Tipe atau Jenis Individu yang Beresiko Terkena Kanker Usus Besar

Kanker usus besar adalah salah satu jenis kanker yang cukup umum di masyarakat. Pada artikel ini, kita akan membahas tipe atau jenis individu yang berisiko terkena kanker usus besar. Mengetahui faktor risiko ini sangat penting, karena dapat membantu kita mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan menjaga kesehatan usus besar kita.

Faktor Risiko Kanker Usus Besar Berdasarkan Latar Belakang Seseorang

Menurut American Society of Clinical Oncology, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker usus besar:

1. Usia

Risiko terkena kanker usus besar meningkat seiring bertambahnya usia seseorang. Kanker usus besar dapat terjadi pada orang dewasa muda dan remaja, tetapi sebagian besar kasus kanker usus besar terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun. Untuk kanker usus besar, usia rata-rata saat diagnosis untuk pria adalah 68 tahun dan untuk wanita adalah 72 tahun. Sedangkan untuk kanker rektum, usia rata-rata saat diagnosis adalah 63 tahun baik untuk pria maupun wanita. Orang dewasa yang berusia 65 tahun ke atas yang didiagnosis dengan kanker usus besar menghadapi tantangan tersendiri, terutama dalam hal pengobatan kanker. Pelajari lebih lanjut mengenai penuaan dan kanker.

Perlu diketahui bahwa meskipun kanker usus besar masih sering didiagnosis pada orang dewasa yang lebih tua, angka kejadian kanker usus besar mengalami penurunan sekitar 3,6% per tahun pada orang dewasa berusia 55 tahun ke atas, berdasarkan statistik terbaru. Sementara itu, angka kejadian kanker usus besar meningkat sebesar 2% per tahun pada orang dewasa yang berusia di bawah 55 tahun. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh jumlah kasus kanker rektum yang semakin meningkat. Sekitar 11% dari semua kasus kanker usus besar terjadi pada orang di bawah usia 50 tahun. Alasan meningkatnya kasus pada orang dewasa muda ini belum diketahui dengan pasti dan merupakan area penelitian yang sedang aktif.

2. Ras

Orang kulit hitam memiliki tingkat kanker usus besar sporadis atau non-herediter tertinggi di Amerika Serikat. Kanker usus besar juga menjadi penyebab utama kematian akibat kanker pada orang kulit hitam. Wanita kulit hitam memiliki risiko kematian akibat kanker usus besar yang lebih tinggi daripada wanita dari kelompok ras lainnya, dan pria kulit hitam bahkan lebih mungkin meninggal akibat kanker usus besar dibandingkan dengan wanita kulit hitam. 

Alasan perbedaan ini belum jelas. Karena orang kulit hitam lebih mungkin didiagnosis dengan kanker usus besar pada usia yang lebih muda, American College of Gastroenterology menyarankan agar mereka mulai melakukan skrining dengan kolonoskopi sejak usia 45 tahun (lihat Skrining). Skrining yang dilakukan lebih awal dapat menemukan perubahan pada usus besar pada tahap yang lebih mudah untuk diobati.

3. Jenis Kelamin

Pria memiliki risiko sedikit lebih tinggi untuk mengembangkan kanker usus besar dibandingkan wanita.

4. Riwayat Kanker Usus Besar dalam Keluarga

Kanker usus besar dapat berjalan (diturunkan) dalam keluarga jika ada anggota keluarga dekat (orang tua, saudara kandung, anak) atau anggota keluarga lainnya (kakek-nenek, bibi, paman, keponakan, cucu, sepupu) yang pernah menderita kanker usus besar. Hal ini terutama berlaku ketika anggota keluarga tersebut didiagnosis dengan kanker usus besar sebelum berusia 60 tahun. Jika seseorang memiliki riwayat keluarga kanker usus besar, risiko mereka untuk mengembangkan penyakit ini hampir dua kali lipat. Risiko tersebut semakin meningkat jika ada kerabat dekat lainnya yang juga pernah menderita kanker usus besar atau jika anggota keluarga dekat tersebut didiagnosis pada usia yang lebih muda.

