Pentingnya Rasa Nyaman Bagi Pasien Kanker Selama Menjalani Pengobatan

Kerap kali pengidap kanker harus menjalani serangkaian proses pengobatan dan pemeriksaan kesehatan secara berkelanjutan. Tentu proses tersebut akan memakan waktu lama dan melelahkan. Tak hanya fisik, kondisi seperti ini juga dapat mempengaruhi kondisi psikologis pasien. Oleh karena itu, rasa nyaman pengidap kanker harus dijaga agar proses pemulihannya dapat berlangsung dengan optimal. Rasa nyaman tersebut juga dapat memberikan manfaat baik lainnya. Apa saja manfaat tersebut?

Mengurangi Rasa Stres dan Cemas

Melalui tahapan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan, pengidap kanker bisa saja mengalami kecemasan yang tinggi. Rasa cemas itu karena adanya rasa takut terhadap hasil pemeriksaan, efek samping pengobatan, dan ketidakpastian kondisi fisiknya. Penting untuk menciptakan rasa nyaman baik sebelum dan sesudah proses pemeriksaan maupun pengobatan, sehingga pengidap kanker bisa merilekskan pikiran dan badannya. Hal ini juga dapat mengurangi tingkat stres akibat rasa cemas yang berlebihan.

Meningkatkan Optimisme Pemulihan

Selain rasa nyaman dari suasana dan lingkungan sekitar, rasa nyaman juga bisa berasal dari dukungan keluarga dan sosial. Dukungan tersebut dapat membuat pengidap kanker merasa nyaman dan memiliki rasa optimisme terhadap proses pemulihannya. Kondisi seperti ini cenderung memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi bagi pengidap kanker.

Faktor Penting Meningkatkan Kenyamanan

Adanya komunikasi yang baik antara tim medis, pasien, dan keluarga menjadi faktor penting untuk memberikan kenyamanan bagi pengidap kanker. Tak kalah penting, pemahaman yang disampaikan dengan jujur yang disertai dengan sikap empati juga dapat membantu pasien memahami kondisinya dengan lebih baik, sehingga rasa takut, cemas, dan stres dapat berkurang. Kondisi demikian dapat mendukung pemulihan pengidap kanker menjadi lebih optimal.

Referensi

R.S. Ulrich, et.al. A Review of The Research Literature on Evidence-based Healthcare Design. Health Environments Research & Design Journal, 1(3), 61-125.