Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui seputar Kanker Serviks

Kanker serviks adalah penyakit yang kerap menghantui perempuan di dunia. Globocan pada tahun 2020 melakukan pendataan, di mana tercatat sekitar 36.000 kasus kanker serviks di Indonesia. Tentu saja angka ini termasuk tinggi dan perlu kita waspadai bersama. Usia paling rentan untuk terserang kanker serviks adalah 20 tahun ke atas. 

Kanker serviks pun kerap diabaikan, karena memang pada stadium awal kebanyakan tidak menimbulkan gejala. Hal ini sendiri disebabkan masih kurangnya pengetahuan masyarakat terkait kanker serviks yang sebenarnya bisa dideteksi sejak dini. Maka daripada itu, banyak kasus kanker serviks yang akhirnya terlambat diketahui atau sudah masuk stadium lanjut. 

Bahkan di tengah masyarakat pun ada mitos dan fakta yang berkaitan dengan kanker serviks. Ada mitos-mitos yang sebenarnya tidak terbukti dan juga harus kita ketahui bersama agar tidak terjadi misinformasi. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak ulasannya di bawah ini. 

cervical-cancer-myths-and-facts

Mitos dan Fakta Terkait Kanker Serviks 

Kanker serviks memang menjadi momok menyeramkan bagi perempuan. Tidak heran ada banyak mitos yang beredar di tengah masyarakat terkait dengan kanker serviks. Tentu saja, tidak semua mitos ini benar. Maka daripada itu, anda harus tahu apa saja mitos yang berhubungan dengan kanker serviks beserta faktanya. Berikut ini adalah mitos yang disertai fakta  tentang kanker serviks: 

1. Tidak Ada Pencegahan Untuk Kanker Serviks 

Mitos pertama adalah tentang tidak adanya pencegahan untuk kanker serviks, di mana pada kenyataannya kanker serviks bisa dicegah sedini mungkin. Ada dua cara pencegahan yang bisa dilakukan, yaitu dengan vaksin HPV dan pap smear. Kanker serviks adalah satu–satunya jenis kanker yang dapat dicegah dengan vaksin. 

Sedangkan Pap smear adalah prosedur yang dilakukan untuk menemukan kanker pada serviks, bahkan bisa mendeteksi sel-sel abnormal yang mungkin jadi sel kanker. Jadi, dari prosedur ini bisa dilakukan pencegahan atau penanganan secepat mungkin jika memang ada indikasi terkena kanker serviks. 

Disamping itu, perilaku seksual juga menjadi salah satu aspek pencegahan yang perlu anda perhatikan. Hindari kebiasaan bergonta – ganti pasangan karena salah satu metode penularan virus HPV adalah melalui kontak seksual dengan pasangan yang sudah terinfeksi.

2. Penderita Kanker Serviks Tidak Ada Harapan Hidup

Jika ada yang mengatakan bahwa penderita kanker serviks tidak akan bisa hidup lama atau memiliki harapan hidup yang baik, maka hal tersebut sangatlah salah sekali. Karena pada kenyataannya, peluang survival rate untuk penderita kanker serviks ini sendiri terbilang sangat tinggi bila dilakukan penanganan sejak dini. Menurut data, setidaknya pasien kanker serviks yang sudah ditangani sedini mungkin memiliki peluang sembuh mencapai 92%. 

Namun, memang berbeda ketika sudah masuk ke stadium lanjut yang mana tingkat survival rate-nya hanyalah 17% saja. Maka daripada itu, pencegahan dan juga penanganan dini dari kanker serviks sangatlah berperan penting untuk menurunkan risiko kematian akibat penyakit ini. 

Jadi, memang sangat disarankan untuk wanita yang sudah masuk usia 20an ke atas, terutama  yang sudah melakukan aktivitas seksual untuk menjalankan tes deteksi dini kanker serviks agar bisa cepat melakukan pencegahan. 

