Baru-baru ini beredar kabar bahwa salah satu pedangdut kondang indonesia yaitu Siti Badriah telah menjalani operasi pengangkatan tumor kelenjar getah bening. Penyanyi dangdut yang akrab dipanggil Sibad tersebut terkena penyakit kelenjar getah bening di bagian ketiak sehingga ketiaknya muncul benjolan dengan ukuran yang besar. Dilansir dari salah satu portal berita, awal mulanya benjolan tersebut muncul di area ketiak yang semakin hari semakin membesar dari mulai sebesar jerawat hingga diperiksakan ke dokter dan perlu dilakukan operasi pengangkatan tumor tersebut.
Mungkin masih banyak masyarakat indonesia yang belum terlalu mengerti ataupun mengenal tentang penyakit yang satu ini, maka dari itu di artikel ini kita akan membahas tentang tumor kelenjar getah bening dan apakah ada hubungannya dengan kanker. Simak penjelasan detailnya berikut ini.
Tumor Kelenjar Getah Bening, Apakah Sama dengan Kanker?
Sebelum kita membahas tentang tumor kelenjar getah bening, anda harus tahu terlebih dahulu perbedaan antara tumor dengan kanker. Menurut penjelasan dari National Cancer Institute, Tumor adalah sebuah massa jaringan yang tidak normal yang terbentuk ketika sel-sel tumbuh dan membelah lebih dari yang seharusnya atau tidak mati saat seharusnya.
Tumor sendiri dapat bersifat jinak atau ganas. Tumor jinak dapat tumbuh besar tetapi tidak menyebar atau menyerang jaringan sekitarnya atau bagian tubuh lainnya. Di sisi lain, tumor ganas dapat menyebar atau menyerang jaringan sekitarnya sehingga kondisi tumor yang ganas dan menyerang jaringan sel tubuh disekitarnya inilah yang dinamakan kanker. Mereka juga dapat menyebar ke bagian tubuh lain melalui sistem peredaran darah dan limfatik.
Kanker Kelenjar Getah Bening: Penyebab, Gejala dan Cara Pencegahan
Penyebab Kanker Kelenjar Getah Bening
Dilansir dari situs MayoClinic, belum diketahui secara pasti penyebab utama dari kanker kelenjar getah bening. Namun, kondisi ini dimulai ketika sel darah putih yang melawan penyakit, yang disebut limfosit, mengalami mutasi genetik. Mutasi ini menyuruh sel untuk berkembang biak dengan cepat, sehingga terbentuk banyak limfosit yang sakit yang terus berkembang biak.
Mutasi ini juga memungkinkan sel-sel tersebut tetap hidup saat sel normal lainnya seharusnya mati. Hal ini menyebabkan terlalu banyak limfosit yang sakit dan tidak efektif di kelenjar getah bening Anda, serta menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening, limpa, dan hati.
Menurut informasi yang didapatkan dari Cleveland Clinic, Ada dua kategori utama kanker kelenjar getah bening atau limfoma – limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin – serta lebih dari 70 subtipe limfoma. Limfoma dapat bersifat agresif (tumbuh dengan cepat) atau indolen (tumbuh dengan lambat). Seringkali, pengobatan dapat membuat limfoma masuk ke dalam remisi atau menyembuhkannya. Anak-anak, remaja, dan orang dewasa dapat mengembangkan limfoma.
Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening
Menurut Cancer Council, terdapat beberapa tanda dan gejala Limfoma secara umum yang meliputi:
- Demam tanpa sebab yang jelas.
- Pembengkakan satu atau lebih kelenjar getah bening, seperti di leher atau ketiak.
- Perut yang membengkak.
- Keringat berlebih, terutama pada malam hari.
- Kelelahan yang berkepanjangan.
- Hilang nafsu makan.
- Mudah memar atau berdarah.
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
- Infeksi yang sering terjadi.
- Batuk, nyeri dada, atau kesulitan bernapas.
- Ruam atau gatal-gatal.
Penting untuk diingat bahwa tanda dan gejala ini dapat bervariasi tergantung pada jenis dan stadium limfoma.
