Langkah yang Harus Dilakukan Agar Terhindar dari Kanker Paru

Salah satu faktor risiko utama dari kanker paru adalah kebiasaan merokok. Jika seseorang tidak merokok, bukan berarti orang tersebut tidak memiliki risiko pada penyakit kanker paru. Menurut MayoClinic, selain merokok, ada beberapa hal lain yang bisa menjadi penyebab dari penyakit kanker paru, termasuk salah satunya menjadi perokok pasif, terpapar bahan kimia berbahaya, atau bisa juga karena faktor riwayat kesehatan keluarga.

Dalam memberikan kesadaran betapa berbahayanya kanker paru, tanggal 15 November telah diperingati sebagai Hari Penyakit Paru Sedunia. Yuk, simak beberapa langkah pencegahan kanker paru yang bisa dilakukan berikut ini.

Cara yang Bisa Dilakukan untuk Menghindari Kanker Paru

Secara umum, tidak ada cara pasti yang bisa dianggap sebagai pencegahan terhadap penyakit kanker paru. Akan tetapi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko dari kanker paru, di antaranya adalah: 

1. Tidak Merokok

Rokok adalah salah satu faktor risiko utama dari kanker paru. Menurut penelitian New England Journal of Medicine, jika seseorang berhenti merokok sebelum usia 40 tahun, hal ini dapat membantu mengurangi risiko kematian akibat rokok hingga 90%. Selain itu, berhenti merokok juga salah satu langkah yang bisa dilakukan agar terhindar dari kanker paru dengan menurunkan risiko dua pertiga bagi perokok yang memutuskan untuk tidak merokok di usia 54 tahun.

Oleh karena itu, tidak merokok adalah solusi efektif untuk mencegah penyakit kanker paru. Ada banyak cara untuk menghentikan kebiasaan merokok. Jika merasa kebingungan, silakan berkonsultasi dengan dokter cara apa yang paling tepat untuk terlepas dari kebiasaan menghisap tembakau.

2. Menjauhi Asap Tembakau dan Nikotin

Setelah tidak merokok, adalah hal penting untuk menjauhi asap rokok juga. Pasalnya asap rokok yang dihirup nantinya akan membahayakan kesehatan paru orang lain. Oleh karena itu, salah satu cara yang cukup efektif sebagai pencegahan terhadap penyakit kanker paru adalah menjauhi asap rokok. 

Hal ini dikarenakan asap yang dikeluarkan dan dihirup perokok pasif setara dengan banyaknya asap yang dihirup oleh perokok aktif. Artinya, risiko perokok pasif mengalami kanker paru sama besarnya dengan risiko yang dimiliki oleh perokok aktif.

Apabila merasakan gejala kanker paru, jangan ragu untuk segera memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter. Berkonsultasi dengan dokter juga termasuk upaya pencegahan kanker paru yang bisa dilakukan sejak dini.

3. Jauhi Radiasi Radon yang Tinggi

Selain rokok, salah satu faktor risiko kanker paru adalah radon. Radon merupakan gas yang tidak memiliki bau dan diciptakan oleh pembusukan uranium alami tanah. Satu cara untuk menghindari risiko kanker paru yaitu dengan memeriksa kadar radon di tempat tinggal. Dengan rutin memeriksa paparan radon di lingkungan tempat tinggal, itu adalah salah satu cara untuk mencegah penyakit kanker paru. Jika ternyata kadar radon tinggi, sudah sebaiknya memasang exhaust fan untuk mengeluarkan gas radon dari tempat tinggal.

4. Jaga Diri dari Paparan Karsinogen

Menurut NHSInform, banyak pekerjaan yang menyebabkan tingkat risiko kanker paru cukup tinggi, terutama jika adanya paparan karsinogen secara rutin. Selain tempat kerja yang memang banyak terpapar bahan kimia, tidak jarang para pekerja ini merupakan perokok aktif dan tidak memperhatikan aturan keselamatan pekerja bagi diri sendiri maupun orang sekitarnya.

Jika seseorang bekerja di tempat yang rawan paparan karsinogen, sebaiknya ikuti aturan keselamatan yang ditetapkan oleh tempat kerja. Jangan lupa berhenti merokok mulai dari sekarang sebagai pencegahan terhadap kanker paru.

5. Menambah Asupan Nutrisi yang Sehat

Seperti penyakit lainnya, lebih baik mencegah daripada mengobati. Maka selagi masih sehat, sebaiknya lakukan berbagai pencegahan agar terhindar dari penyakit kanker paru. Dengan mengurangi risikonya, sudah seharusnya dibarengi dengan diet sehat. 

Mulai dari mengkonsumsi buah dan sayur yang tinggi serat serta nutrisi. Cobalah untuk mengurangi konsumsi daging siap saji dan keju yang mengandung fosfat anorganik karena disinyalir dapat meningkatkan potensi kanker paru.

Metode Deteksi Dini Kanker Paru

Deteksi dini merupakan kunci penting dalam menghadapi kanker paru. Dengan melakukan pemeriksaan secara teratur, kita dapat menemukan tanda-tanda awal kanker paru dan meningkatkan peluang kesembuhan. Salah satu langkah preventif yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan layanan yang disediakan oleh One Onco.

One Onco adalah layanan yang mengutamakan deteksi dini kanker paru. Melalui One Onco, Anda dapat melakukan pemeriksaan berkala dengan metode yang akurat dan terkini. Dengan mengandalkan tim medis yang berpengalaman, One Onco akan membantu Anda dalam mendeteksi kanker paru sejak dini, memberikan peluang terbaik untuk pengobatan yang sukses.

Selain layanan deteksi dini, One Onco juga menyediakan berbagai layanan kesehatan untuk mendukung pasien kanker. Salah satunya adalah layanan belanja sehat yang memenuhi kebutuhan nutrisi pasien kanker. Produk seperti Nutrican dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien kanker, membantu meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh selama proses pengobatan.

One Onco juga menawarkan berbagai produk kesehatan kanker lainnya, yang dirancang untuk memberikan dukungan dan perawatan yang holistik. Dengan adanya One Onco, Anda dapat memperoleh bantuan dan dukungan yang komprehensif dalam perjalanan melawan kanker paru.

Mari bersama-sama melawan kanker dengan langkah preventif melalui deteksi dini. Manfaatkan layanan yang disediakan oleh One Onco untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang komprehensif dan dukungan yang Anda butuhkan. Dengan upaya bersama, kita dapat menghadapi kanker paru dengan lebih kuat dan meningkatkan kualitas hidup kita.

Referensi

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lung-cancer/symptoms-causes/syc-20374620

https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/cancer/cancer-types-in-adults/lung-cancer/

https://www.cancercenter.com/cancer-types/lung-cancer/diagnosis-and-detection/screening-guidelines

https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMsa1211128