Kanker Usus Besar – Penyebab, Cara Mencegah, Pengobatan, dan Deteksi Dini

Kanker usus besar adalah salah satu jenis kanker yang sering ditemukan di seluruh dunia. Dilansir dari data yang dirilis oleh Globocan, terdapat sekitar 1.931.590 kasus baru kanker usus besar yang terjadi di seluruh dunia pada tahun 2020.  Penyakit yang juga disebut kanker kolorektal ini terjadi ketika sel-sel yang melapisi dinding usus besar mengalami pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab kanker usus besar, cara mencegahnya, metode pengobatan yang tersedia, dan pentingnya deteksi dini.

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Usus Besar

Kanker usus besar adalah jenis kanker yang terjadi di usus besar (kolon). Kolon merupakan bagian terakhir saluran pencernaan. Dilansir dari Mayo Clinic, kanker usus besar biasanya dimulai sebagai gumpalan sel kecil yang tidak bersifat kanker (jinak) yang disebut polip yang terbentuk di dalam kolon. Seiring waktu, beberapa polip ini dapat berubah menjadi kanker usus besar.

Menurut CDC, biasanya kanker usus besar lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan meningkat seiring bertambahnya usia, akan tetapi kanker ini juga dapat terjadi pada usia berapa pun. 

Faktor risiko lainnya meliputi:

  • Penyakit radang usus seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif.
  • Riwayat kanker usus besar atau polip usus besar dalam keluarga atau pernah menderita penyakit tersebut
  • Sindrom genetik seperti poliposis adenomatosa keluarga (FAP) atau sindrom kanker usus besar non-poliposis herediter (sindrom Lynch).

Selain itu, ada beberapa faktor risiko kanker usus besar yang berkaitan dengan gaya hidup seseorang, seperti:

  • Kurangnya aktivitas fisik secara teratur.
  • Diet yang rendah buah dan sayuran.
  • Diet rendah serat dan tinggi lemak, atau diet tinggi daging olahan.
  • Kelebihan berat badan dan obesitas.
  • Konsumsi alkohol.
  • Konsumsi tembakau/rokok.
kanker-usus-besar

Gejala Umum Kanker Usus Besar

Terdapat beberapa tanda dan gejala yang dapat disebabkan oleh kanker usus besar atau kondisi lainnya. Menurut National Cancer Institute, anda sebaiknya memeriksakan ke dokter jika mengalami salah satu atau beberapa gejala berikut:

  • Perubahan kebiasaan buang air besar.
  • Adanya darah (berwarna merah terang atau sangat gelap) dalam tinja.
  • Diare, sembelit, atau merasa bahwa usus tidak sepenuhnya kosong.
  • Tinja yang lebih kecil dari biasanya.
  • Rasa tidak nyaman di perut yang sering, seperti kembung, perut terasa penuh, atau kram.
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang diketahui.
  • Merasa sangat lelah.
  • Muntah.

Cara Mencegah Kanker Usus Besar

Menurut sebuah studi yang dirilis oleh PubMed, berikut ini adalah beberapa tindakan atau langkah yang bisa Anda lakukan guna mengurangi risiko terjangkitnya penyakit usus besar:

1. Meningkatkan Konsumsi Buah, Sayuran, dan Serat

Serat dikatakan dapat menyerap karsinogen feses, mengoptimalkan waktu proses pencernaan di kolon, mengubah metabolisme asam empedu, menurunkan pH kolon, atau meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek. Sebagian besar studi  telah menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi serat yang lebih tinggi, sayuran, dan buah – buahan, dengan risiko terkena kanker usus besar yang lebih rendah.

2. Mengurangi Konsumsi Daging Merah, Lemak, dan Karbohidrat

Hasil studi menemukan bahwa pria yang mengonsumsi daging sapi, daging babi, atau daging domba sebagai hidangan utama lebih dari 5 kali seminggu memiliki peningkatan risiko kanker usus besar sebesar 3 kali lipat, dibandingkan dengan pria yang mengonsumsi daging-daging ini kurang dari sekali sebulan. Studi tambahan juga mengaitkan konsumsi daging olahan dengan peningkatan risiko yang lebih tinggi.

3. Menghindari Konsumsi Alkohol

Pria yang minum lebih dari 2 minuman beralkohol per hari memiliki risiko kanker usus besar yang 2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan pria yang minum kurang dari 0,25 minuman beralkohol per hari. Hasil studi juga menunjukkan peningkatan risiko adenoma kolorektal dengan konsumsi alkohol yang berlebihan.

4. Tidak Merokok

Konsumsi tembakau melepaskan berbagai senyawa karsinogenik (zat yang diketahui dapat merangsang pertumbuhan sel kanker dalam tubuh, terutama jika dikonsumsi atau terpapar dalam jumlah yang berlebihan), termasuk hidrokarbon aromatik polinuklir, amina heterosiklik, nitrosamin, dan amina aromatik, yang dapat mencapai mukosa usus besar melalui sistem peredaran darah atau penyerapan langsung.

5. Mengurangi Berat Badan dan Lemak Tubuh Berlebih

Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks massa tubuh (IMT) secara langsung berhubungan dengan risiko kanker usus besar, dengan pria pada kelompok IMT tertinggi memiliki risiko hampir 2 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan pria pada kelompok IMT terendah. Obesitas, terutama obesitas sentral, mempengaruhi risiko kanker usus besar. 

Faktor-faktor yang meningkatkan resistensi insulin, seperti obesitas perut dan gaya hidup yang tidak aktif, yang dikombinasikan dengan faktor makanan yang merangsang sekresi insulin, dapat menyebabkan hiperinsulinemia, yang juga meningkatkan risiko kanker usus besar.

Metode Pengobatan Kanker Usus Besar

Jika Anda didiagnosis menderita kanker usus besar, ada beberapa metode pengobatan yang tersedia. Hal ini dapat bervariasi tergantung kondisi pasien, tingkat keparahan dan saran dari tim medis yang menangani pasien tersebut. 

Menurut National Cancer Institute, Terdapat tujuh jenis opsi pengobatan standar yang dapat digunakan:

  • