Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan keganasan yang dijumpai pada payudara. Organ payudara sendiri terdiri dari tiga bagian utama yaitu lobulus (kelenjar yang menghasilkan air susu), duktus (saluran yang membawa air susu untuk dikeluarkan melalui puting payudara), dan jaringan ikat (terdiri dari jaringan fibrosa dan lemak) di sekitar payudara dan berperan sebagai penopang organ tersebut. Sebagian besar kanker payudara dijumpai pada duktus atau lobulus. Kanker payudara dapat menyebar ke organ tubuh lain melalui pembuluh darah dan getah bening, keadaan ini dikenal dengan istilah metastasis.

Kanker payudara paling sering dijumpai pada wanita. Risiko rata-rata seorang wanita untuk terkena kanker payudara adalah 13% yang artinya bahwa 1 dari 8 wanita akan mengalami kanker payudara pada satu waktu dalam hidupnya. Menurut Globocan tahun 2020, penyakit ini menempati urutan pertama dengan lebih dari 2 juta kasus dan lebih dari 600 ribu kematian karena kanker payudara. Bagaimana di Indonesia? Masih berdasarkan sumber yang sama, kanker payudara adalah kanker yang paling banyak dijumpai di Indonesia, diperkirakan lebih dari 65 ribu kasus dan sekitar 22 ribu kematian karena payudara. Penyakit ini menjadi beban yang besar di Indonesia, selain kasusnya yang banyak, lebih dari 50% pasien kanker payudara di Indonesia datang dengan stadium lanjut. 

Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti kanker payudara. Istilah yang digunakan adalah faktor risiko, faktor-faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara. Faktor risikonya antara lain usia (sebagian besar pada usia > 50 tahun), ada riwayat kanker payudara dalam keluarga, ada perubahan materi genetik yang diturunkan (ingat kasus Angelina Jolie?), menstruasi sebelum usia 11 tahun atau menopause setelah usia 55 tahun, punya anak pertama pada usia > 35 tahun atau tidak punya anak, penggunaan terapi pengganti hormon ataupun kontrasepsi hormonal, dan faktor gaya hidup seperti obesitas, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebih. 

Lantas bagaimana cara mengetahui adanya kanker payudara? Tanda dan gejala kanker payudara yang sering dijumpai adalah adanya massa atau benjolan yang tidak terasa nyeri. Terkadang kanker payudara dapat menyebar ke kelenjar getah bening yang ada di ketiak sehingga menyebabkan adanya benjolan walaupun benjolan di payudara belum teraba. Adapun tanda dan gejala lain yang dapat dijumpai adalah pembengkakan pada semua atau sebagian payudara, kulit payudara berkerut seperti kulit jeruk, puting payudara tertarik ke dalam, puting atau kulit payudara berwarna merah, kering, mengelupas, atau menebal, keluar cairan (selain air susu) dari puting payudara. 

Oleh karena itu, penting bagi para wanita untuk familiar dengan payudaranya sendiri agar dapat mengetahui dan menyadari jika ada perubahan pada payudaranya. Jika mendapati adanya gejala atau perubahan pada payudaranya, segera konsultasikan dengan dokter agar dapat dicari tahu penyebabnya dan diberikan pengobatan yang optimal. 

Referensi:

1.What is breast cancer? CDC [Internet]. 2020 Sept 14 [cited 2021 Sept 8]. Available from: https://www.cdc.gov/cancer/breast/basic_info/what-is-breast-cancer.htm

2.Breast cancer. American Cancer Society [Internet]. 2021 [cited 2021 Sept 8]. Available from: https://www.cancer.org/cancer/breast-cancer.html

3.Indonesia. Globocan 2020 [Internet]. 2021 [cited 2021 Sept 8]. Available from: https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheets.pdf

4.World. Globocan 2020 [Internet]. 2021 [cited 2021 Sept 8]. Available from: https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/900-world-fact-sheets.pdf

5.Gondhowiardjo S, Soediro R, Jayalie VF, Djoerban Z, Siergar NC, Poetiray EDC. Multicenter management of breast cancer in Indonesia: Ten years of experience. eJKI 2020;8(2):121-30.

6.Breast cancer: Risk factors and prevention. Cancer.Net [Internet]. 2020 [cited 2021 Sept 8]. Available from: https://www.cancer.net/cancer-types/breast-cancer/risk-factors-and-prevention