Mengatasi Kelainan Pra-Kanker: Mengenal Konisasi Serviks dan Prosedurnya

Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita di seluruh dunia. Kanker ini terjadi ketika sel-sel di dalam serviks, bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina, mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol. Sebelum terjadinya kanker serviks, seringkali ada tahap pra-kanker yang dapat terdeteksi melalui tes skrining seperti Pap smear atau tes HPV. 

Lesi pra-kanker atau perubahan sel abnormal pada serviks dapat berkembang menjadi kanker seiring berjalannya waktu jika tidak diobati. Untuk mencegah perkembangan lebih lanjut dan memberikan pengobatan yang tepat, konisasi serviks sering kali menjadi pilihan yang dipertimbangkan oleh dokter. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang konisasi serviks, termasuk prosedurnya, kapan harus dilakukan, serta risiko dan efek samping yang mungkin terjadi.

Pengertian Konisasi atau Cone Biopsy Serviks

Konisasi serviks, juga dikenal sebagai cone biopsy atau cold knife cone (CKC), adalah prosedur medis yang dilakukan pada serviks atau leher rahim. Menurut informasi yang dipublikasikan oleh National Library of Medicine, prosedur ini bertujuan untuk mengambil sampel jaringan yang mencurigakan atau abnormal dari serviks untuk diperiksa lebih lanjut. Konisasi serviks sering dilakukan sebagai bagian dari diagnosis atau pengobatan kondisi yang berkaitan dengan kanker serviks atau lesi pra-kanker.

Proses konisasi serviks melibatkan pengangkatan sebagian kecil atau seluruh jaringan abnormal yang ditemukan pada serviks. Namun, tujuan utama dari konisasi serviks adalah untuk mengangkat sel abnormal atau pra-kanker yang dapat berkembang menjadi kanker serviks jika dibiarkan tanpa pengobatan.

Konisasi serviks dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam mencegah perkembangan kanker serviks atau mengobati kondisi yang berkaitan dengan serviks. Dengan mengambil sampel jaringan yang mencurigakan, dokter dapat melakukan analisis lebih lanjut untuk menentukan tingkat keparahan kelainan serviks dan merencanakan tindakan pengobatan yang sesuai.

Kapan Konisasi Serviks Harus Dilakukan?

Pertanyaan yang sering muncul adalah kapan sebaiknya konisasi serviks dilakukan? Keputusan untuk melakukan konisasi serviks biasanya didasarkan pada beberapa faktor. Faktor-faktor ini termasuk hasil tes skrining kanker serviks, seperti Pap smear atau tes HPV yang menunjukkan adanya perubahan sel abnormal pada serviks.

Menurut informasi yang didapatkan dari Cleveland Clinic, Konisasi serviks adalah pilihan pengobatan untuk menghilangkan sel-sel tidak normal dan pra-kanker dari serviks Anda. Prosedur ini juga digunakan mendiagnosis sel-sel pra-kanker dan kanker di serviks Anda.

Penyedia layanan kesehatan Anda akan melakukan konisasi serviks ketika:

  • Hasil Pap smear menemukan adanya perubahan sel pada serviks Anda yang dapat menyebabkan kanker serviks.
  • Anda membutuhkan pengobatan untuk menghilangkan sel-sel tidak normal pada serviks apabila sel abnormal tersebut merupakan pra-kanker atau memiliki potensi kanker.
  • Anda membutuhkan pengobatan untuk menghilangkan kanker serviks pada tahap awal atau IA1 pada klasifikasi stadium kanker serviks menurut International Federation of Gynecology and Obstetrics atau FIGO (2018).
  • Penyedia layanan kesehatan Anda juga dapat menawarkan biopsi kerucut ketika metode lain seperti kolposkopi atau punch biopsy tidak menemukan penyebab perubahan sel yang tidak normal.

Deteksi dini melalui skrining kanker serviks sangat penting. Tes skrining yang teratur dapat membantu mengidentifikasi kelainan serviks sedini mungkin, memungkinkan pengobatan yang lebih efektif dan menyeluruh.

