CO-TESTING
Skrining kanker serviks untuk mendeteksi perubahan sel serviks, sehingga dapat dilakukan penanganan segera sebelum berkembang menjadi kanker. Tes skrining menggunakan tes HPV dan papsmear, bahkan dibeberapa panduan kedua tes ini dilakukan bersamaan sehingga disebut sebagai “co-testing”.
Co-testing ini saat pengambilan sampel sel serviks dilakukan bersamaan, biasanya menggunakan kit berbasis cairan. Pemeriksaan dengan cara ini masih banyak digunakan di beberapa negara karena hasil bisa langsung dibandingkan satu sama lain untuk selanjutnya ditentukan follow up nya.
IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)
Tes IVA adalah tes yang sederhana pengerjaannya, tidak mahal dan memiliki sensitivitas serta spesivisitas yang cukup baik untuk skrining, hasil juga bisa langsung terlihat, selanjutnya dikombinasikan dengan prosedur tindakan terhadap lesi serviks tahap awal.
Tes ini bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan atau perawat, bidan yang sudah diberikan pelatihan khusus. Sehingga tes IVA banyak digunakan di area yang tidak memiliki infrastruktur pemeriksaan seperti tes sitologi/papsmear. Beberapa negara dengan pendapatan rendah dan juga negara berkembang masih menggunakan IVA.
Prosedur tes IVA hampir sama dengan papsmear dan tes HPV, akses pemeriksaan melalui liang vagina yang dibuka menggunakan alat speculum, supaya serviks bisa terlihat dengan jelas. Permukaan serviks dioles dengan asam asetat 4%, ditunggu sebentar kira-kira 1 menit, menggunakan lampu halogen selanjutnya akan dilakukan penilaian supaya didapatkan iluminasi yang baik.
Hasil tes dinilai positif ketika terlohat jelas perubahan warna “acetowhite” dengan batas yang teratur, tampak menempel pada area persambungan “squamo columnar”. Dan hasil negative jika tidak ada perubahan warna yang terlihat.
Pada hasil IVA positif selanjutnya akan dilakukan tindakan seperti cryotherapy atau jika tersedia bisa dilakukan colposcopy dan biopsi dahulu yang dilakukan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Skrining dengan tes IVA ini begitu sederhana sehingga sangat mudah dikerjakan di segala area, terutama yang tidak memiliki akses dan infrastruktur pemeriksaan yang lebih, sehingga akan sangat membantu mengurangi beban akibat kanker serviks dan terutama lagi dapat menyelamatkan wanita dari kanker serviks. (can)
Sumber:
1. Martin-Hirsch P, Jarvis G, Kitchener H, Lilford R. Collection devices for obtaining cervical cytology samples. Cochrane Database Syst Rev 2000; :CD001036.
2. Arbyn M, Herbert A, Schenck U, et al. European guidelines for quality assurance in cervical cancer screening: recommendations for collecting samples for conventional and liquid-based cytology. Cytopathology 2007; 18:133.
3. Usha Rani Poli, P. D. Bidinger, et al, Indian J Community Med. 2015 Jul-Sep; 40(3): 203–207.