Ragam Pemeriksaan Penunjang Kanker Paru yang Harus Diketahui

Di antara berbagai jenis kanker, kanker paru merupakan salah satu jenis yang sering dijumpai.Berdasarkan data dari Global Cancer Observatory (GCO), jumlah kasus baru kanker paru di Indonesia merupakan ketiga terbanyak pada semua jenis kelamin dan nomor satu terbanyak pada pria.Sel paru merupakan bagian utama yang terserang, meskipun dalam perjalanannya penyakit ini dapat mengalami penyebaran (metastasis) ke organ tubuh lainnya.

Kanker paru kerap dikaitkan dengan rokok karena memang rokok adalah salah satu faktor risiko utama dari penyakit ini. Akan tetapi, orang yang bukan perokok pun dapat mengalami kanker paru akibat berbagai sebab.Secara garis besar, kanker paru bisa dikategorikan menjadi dua, kanker primer dan kanker sekunder.Kanker paru primer adalah ketika sel kanker berasal dari sel paru yang menjadi abnormal dan cancerous. Sementara, kanker paru sekunder terjadi ketika kanker di paru merupakan bagian dari penyebaran kanker yang berasal dari organ tubuh lain.

Kanker paru primer kemudian dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kanker paru sel kecil (small-cell lung cancer/SCLC) yang merupakan jenis paling umum, serta kanker paru bukan sel kecil (non-small-cell lung cancer/NSCLC).

Gejala Kanker Paru

  • Batuk terus menerus, dapat disertai darah.
  • Sering mengalami infeksi paru.
  • Sesak napas.
  • Kelelahan.
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
  • Nyeri ketika batuk atau bernapas.
  • Demam.
  • Sulit menelan.
  • Suara serak.  

Apabila seseorang menunjukkan beberapa gejala di atas, dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis. Sejumlah pemeriksaan penunjang tersebut, antara lain:

 ●     Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan X-ray (rontgen), CT-scan, MRI, PET scan, dan bone scan merupakan beberapa pemeriksaan radiologi yang biasanya dilakukan terhadap pasien yang diduga mengalami kanker paru.Pemeriksaan radiologi bertujuan untuk mengidentifikasi adanya area yang abnormal pada jaringan paru.

 ●       Sitologi Sputum

Pemeriksaan kanker paru berikutnya adalah sitologi sputum, yaitu dahak (mukus dari paru) yang diperiksa di laboratorium untuk mencari adanya sel kanker.Akan tetapi, pemeriksaan ini biasanya diikuti dengan pemeriksaan penunjang lain untuk memastikan diagnosis kanker paru.

 ●       Thoracentesis

Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien yang mengalami Efusi Pleura atau adanya kumpulan cairan di selaput paru. Dokter akan melakukan pengambilan cairan tersebut, kemudian memeriksanya di laboratorium.Selain untuk membantu menegakkan diagnosis kanker paru, pemeriksaan ini juga dapat membantu mengurangi keluhan pasien, karena penumpukan cairan tersebut kerap dapat menyebabkan sesak napas. 

●       BiopsiBiopsi

yang biasa dilakukan untuk diagnosis kanker paru adalah biopsi aspirasi jarum halus (fine needle aspiration biopsy/FNAB).Dalam pemeriksaan penunjang ini, sejumlah sel dari kelenjar getah bening di sekitar paru akan diambil untuk kemudian diperiksa di laboratorium.

 ●       Pemeriksaan Molekuler

Pada beberapa kasus, diagnosis kanker paru dapat dilakukan melalui pemeriksaan molekuler yang bertujuan untuk mencari gen spesifik yang berubah pada sel kanker.Sebagai contoh, 20-25% dari non small cell lung cancer (NSCLC) memiliki mutasi pada gen KRAS yang berkontribusi pada produksi protein KRAS abnormal yang menolong sel kanker untuk tumbuh.Pemeriksaan molekuler dapat dilakukan pada sel yang diambil dari pemeriksaan biopsi atau melalui pemeriksaan darah. 

●     OncoPANEL-LungOncoPANEL-Lung

merupakan pemeriksaan 12 biomarker sebagai parameter genetik (oncodriver) pada kanker paru, khususnya NSCLC untuk mengetahui prognosis dan prediktif terhadap efektivitas terapi.OncoPANEL-Lung menggunakan teknologi tercanggih saat ini, yaitu Next Generation Sequencing (NGS), di atas PCR dan Micro Array.Melalui pemeriksaan ini, kita bisa mendapatkan informasi molekuler mengenai evolusi tumor (pembentukan massa tumor), gen oncodriver primer, dan mutasi resisten dari gen-gen pada kanker.Bersifat sangat sensitif, pemeriksaan tersebut menggunakan sampel jaringan paru (biopsi), sitologi, dan spesimen ctDNA liquid biopsy (melalui pengambilan darah perifer).

 Itulah beberapa metode pemeriksaan penunjang kanker paru yang dapat ditempuh oleh pasien dengan gejala kanker paru. Diskusi dan konsultasi yang menyeluruh dengan dokter dapat membantu Anda untuk memilih pemeriksaan penunjang yang paling tepat dan sesuai kebutuhan. Dengan demikian, diagnosis kanker paru dapat ditegakkan dengan lebih cepat dan tepat, serta pengobatan pun dapat dilakukan lebih cepat.  

Sumber

https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheets.pdf

https://www.aafp.org/afp/2015/0215/p250.html https://www.cancer.org/cancer/lung-cancer/detection-diagnosis-staging/how-diagnosed.html