Sekitar 5% hingga 6% kasus kanker usus besar terkait dengan mutasi genetik turun-temurun yang meningkatkan risiko kanker dan mempengaruhi cara pengobatan kanker tersebut. Oleh karena itu, dokter Anda mungkin merekomendasikan evaluasi untuk mutasi turun-temurun jika Anda telah didiagnosis dengan kanker usus besar. Evaluasi tersebut dapat mencakup tinjauan riwayat pribadi dan keluarga terkait kanker serta pengujian molekuler jaringan tumor.

Jenis Gaya Hidup yang Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Usus Besar

Selain latar belakang individu, gaya hidup seseorang juga dapat memengaruhi risiko terkena kanker usus besar. Menurut American Cancer Society, banyak faktor terkait gaya hidup yang telah dikaitkan dengan kanker usus besar. Bahkan, lebih dari setengah dari semua kasus kanker usus besar terkait dengan faktor risiko yang dapat diubah.

Kelebihan Berat Badan atau Obesitas

Jika Anda mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, risiko Anda untuk mengembangkan dan meninggal akibat kanker usus besar lebih tinggi. Kelebihan berat badan meningkatkan risiko kanker usus dan rektum pada orang, tetapi hubungan ini tampaknya lebih kuat pada pria. Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat dapat membantu menurunkan risiko Anda.

Kurang Aktif Secara Fisik

Jika Anda tidak aktif secara fisik, Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kanker kolon. Aktivitas fisik teratur dengan intensitas sedang hingga berat dapat membantu menurunkan risiko Anda.

Pola Makan Tertentu

Diet yang tinggi daging merah (seperti daging sapi, daging babi, daging domba, atau hati) dan daging olahan (seperti sosis dan beberapa jenis daging olahan) meningkatkan risiko kanker usus besar.

Memasak daging pada suhu yang sangat tinggi (digoreng, dipanggang, atau dibakar) menghasilkan senyawa kimia yang mungkin meningkatkan risiko kanker. Belum jelas seberapa besar peningkatan risiko kanker usus besar akibat faktor ini.

Rendahnya kadar vitamin D dalam darah juga dapat meningkatkan risiko Anda.

Mengikuti pola makan yang sehat dengan banyak buah, sayuran, dan biji-bijian utuh, serta membatasi daging merah dan daging olahan serta minuman yang mengandung gula, kemungkinan dapat menurunkan risiko Anda.

Merokok

Orang yang merokok dalam jangka waktu yang lama lebih mungkin daripada orang yang tidak merokok untuk mengembangkan dan meninggal akibat kanker usus besar. Merokok merupakan penyebab terkenal (sering dikaitkan dengan) kanker paru, tetapi juga terkait dengan banyak jenis kanker lainnya.

Penggunaan Alkohol

Kanker usus besar telah dikaitkan dengan penggunaan alkohol sedang hingga berat. Bahkan, konsumsi alkohol dalam jumlah ringan hingga sedang juga terkait dengan risiko tertentu. Sebaiknya tidak mengonsumsi alkohol. Jika seseorang mengonsumsi alkohol, sebaiknya tidak lebih dari 2 minuman dalam sehari untuk pria dan 1 minuman dalam sehari untuk wanita. Hal ini dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk risiko yang lebih rendah terkena berbagai jenis kanker.

Dengan memahami faktor risiko yang terkait dengan kanker usus besar, kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan usus besar kita. Adapun langkah-langkah tersebut meliputi menjaga pola makan yang sehat, menjaga berat badan yang sehat, menjaga keaktifan fisik, dan menghindari kebiasaan merokok serta konsumsi alkohol yang berlebihan. Tetaplah memeriksakan diri secara teratur kepada dokter dan lakukan deteksi kanker usus besar sesuai dengan panduan medis yang berlaku.

Referensi

https://www.cancer.org/cancer/types/colon-rectal-cancer/causes-risks-prevention/risk-factors.html

https://www.cancer.net/cancer-types/colorectal-cancer/risk-factors-and-prevention