3. Kanker Serviks Menyebabkan Kemandulan 

Mandul adalah kondisi yang ditakuti oleh semua orang, karena kemungkinan untuk memiliki anak biologis bisa dikatakan kecil. Ada mitos kalau penderita kanker serviks akan mengalami kemandulan. Sebenarnya pernyataan ini tidak 100% salah, tapi juga tidak semuanya benar. 

Karena penanganan atau pengobatan kanker serviks tidak semuanya akan mengganggu kesuburan. Terkecuali untuk penanganan kanker serviks dengan metode operasi pengangkatan rahim atau terapi radiasi panggul karena kedua metode ini memang jelas akan menyebabkan kemandulan. 

Jadi, penderita kanker serviks masih bisa memiliki anak biologis selama masih dalam usia produktif. Jadi, mitos ini bisa dikatakan benar apabila melakukan metode yang memang menyebabkan kemandulan. 

4. Terinfeksi Virus HPV sudah Pasti Kanker Serviks 

Penyebab utama dari kanker serviks adalah virus HPV, di mana masih banyak masyarakat yang percaya jika terinfeksi berarti sudah pasti akan menderita kanker serviks. Padahal virus HPV ini ada 150 jenis dan hanya 2 tipe yang paling sering menjadi penyebab kanker serviks, yaitu HPV tipe 16 dan tipe 18. Maka daripada itu, dibutuhkan pemeriksaan dan/atau pengobatan lebih lanjut jika memang terinfeksi oleh virus ini. 

5. Kanker Serviks Sembuh dengan Pengobatan Alami 

Nah, mitos yang satu ini pun masih terdengar hingga sekarang. Memang betul ada beberapa bahan alami yang mampu membantu pengobatan kanker serviks. Tapi, belum ada penelitian yang pasti seberapa efektif bahan alami dalam mengobati kanker serviks. 

Menggunakan bahan alami untuk kanker serviks biasanya dikategorikan sebagai perawatan tambahan di mana penderita kanker serviks tetap harus menjalani pengobatan utama di rumah sakit. Tentu saja, sebelum menggunakan bahan alami, penderita kanker serviks harus berkonsultasi terlebih dahulu akan bahan-bahan herbal yang digunakan. 

Dari mitos dan fakta di atas sudah bisa terlihat bahwa masih banyak masyarakat yang sangat awam akan pencegahan dan penanganan kanker serviks. Dalam upaya mencegah dan mendeteksi dini kanker serviks, tindakan preventif sangatlah penting. Mengingat angka kasus yang terus meningkat, kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan dan deteksi dini penyakit ini. Melalui layanan yang disediakan oleh One Onco, Anda dapat menjalani tes deteksi dini kanker serviks dengan mudah dan akurat.

Ingatlah bahwa mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Dengan vaksin HPV dan pap smear, kita dapat mencegah dan mendeteksi kanker serviks sedini mungkin. Sementara itu, mengadopsi perilaku seksual yang sehat juga menjadi faktor penting dalam pencegahan penyakit ini.

Jangan biarkan mitos dan ketidaktahuan menghalangi langkah-langkah preventif Anda. Penderita kanker serviks memiliki peluang hidup yang tinggi jika penanganan dilakukan sejak dini. Jadi, jika Anda adalah seorang perempuan yang telah memasuki usia 20-an atau telah aktif secara seksual, saya sangat menyarankan untuk menjalani tes deteksi dini kanker serviks.

Kunjungi One Onco melalui situs web mereka di https://oneonco.co.id dan jadilah bagian dari upaya pencegahan kanker serviks. Melalui tindakan preventif yang tepat, kita dapat mengurangi risiko kanker serviks dan melindungi kesehatan kita. Jangan tunda lagi, lindungi diri Anda dan orang-orang terdekat dengan deteksi dini.

Referensi: 

5 cervical cancer myths | MD Anderson Cancer Center

Facts & Myths (bccancer.bc.ca)

360-indonesia-fact-sheets.pdf (iarc.fr)