Tak hanya karena infeksi bakteri Helicobacter Pylori maupun karena faktor lingkungan dan genetik, makanan juga dapat menjadi penyebab kanker lambung. Adapun beberapa macam jenis makanan yang dapat mengakibatkan kanker lambung, yaitu gorengan, daging olahan, dan makanan asin lainnya. Mengapa demikian? Simak penjelasan berikut ya.
Gorengan
Gorengan menjadi salah satu makanan favorit dikala santai. Rasanya enak dan harganya murah membuatnya banyak disukai oleh orang. Namun, perlu diketahui bahwa mengonsumsi gorengan, terlebih secara terus-menerus terutama yang menggunakan minyak goreng berkali-kali dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung.
Proses penggorengan dengan menggunakan minyak panas bersuhu tinggi dan digunakan secara berulang-ulang dapat memicu terbentuknya lemak trans dan senyawa karsinogenik seperti aldehid dan lemak oksidatif. Kandungan tersebut dapat mengakibatkan rusaknya sel dan peradangan pada lambung.
Selain itu, gorengan dengan bahan baku yang mengandung karbohidrat tinggi dapat merangsang senyawa karsinogenik lainnya, yaitu akrilamida. Senyawa ini dapat menyebabkan perubahan genetik dan kerusakan sel yang merupakan cikal-bakal munculnya kanker lambung.
Daging Olahan
Banyak orang mengonsumsi daging olahan karena awet dan praktis untuk dimasak. Namun tahukah Anda bahwa daging olahan juga dapat memicu kanker lambung? Ya, itu karena daging olahan diproses dengan cara tertentu seperti pengasapan dan proses pengawetan yang dapat memunculkan senyawa karsinogenik seperti nitrosamin. Senyawa ini dapat meningkatkan risiko kanker, tak terkecuali kanker lambung.
Adanya bahan tambahan kimia yang digunakan saat proses pembuatan daging olahan juga dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh. Tak tertutup kemungkinan, mengonsumsi daging olahan dengan kualitas tidak baik dapat menyebabkan lambung terinfeksi bakteri Helicobacter Pylori. Bakteri tersebut merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kanker lambung.
Makanan Asin
Makanan dengan rasa asin yang dominan tentu saja memiliki kandungan garam yang tinggi. Mengonsumsi makanan dengan kandungan garam berlebih secara terus-menerus dapat meningkatkan produksi asam lambung. Tingginya kadar asam lambung dapat menipiskan bahkan merusak lapisan dinding lambung. Akibatnya, ketahanan lambung menjadi lemah, sehingga senyawa karsinogenik dengan mudahnya terserap dan dapat mempercepat munculnya sel kanker pada lambung.
Kandungan garam yang tinggi juga dapat memperburuk infeksi bakteri Helicobacter Pylori. Hal ini juga dapat merangsang perkembangan sel kanker pada lambung menjadi lebih cepat dan tak terkendali.
Referensi:
- World Cancer Research Fund. Diet, Nutrition, Physical Activity, and Stomach Cancer. [Internet] [cited 2023 October 24th]. Available from: https://www.wcrf.org/wp-content/uploads/2021/02/stomach-cancer-report.pdf
- National Library of Medicine. Meat Consumption, Cooking Practices, Meat Mutagens, and Risk of Prostate Cancer. [Internet] [cited 2023 October 24th]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3516139/
- National Library of Medicine. Dietary Acrylamide Exposure and Cancer Risk: A Systematic Approach to Human Epidemiological Studies. [Internet] [cited 2023 October 24th]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9858116/
- National Library of Medicine. Salty Food Preference and Intake and Risk of Gastric Cancer: The JACC Study. [Internet] [cited 2023 October 24th]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4728120/