Faktor Risiko Kanker Kelenjar Getah Bening
Menurut Banner Health, berbeda dengan banyak jenis kanker lainnya, genetika, lingkungan, dan gaya hidup tidak sepertinya berperan besar dalam risiko limfoma. Namun, beberapa faktor terkait dengan risiko yang lebih tinggi terkena limfoma, terutama karena masalah pada sistem kekebalan tubuh. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko limfoma meliputi:
- Usia
Sebagian besar jenis kanker, termasuk limfoma, menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia.
- Jenis kelamin
Pria sedikit lebih mungkin mengembangkan limfoma dibandingkan wanita.
- Gangguan sistem kekebalan tubuh
Limfoma lebih umum terjadi pada orang dengan penyakit sistem kekebalan tubuh atau yang menggunakan obat penekan sistem kekebalan tubuh.
- Infeksi
Beberapa infeksi, seperti virus Epstein-Barr dan Helicobacter pylori, terkait dengan limfoma.
- Obesitas
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko limfoma non-Hodgkin.
- Pola makan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi lemak, daging, dan produk susu dapat meningkatkan risiko limfoma.
- Pengobatan kanker
Beberapa jenis limfoma mungkin disebabkan oleh pengobatan radiasi dan kemoterapi atau penggunaan obat penekan sistem kekebalan setelah transplantasi organ.
Cara Mencegah Kanker Kelenjar Getah Bening
Beberapa faktor gaya hidup telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena limfoma. Menurut situs Banner Health, terdapat faktor-faktor berikut ini yang terbukti dapat mengurangi risiko terkena berbagai jenis kanker dan penyakit:
- Menghindari aktivitas yang meningkatkan risiko terkena infeksi HIV/AIDS dan hepatitis C.
- Menghindari paparan radiasi yang tidak perlu.
- Berhenti merokok
- Menjaga berat badan yang sehat.
Selain faktor-faktor tersebut, terdapat pula langkah-langkah lain yang dapat membantu dalam mengurangi risiko limfoma dan penyakit lainnya:
Menerapkan pola makan sehat
Mengonsumsi makanan yang kaya serat, buah-buahan, dan sayuran dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan dan mengurangi risiko kanker termasuk limfoma.
Melakukan aktivitas fisik secara teratur
Olahraga dan aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menjaga berat badan yang sehat dan meningkatkan kekuatan serta kekebalan tubuh.
Mengelola stres
Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Mengelola stres dengan cara yang sehat seperti meditasi, relaksasi, atau aktivitas yang menyenangkan dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan
Mengikuti program skrining dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi dini penyakit atau kondisi yang berpotensi berkembang menjadi limfoma.
Mengadopsi gaya hidup yang sehat dan menjaga keseimbangan antara tubuh dan pikiran adalah langkah-langkah penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko terkena limfoma serta penyakit lainnya. Selain itu kita juga perlu melakukan langkah proaktif agar terhindar dari penyakit kanker kelenjar getah bening dengan salah satunya adalah dengan melakukan deteksi dini kanker melalui One Onco.
One Onco adalah platform penyedia layanan deteksi kanker yang memudahkan anda mendapatkan berbagai layanan deteksi dini kanker, dari seperti misalnya Pap Smear untuk kanker serviks, FOBT untuk kanker usus besar, hingga Mamografi untuk kanker payudara. Anda juga dapat memanfaatkan layanan belanja sehat yang disediakan oleh one onco, dimana anda dapat membeli berbagai macam produk yang dibutuhkan oleh pasien kanker seperti misalnya Nutrican untuk pemenuhan nutrisi penderita kanker.
Cegah kanker sebelum terlambat dan mulai deteksi dini bersama One Onco sekarang juga, Bersama One Onco, mari kita lawan kanker untuk kehidupan yang sehat dan berkualitas.
Referensi
https://www.cancer.gov/publications/dictionaries/cancer-terms/def/tumor
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21881-tumor
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lymphoma/symptoms-causes/syc-20352638
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22225-lymphoma
https://www.cancer.org.au/cancer-information/types-of-cancer/lymphoma