Tumor Otak

Sepanjang tahun 2020, terdapat 396,914 kasus kanker di Indonesia.  Data yang dilansir oleh Kompas menunjukkan bahwa terdapat kenaikan jumlah kasus kanker sebesar 8.8% dalam dua tahun terakhir semenjak tahun 2018. Di tahun 2020, kasus kanker otak (kanker yang berasal dari tumor ganas) mencapai 1.5% dari total seluruh kasus kanker yang ada di Indonesia. Selain itu, menurut data cancer registry yang dihimpun oleh RSK Dharmais, RS Persahabatan, dan RS Cipto Mangunkusumo, terdapat angka kematian sebesar 4.25 dari 100,000 penduduk per tahun dari kasus kanker otak ganas.  Oleh karena itu, tumor otak perlu mendapat perhatian yang besar oleh masyarakat luas baik mengenai definisi, faktor risiko, gejala, diagnosis, hingga terapi yang diperlukan dalam penanganan.

Definisi Tumor Otak

Tumor otak adalah suatu benjolan atau massa yang berada di otak, sistem saraf pusat, atau pun sumsum tulang belakang. Otak manusia terdiri 100 juta atau lebih sel neuron (sel otak), dan sel glia (sel pendukung) yang berperan dalam memancarkan sinyal komunikasi. Namun, terkadang terdapat anomali ataupun perubahan DNA (materi genetik) pada di dalam siklus sel neuron dan sel glia, yang disebut dengan mutasi sel (perubahan materi genetik). 

Mutasi sel dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang abnormal atau tidak sesuai. Perubahan abnormal atau mutasi pada DNA sel yang terjadi secara terus menerus dan tidak terkendali akan membentuk tumor.  

Tumor dapat diklasifikasikan menjadi dua: jinak dan ganas. Selain itu, tumor dapat diklasifikasikan menjadi tumor primer (berasal dari sel yang bermutasi itu sendiri) dan sekunder (berasal dari organ tubuh lain yang menyebar ke jaringan normal terdekat).  Tumor otak memiliki banyak tipe yang dibagi berdasarkan lokasi terbentuk dan jenis sel yang terlibat. Berikut beberapa contoh tumor otak:

– Acoustic neuroma

– Astrocytoma

– Brain metastases

– Choroid plexus carcinoma

– Craniopharyngioma

– Embryonal tumors

– Ependymoma

– Glioblastoma

– Glioma

– Medulloblastoma

– Meningioma

– Oligodendroglioma

– Pediatric brain tumors

– Pineoblastoma

– Pituitary tumors 

Lima belas contoh tumor otak di atas memiliki perbedaan dalam sel yang terlibat maupun lokasi letaknya tumor. 

Tumor di otak atau sumsum tulang belakang dapat membesar dan menekan jaringan normal terdekat saat tumor tumbuh. Dampaknya, bagian yang tertekan oleh tumor akan mengalami gangguan fungsi.  Beberapa jenis tumor otak dan sumsum tulang belakang dapat tumbuh lebih cepat dan menyebar ke bagian terdekat dari otak atau sumsum tulang belakang. Tumor yang tumbuh lambat dapat dikatakan jinak. Namun, tumor otak atau sumsum tulang belakang yang jinak terkadang dapat menyebabkan masalah serius.