PET Scan: Teknologi Canggih Pelengkap Program Kesehatan Indonesia, Benarkah?

BAGIKAN

Positron Emission Tomography (PET) Scan adalah teknologi pencitraan medis canggih yang telah menjadi standar global dalam diagnosis, stadium, dan pemantauan kanker. Di Indonesia, PET Scan mulai diadopsi sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan, terutama dalam penanganan kanker. Namun, apakah teknologi ini benar-benar menjadi pelengkap program kesehatan Indonesia? Artikel ini akan membahas peran PET Scan dalam sistem kesehatan nasional, bagaimana penerapannya, serta situasi terkini mengenai ketersediaan dan tantangan penggunaannya di Indonesia.

Daftar Isi:

Peran PET Scan dalam Program Kesehatan Indonesia

Pemerintah Indonesia telah memasukkan PET Scan sebagai bagian dari strategi penanganan kanker melalui program “Rencana Pencegahan dan Pengendalian Kanker Nasional 2024-2034”. Berikut adalah peran PET Scan:

1. Meningkatkan Akurasi Diagnosis

  • PET Scan membantu dokter mendiagnosis kanker dengan lebih akurat, terutama pada kasus yang kompleks atau sulit dideteksi dengan metode lain.
  • Contoh: Deteksi dini kanker paru-paru atau limfoma yang seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal.

2. Mendukung Penentuan Stadium Kanker

  • Dengan PET Scan, dokter dapat menentukan stadium kanker secara lebih tepat, sehingga rencana pengobatan dapat disusun dengan lebih efektif.

3. Memonitor Efektivitas Pengobatan

  • PET Scan digunakan untuk mengevaluasi respons pasien terhadap terapi, seperti kemoterapi atau radioterapi, sehingga pengobatan dapat disesuaikan jika diperlukan.

4. Mengurangi Beban Biaya Jangka Panjang

  • Deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat mengurangi biaya pengobatan kanker stadium lanjut, yang seringkali lebih mahal dan kompleks.

Penerapan PET Scan di Indonesia: Situasi Terkini

Meskipun PET Scan memiliki potensi besar, penerapannya di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Berikut adalah gambaran situasi terkini:

1. Ketersediaan Fasilitas

  • Saat ini, fasilitas PET Scan hanya tersedia di beberapa rumah sakit besar di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta. Fasilitas PET Scan di Indonesia masih terkonsentrasi di Jawa.
  • Hingga kini pemerintah berusaha untuk menambah fasilitas PET Scan di seluruh Indonesia melalui program “Rencana Pencegahan dan Pengendalian Kanker Nasional 2024-2034”

2. Biaya PET Scan di Indonesia

  • Biaya PET Scan di Indonesia masih amat mahal apa bila ditanggung pribadi, sehingga tidak semua kalangan masyarakat bisa mengaksesnya.
  • BPJS Kesehatan memang menanggung biaya PET Scan, namun ada syarat dan ketentuan yang berlaku.

3. Keterbatasan Tenaga Ahli

  • Indonesia masih kekurangan dokter spesialis kedokteran nuklir dan radiolog yang terlatih untuk mengoperasikan dan menginterpretasikan hasil PET Scan.

4. Infrastruktur yang Tidak Merata

  • Daerah terpencil seringkali tidak memiliki infrastruktur pendukung seperti listrik stabil dan sistem pendingin untuk mengoperasikan PET Scan.

Baca Juga: Ini Kebijakan dan Regulasi Pemerintah Mengenai Layanan PET Scan di Indonesia

Tantangan dalam Mengintegrasikan PET Scan ke Program Kesehatan Nasional

  1. Biaya Investasi yang Besar
    Pengadaan peralatan PET Scan memerlukan investasi besar, mencapai puluhan miliar rupiah per unit.
  2. Regulasi yang Ketat
    Penggunaan zat radioaktif dalam PET Scan memerlukan izin dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), yang prosesnya rumit dan memakan waktu.
  3. Kesenjangan Akses
    Mayoritas fasilitas PET Scan masih terkonsentrasi di Jawa, sehingga pasien dari daerah lain kesulitan mengakses layanan ini.
  4. Kurangnya Tenaga Ahli
    Tenaga Ahli yang bisa mengoperasikan PET Scan di Indonesia masih sedikit jika dibandingkan dengan populasi masyarakat Indonesia.

Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Ketersediaan PET Scan

  1. Pengembangan Fasilitas di Rumah Sakit Rujukan
    Pemerintah mendorong pengadaan PET Scan di rumah sakit rujukan nasional dan provinsi.
  2. Kolaborasi dengan Swasta
    Pemerintah bekerja sama dengan rumah sakit swasta untuk membantu meningkatkan ketersediaan PET Scan di seluruh Indonesia.
  3. Pelatihan Tenaga Ahli
    Kementerian Kesehatan dan BAPETEN menyelenggarakan pelatihan bagi dokter spesialis kedokteran nuklir dan teknisi PET Scan.
  4. Integrasi dengan BPJS Kesehatan
    Pemerintah berupaya memperluas cakupan BPJS Kesehatan untuk menanggung biaya PET Scan bagi pasien kanker.

PET Scan telah menjadi teknologi pelengkap program kesehatan Indonesia, terutama dalam penanganan kanker. Meskipun manfaatnya besar, tantangan seperti biaya tinggi, keterbatasan fasilitas, dan kesenjangan akses masih menjadi hambatan utama. Dengan upaya pemerintah dalam pengembangan fasilitas, pelatihan tenaga ahli, dan integrasi dengan BPJS Kesehatan, diharapkan PET Scan dapat lebih terjangkau dan merata di seluruh Indonesia. Pada akhirnya, teknologi ini bukan hanya tentang kecanggihan, tetapi juga tentang keadilan dalam layanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.


Sumber

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Indonesia luncurkan rencana nasional untuk penanganan kanker, 2024 (Internet). [cited 2025 Apr 12]. Available from: https://kemkes.go.id/id/rilis-kesehatan/indonesia-luncurkan-rencana-nasional-untuk-penanganan-kanker
  2. Verduzco-Aguirre, H. C., Lopes, G., & Soto-Perez-De-Celis, E. (2019). Implementation of diagnostic resources for cancer in developing countries: a focus on PET/CT. Ecancermedicalscience, 13, ed87. [cited 2025 Apr 12]. Available from: https://doi.org/10.3332/ecancer.2019.ed87
  3. Griffeth L. K. (2005). Use of PET/CT scanning in cancer patients: technical and practical considerations. Proceedings (Baylor University. Medical Center), 18(4), 321–330. [cited 2025 Apr 12]. Available from:  https://doi.org/10.1080/08998280.2005.11928089
Hubungi Kami: +62811 1707 0111