tiga jenis vaksin HPV yang umum dijumpai dan telah mendapatkan lisensi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), adapun tiga jenis vaksin HPV tersebut adalah:

  • Vaksin HPV 9-valent (Gardasil 9, 9vHPV)
  • Vaksin HPV quadrivalent (Gardasil, 4vHPV)
  • Vaksin HPV bivalent (Cervarix, 2vHPV. 

Ketiga vaksin HPV tersebut melindungi terhadap jenis HPV 16 dan 18 yang menyebabkan sebagian besar kanker serviks.. 

Bagaimana Vaksin HPV Bekerja

Vaksin HPV bekerja dengan memicu sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi yang dapat melawan virus HPV. Vaksin ini mengandung partikel mirip virus HPV yang tidak menyebabkan infeksi. Ketika vaksin ini diberikan, sistem kekebalan tubuh akan memproduksi antibodi yang dapat melawan virus HPV jikalau di masa depan terjadi infeksi oleh virus yang sama.

Efek Samping Vaksin Kanker Serviks

Seperti halnya vaksin lainnya, vaksin HPV dapat menyebabkan efek samping. Efek samping yang umum terjadi adalah nyeri di tempat suntikan, kemerahan, dan pembengkakan. Beberapa kasus juga melaporkan mengalami demam, sakit kepala, dan mual setelah menerima vaksin HPV. Namun, efek samping ini umumnya bersifat ringan dan akan hilang dalam beberapa hari.

Itulah tadi penjelasan secara detail tentang seluk – beluk vaksin HPV. Dikarenakan ancaman kanker serviks sangat membahayakan, ada baiknya jika Anda sesegera mungkin melakukan vaksinasi HPV. Anda bisa dengan mudah menemukan dan memesan layanan vaksinasi HPV melalui website One Onco disini.. One Onco juga menyediakan fitur belanja sehat yang memudahkan anda untuk mendapatkan berbagai kebutuhan untuk pasien kanker seperti Nutrican.

Referensi

https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/causes-of-cancer/infections-eg-hpv-and-cancer/the-hpv-vaccine

https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/hpv/public/index.html

https://www.cdc.gov/hpv/hcp/schedules-recommendations.html

https://www.nhs.uk/conditions/vaccinations/hpv-vaccine-side-effects/

https://www.antaranews.com/berita/2831969/vaksinasi-kanker-serviks-dibiayai-negara-dan-bersifat-wajib