Perawatan Kanker Otak dengan Radioterapi: Jenis, Prosedur, dan Kemungkinan Efek Samping

Kanker otak adalah jenis kanker yang tumbuh di dalam jaringan otak. Kanker ini dapat mempengaruhi kemampuan otak untuk berfungsi dengan baik dan mengakibatkan gangguan pada fungsi tubuh dan kemampuan berpikir. Radioterapi adalah salah satu cara untuk mengobati kanker otak. Dalam artikel ini, akan dibahas tentang kapan seseorang memerlukan radioterapi untuk kanker otak, jenis-jenis terapi radiasi kanker otak, cara kerja dan prosedur radioterapi kanker otak, dan kemungkinan efek samping dari radioterapi kanker otak.

Penjelasan Radioterapi

Radioterapi adalah metode pengobatan kanker yang menggunakan radiasi untuk menghancurkan sel kanker. Radiasi yang digunakan dapat berasal dari sumber energi berupa sinar-X atau partikel energi tinggi lainnya, dan diberikan pada area tubuh yang terkena kanker. Radioterapi bertujuan untuk membunuh sel kanker atau menghentikan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali, dengan memperlambat atau menghentikan kemampuan sel kanker untuk berkembang biak. 

Terapi radiasi dapat digunakan sebagai pengobatan utama atau sebagai tambahan setelah operasi atau kemoterapi. Radioterapi juga dapat digunakan untuk mengurangi ukuran tumor dan meringankan gejala pada kanker yang tidak dapat disembuhkan.

Kapan seseorang memerlukan radioterapi untuk kanker otak?

Radioterapi biasanya diberikan setelah pembedahan untuk menghilangkan sel kanker yang tersisa dan mencegah kanker kembali tumbuh. Radioterapi juga dapat diberikan sebagai pengobatan utama bagi pasien dengan kanker otak yang tidak dapat dioperasi atau untuk pasien yang memilih tidak melakukan operasi. 

Beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan untuk melakukan radioterapi termasuk jenis kanker otak, lokasi dan ukuran tumor, usia dan kesehatan pasien, serta sejarah pengobatan sebelumnya.

1. Ukuran dan lokasi tumor

Radioterapi kanker otak biasanya direkomendasikan untuk tumor otak yang berukuran lebih dari 3 cm atau berada di daerah yang sulit dijangkau oleh operasi bedah. Ukuran dan lokasi tumor dapat mempengaruhi kemampuan tim medis untuk mengangkat seluruh tumor secara efektif melalui operasi bedah. Dalam kasus ini, radioterapi dapat digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker yang masih tertinggal.

2. Jenis kanker

Radioterapi kanker otak juga direkomendasikan untuk beberapa jenis kanker otak, seperti glioma dan meningioma. Kanker otak yang lebih agresif atau telah menyebar ke bagian lain dari otak atau tubuh dapat memerlukan radioterapi sebagai bagian dari pengobatan.

3. Kondisi kesehatan pasien

Radioterapi kanker otak juga dapat dipertimbangkan berdasarkan kondisi kesehatan pasien. Pasien yang lebih tua atau memiliki kondisi kesehatan yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk menjalani operasi bedah mungkin lebih cocok untuk menjalani radioterapi sebagai pengobatan utama atau sebagai tindakan pasca-bedah.

Sebuah studi yang dirilis pada tahun 2020 oleh National Library of Medicine, melakukan analisis tentang waktu yang tepat untuk Radioterapi menunjukkan bahwa selang waktu 4-8 minggu antara reseksi dan radioterapi menghasilkan tingkat kelangsungan hidup yang lebih baik. Keterlambatan >8 minggu pada pasien dengan reseksi total dan keterlambatan <4 minggu pada pasien dengan reseksi subtotal/biopsi mengakibatkan tingkat kelangsungan hidup yang lebih buruk.