Prosedur Konisasi Serviks

Berikut adalah prosedur umum konisasi serviks atau biopsi kerucut yang didapatkan melalui informasi yang dirilis oleh website Cleveland Clinic:

  • Anda akan diberikan anestesi dan kemudian Anda akan ditempatkan dalam posisi yang mirip dengan posisi Anda saat pemeriksaan panggul atau Pap smear, dengan kaki Anda di tiang penyangga kaki.
  • Dokter bedah akan memasukkan spekulum ke dalam vagina Anda. Spekulum adalah alat yang menjaga dinding vagina Anda terbuka selama prosedur.
  • Kemudian, dokter bedah meletakkan kolposkop ke dalam vagina Anda untuk melihat serviks dengan lebih baik. Kolposkop adalah kaca pembesar bercahaya yang membantu mereka menemukan area mana yang perlu diangkat.
  • Dokter bedah akan mengangkat jaringan tidak normal serta beberapa jaringan normal di sekitarnya.
  • Perdarahan akan dihentikan menggunakan beberapa metode, termasuk jahitan dan kauterisasi. Dokter mungkin juga akan menggunakan kain kasa di dalam vagina Anda.
  • Patolog akan memeriksa jaringan tersebut untuk memastikan bahwa dokter bedah telah mengangkat semua jaringan tidak normal dan hanya jaringan normal yang tersisa.

Konisasi serviks adalah prosedur rawat jalan, yang berarti Anda tidak perlu menginap di rumah sakit. Penyedia layanan kesehatan tersebut kemungkinan akan mengizinkan Anda pulang setelah Anda cukup pulih untuk meninggalkan rumah sakit atau pusat bedah.

Risiko dan Efek Samping Konisasi Serviks

Seperti prosedur medis lainnya, konisasi serviks memiliki beberapa risiko dan efek samping yang perlu dipertimbangkan. Risiko umum yang terkait dengan konisasi serviks meliputi perdarahan, infeksi, dan reaksi alergi terhadap anestesi lokal atau obat-obatan yang digunakan selama prosedur.

Dilansir dari situs WebMD, Biopsi kerucut umumnya merupakan prosedur yang relatif aman, tetapi ada beberapa risiko potensial, termasuk:

  • Perdarahan berat
  • Infeksi
  • Bekas luka pada serviks
  • Serviks yang melemah yang menyebabkan persalinan prematur dan keguguran kehamilan.

Pemulihan setelah konisasi serviks biasanya membutuhkan perawatan yang baik dan perhatian khusus. Dokter akan memberikan instruksi dan panduan terkait perawatan pasca- operasi, termasuk batasan aktivitas fisik, penggunaan pembalut khusus, dan pantauan terhadap gejala atau komplikasi yang mungkin timbul.

Konisasi serviks adalah prosedur medis yang penting dalam diagnosis dan pengobatan kondisi yang berkaitan dengan kanker serviks. Proses konisasi serviks melibatkan pengangkatan jaringan abnormal dari serviks untuk analisis lebih lanjut. Konisasi serviks dapat membantu dalam pencegahan dan pengobatan kanker serviks, serta mengurangi risiko perkembangan penyakit yang lebih serius.

Meskipun konisasi serviks memiliki risiko dan efek samping tertentu, manfaatnya jauh lebih besar dalam menghadapi potensi bahaya kanker serviks. Penting untuk menjaga kesehatan reproduksi dengan melakukan skrining kanker serviks secara teratur.

Kanker serviks adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kehidupan seorang wanita. Namun, dengan melakukan tindakan preventif dan deteksi dini, kita dapat mengurangi risiko terjadinya kondisi ini. Salah satu cara untuk melakukan deteksi dini kanker serviks adalah melalui layanan yang disediakan oleh One Onco. 

One Onco adalah platform kesehatan yang berfokus pada pencegahan dan deteksi dini kanker serviks. Dengan teknologi dan layanan terkini, One Onco dapat membantu Anda melakukan skrining kanker serviks dengan mudah dan akurat. One Onco juga menyediakan fitur layanan belanja sehat yang memungkinkan anda untuk menemukan berbagai produk kebutuhan bagi pasien kanker seperti Nutrican. Jadilah proaktif dalam menjaga kesehatan reproduksi Anda dengan mengambil langkah-langkah preventif yang tepat. 

Jangan menunda-nunda hingga terlambat, deteksi dini adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik. Mari bersama-sama melindungi diri kita sendiri dan orang-orang yang kita cintai dengan melakukan deteksi dini kanker bersama One Onco

Referensi : 

Cooper, D. B., Carugno, J., & Menefee, G. W. (2022, September 12). Conization Of Cervix – StatPearls – NCBI Bookshelf. Conization of Cervix – StatPearls – NCBI Bookshelf. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441845/ 

Bhatla, N., Singhal, S., Dhamija, E., Mathur, S., Natarajan, J., & Maheshwari, A. (2021). Implications of the revised cervical cancer FIGO staging system. The Indian journal of medical research, 154(2), 273–283. https://doi.org/10.4103/ijmr.IJMR_4225_20 

https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/23381-cone-biopsy

https://www.webmd.com/cancer/cervical-cancer/what-is-cone-biopsy