Siapa Saja yang Berisiko Terkena Kanker Usus Besar?

Kanker usus besar adalah jenis kanker yang terjadi pada bagian akhir dari saluran pencernaan, yaitu usus besar atau kolon. Kanker usus besar dimulai ketika sel-sel abnormal tumbuh di dinding usus besar dan membentuk massa yang disebut tumor. Tumor ini dapat menyebar ke jaringan dan organ di sekitarnya, serta ke bagian tubuh lain melalui aliran darah dan sistem limfatik.

Kanker usus besar dapat terjadi pada usus besar bagian kanan (kolon asenden), usus besar bagian tengah (kolon transversum), atau usus besar bagian kiri (kolon sigmoid). Kanker usus besar biasanya berkembang secara perlahan dan mungkin tidak menimbulkan gejala pada awalnya. Namun, jika tidak didiagnosis dan ditangani dengan tepat, kanker usus besar dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan menjadi lebih sulit untuk diobati.

Siapa saja bisa terkena penyakit usus besar, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. Pada artikel berikut, kami akan membahas beberapa golongan orang yang lebih rentan terhadap risiko kanker usus besar.

  1. Orang-orang yang kelebihan berat badan

Obesitas atau kelebihan berat badan yang ekstrim dapat meningkatkan risiko kanker usus besar pada pria dari segala usia. Selain itu, wanita yang mengalami obesitas pada masa premenopause akan lebih rentan dibandingkan mereka yang masih pascamenopause.

Orang yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker usus besar. Hal ini terjadi karena beberapa alasan:

  • Peradangan: Obesitas dapat menyebabkan peradangan kronis pada tubuh, termasuk di dalam usus besar. Peradangan kronis ini dapat merusak sel-sel usus besar dan memicu pertumbuhan sel-sel abnormal yang dapat berkembang menjadi kanker.
  • Resistensi insulin: Orang yang mengalami obesitas seringkali juga mengalami resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak merespons insulin dengan baik. Resistensi insulin dapat meningkatkan produksi hormon insulin yang dapat memicu pertumbuhan sel-sel usus besar yang tidak normal.
  • Perubahan hormonal: Orang yang mengalami obesitas memiliki kadar hormon yang tidak seimbang, seperti estrogen dan testosteron. Perubahan hormon ini dapat memicu pertumbuhan sel-sel usus besar yang tidak normal.
  • Gaya hidup yang kurang sehat: Orang yang mengalami obesitas cenderung memiliki gaya hidup yang kurang sehat, seperti konsumsi makanan tinggi lemak, rendah serat, dan kurang aktivitas fisik. Gaya hidup ini dapat memicu pertumbuhan sel-sel usus besar yang tidak normal dan meningkatkan risiko terkena kanker usus besar.
  1. Usia yang lebih dari 50 tahun

Kanker usus besar berkembang secara perlahan dalam waktu bertahun-tahun. Orang yang berusia di atas 50 tahun memiliki lebih banyak waktu untuk sel-sel usus besar mengalami perubahan genetik dan memicu pertumbuhan sel-sel yang tidak normal.

Selain itu, golongan orang yang berusia di atas 50 tahun seringkali mengalami perubahan gaya hidup, termasuk kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan yang tidak sehat dan kurang serat. Sehingga, dapat memicu pertumbuhan sel-sel usus besar yang tidak normal dan meningkatkan risiko terkena kanker usus besar.

Mereka yang berusia lebih dari 50 tahun juga berpotensi lebih besar terkena polip usus besar. Polip jenis ini bertumbuh jinak pada dinding usus besar, namun jika dibiarkan terlalu lama tanpa pengobatan dapat berkembang menjadi kanker usus besar.

  1. Riwayat penyakit pada keluarga

Riwayat keluarga memiliki pengaruh yang signifikan dalam risiko seseorang terkena kanker usus besar. Beberapa alasan yang menyebabkan hal ini terjadi antara lain:

  • Faktor genetik: Seseorang dapat mewarisi gen yang meningkatkan risiko terkena kanker usus besar dari orang tua atau anggota keluarga lain yang menderita penyakit ini. Mutasi pada gen tertentu seperti APC, KRAS, atau TP53 dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus besar.
  • Lingkungan: Orang dengan riwayat keluarga yang menderita kanker usus besar mungkin juga membagi lingkungan yang sama dengan anggota keluarga tersebut, sehingga dapat terpapar faktor risiko yang sama seperti polutan atau makanan yang tidak sehat.
  • Gaya hidup: Seseorang mungkin memiliki kebiasaan dan pola makan yang sama dengan anggota keluarga yang menderita kanker usus besar. Kebiasaan seperti kurangnya aktivitas fisik, konsumsi makanan tidak sehat dan rendah serat, atau kecanduan alkohol dan rokok dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.

Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang menderita kanker usus besar, risiko seseorang untuk terkena penyakit ini meningkat. Hal ini terjadi terutama jika anggota keluarga tersebut adalah orang tua, saudara kandung, atau anak yang menderita kanker usus besar pada usia muda atau jika lebih dari satu anggota keluarga menderita kanker usus besar.

Hindari kanker dan kurangi risikonya

Mengurangi risiko kanker usus besar sangat penting karena kanker ini adalah salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi di dunia dan dapat berdampak serius pada kesehatan seseorang. Kanker usus besar dapat menyebabkan komplikasi seperti pendarahan usus, obstruksi usus, serta metastasis atau penyebaran sel kanker ke bagian tubuh yang lain.

Meminimalisir risiko akan penyakit ini juga dapat membantu mencegah kebutuhan akan pengobatan yang mahal dan invasive seperti kemoterapi, radioterapi, atau operasi. Dengan demikian, seseorang dapat meningkatkan kualitas hidupnya dengan menjaga kesehatan tubuhnya.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena kanker usus besar, di antaranya:

  • Makan makanan yang sehat: Mengonsumsi makanan yang sehat, seperti buah-buahan, sayuran, sereal, kacang-kacangan, dan biji-bijian, dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker usus besar. Hindari makanan yang tinggi lemak dan rendah serat.
  • Berolahraga secara teratur: Berolahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan yang sehat dan meningkatkan kesehatan usus besar. Berolahraga selama 30 menit setiap hari atau setidaknya 150 menit per minggu dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker usus besar.
  • Menjaga berat badan yang sehat: Obesitas dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus besar. Menjaga berat badan yang sehat dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan berolahraga secara teratur dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker usus besar.
  • Menghindari merokok dan minum alkohol: Merokok dan minum alkohol dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus besar. Jadi hindari merokok dan minum alkohol.
  • Pemeriksaan kesehatan secara rutin: Pemeriksaan kesehatan seperti kolonoskopi dapat membantu mendeteksi kanker usus besar pada tahap awal dan mengurangi risiko kematian akibat kanker usus besar. Disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ini secara rutin terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit tersebut pada keluarga.

Tips di atas dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker usus besar. Selain itu, penting untuk mempertahankan gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk deteksi dini kanker usus besar.

Bersama OneOnco, Anda dapat menemukan fasilitas kesehatan terbaik di sekitar Anda untuk melakukan pemeriksaan berkala dan deteksi dini kanker. One Onco juga menyediakan fitur belanja sehat yang memudahkan anda untuk mendapatkan berbagai kebutuhan untuk pasien kanker seperti Nutrican. Cukup klik di sini untuk mulai temukan layanan pilihan Anda.

References:

Colorectal Cancer Risk Factors – American Cancer Society

What Are the Risk Factors for Colorectal Cancer? – CDC

Influence of obesity on the risk of developing colon cancer – National Library of Medicine