Jenis-jenis Terapi Radiasi Kanker Otak

Terdapat beberapa jenis terapi radiasi yang digunakan dalam pengobatan kanker otak, yaitu radioterapi eksternal, radioterapi internal dan radioterapi stereotaktik. Berikut adalah penjelasannya : 

Radioterapi Eksternal

Terapi radiasi dengan sinar eksternal (External Beam Radiation Therapy atau EBRT) terdiri dari beberapa jenis. Tujuannya adalah untuk menargetkan tumor dan membatasi kerusakan pada sel-sel otak sehat yang berdekatan. Untuk membatasi kerusakan tersebut, penyedia layanan kesehatan dapat menggunakan jenis-jenis khusus EBRT seperti:

  • Terapi konformal 3-D (3D-CRT).

Pada jenis terapi ini, komputer menggunakan gambar pemindaian untuk menyesuaikan sinar radiasi dengan bentuk tumor dari berbagai sudut. Pemindaian tersebut dapat berupa CT atau MRI.

  • Terapi radiasi modulasi intensitas (IMRT).

Terapi ini mirip dengan 3D-CRT, tetapi memungkinkan penyedia layanan kesehatan mengontrol intensitas atau kekuatan sinar radiasi yang ditujukan pada bagian-bagian tumor yang berbeda.

  • Terapi proton konformal. 

Terapi ini serupa dengan IMRT, tetapi menggunakan sinar energi partikel bermuatan yang disebut proton dan bukan sinar-X. Proton berhenti lebih cepat setelah menabrak target, sehingga dapat mengurangi kerusakan pada jaringan yang dilalui sinar untuk mencapai tumor.

Pemeriksaan gambar akan dilakukan untuk melihat apakah kanker telah menyebar ke bagian-bagian lain dari otak atau sumsum tulang belakang Anda. Jika kanker telah menyebar, Anda mungkin akan menjalani radiasi ke seluruh otak dan sumsum tulang belakang Anda.

Radioterapi Internal

Radioterapi internal melibatkan pengiriman sumber radiasi ke dalam tubuh melalui alat kecil yang dimasukkan ke dalam tumor atau melalui pembuluh darah yang menuju ke tumor. Salah satu jenis perawatan radiasi internal yang umum digunakan untuk kanker otak adalah Brakiterapi

  • Brakiterapi

Brakiterapi adalah jenis perawatan radiasi internal. Dalam metode ini, sumber radioaktif (atau “biji”) ditanamkan baik di dalam atau tepat di sebelah jaringan tumor.

Radiasi akan mempengaruhi terutama jaringan di dekat setiap biji radioaktif, sehingga jaringan yang lebih jauh dari biji menerima dosis radiasi yang semakin rendah. Teknik ini membatasi paparan radiasi pada area lokal di sekitar sumber radiasi, meminimalkan paparan jaringan sehat yang jauh dari tumor.

Dalam kasus tumor otak, brakhiterapi dilakukan menggunakan teknik laju dosis rendah (LDR) dengan sumber Cesium-131. Brakhiterapi memanfaatkan dosis radiasi yang lebih rendah, karena biji radioaktif ditanamkan secara permanen di lokasi tumor. Brakhiterapi biasanya dilakukan pada metastasis otak besar yang baru didiagnosis yang tidak cocok untuk radioterapi bedah, metastasis otak berulang, serta meningioma atipikal dan ganas berulang. Selama operasi, ahli bedah saraf dan ahli onkologi radiasi akan bekerja sama untuk menempatkan biji radioaktif dengan hati-hati. Biji-biji tersebut ditempatkan secara permanen, tetapi seiring waktu, akan memancarkan radiasi yang lebih rendah.

Radioterapi Stereotaktik

Radioterapi stereotaktik adalah cara menargetkan radioterapi dengan sangat presisi pada tumor. Jenis pengobatan ini tidak tersedia di semua rumah sakit karena membutuhkan peralatan dan keterampilan khusus.

Anda mungkin pernah mendengar istilah radiosurgery stereotaktik. Hal ini bukan jenis operasi otak, melainkan berarti menerima dosis tinggi radioterapi stereotaktik pada area kecil. Biasanya Anda hanya perlu satu kali pengobatan atau beberapa sesi pengobatan.

Radioterapi stereotaktik memberikan radioterapi dari banyak sudut yang berbeda di seluruh tubuh. Sinarnya bertemu di tumor. Ini berarti bahwa tumor menerima dosis radiasi yang tinggi dan jaringan di sekitarnya menerima dosis yang jauh lebih rendah. Ini mengurangi risiko efek samping.

Biasanya Anda menerima pengobatan melalui mesin yang disebut linear accelerator (LINAC). Tetapi Anda juga mungkin menerimanya pada mesin CyberKnife atau GammaKnife.

Efek Samping Yang Mungkin DIrasakan Dari Prosedur Radioterapi Untuk Kanker Otak

Efek samping yang mungkin timbul dari radioterapi untuk pengobatan kanker otak adalah:

Berikut ini adalah efek samping yang mungkin terjadi pada radioterapi untuk pengobatan kanker otak yang dilansir dari situs Healthline:

  • Kelelahan dan perubahan suasana hati
  • Kerontokan rambut
  • Mual dan muntah
  • Perubahan pada kulit kepala
  • Sakit kepala
  • Perubahan penglihatan
  • Radiasi nekrosis
  • Risiko meningkatnya tumor otak lainnya
  • Perubahan daya ingat dan kognitif
  • Kejang

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda tentang efek samping apa yang mungkin terjadi dan cara mengurangi ketidaknyamanan selama radioterapi. Efek samping tersebut bisa terjadi secara langsung setelah sesi radioterapi atau beberapa minggu setelahnya. Dokter Anda dapat memberikan perawatan untuk membantu Anda mengatasi efek samping ini.

Kanker otak adalah penyakit yang serius dan dapat mengancam kehidupan. Namun, dengan deteksi dini dan perawatan yang tepat, banyak orang dapat melawan kanker otak dan menjalani kehidupan yang sehat dan bahagia. Radioterapi adalah salah satu bentuk perawatan yang dapat membantu melawan kanker otak, tetapi tentu saja tidak selalu dibutuhkan oleh setiap pasien.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara teratur dan mengikuti langkah-langkah pencegahan kanker otak. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan layanan deteksi dini kanker dari One Onco. Didukung dengan tim dokter ahli yang berpengalaman dalam mendeteksi dan mendeteksi berbagai jenis kanker semenjak dini.

Dengan menggunakan layanan deteksi dini kanker dari One Onco, Anda dapat mendapatkan diagnosis yang tepat waktu dan mendapatkan perawatan yang diperlukan secepat mungkin. Ingatlah bahwa pencegahan adalah lebih baik daripada pengobatan. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dan lakukan tindakan pencegahan yang tepat untuk mencegah terjadinya kanker otak.

Jangan menunda-nunda untuk memeriksakan diri dan menggunakan layanan deteksi dini kanker dari One Onco. One Onco juga menyediakan fitur layanan belanja sehat yang memungkinkan anda untuk menemukan berbagai produk kebutuhan bagi pasien kanker seperti Nutrican. Kesehatan adalah investasi terbaik yang dapat Anda lakukan untuk masa depan Anda. Mari bersama-sama berjuang melawan kanker otak dan hidup dengan sehat dan bahagia!

Referensi : 

DeNunzio, N. J., & Yock, T. I. (2020). Modern Radiotherapy for Pediatric Brain Tumors. Cancers, 12(6), 1533. https://doi.org/10.3390/cancers12061533 

Lawrie, T. A., Evans, J., Gillespie, D., Erridge, S., Vale, L., Kernohan, A., & Grant, R. (2018). Long‐term side effects of radiotherapy, with or without chemotherapy, for glioma. The Cochrane Database of Systematic Reviews, 2018(6), CD013047. https://doi.org/10.1002/14651858.CD013047 

Buszek, S. M., Al Feghali, K. A., Elhalawani, H., Chevli, N., Allen, P. K., & Chung, C. (2020). Optimal Timing of Radiotherapy Following Gross Total or Subtotal Resection of Glioblastoma: A Real-World Assessment using the National Cancer Database. Scientific reports, 10(1), 4926. https://doi.org/10.1038/s41598-020-61701-z 

https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/brain-tumours/treatment/radiotherapy/stereotactic-radiotherapy

https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/brain-tumor/brain-tumors-radiation-therapy

https://www.healthline.com/health/brain-tumor/side-effects-of-radiation-for-brain-cancer

https://braintumorcenter.ucsf.edu/treatment/radiation-therapy/brachytherapy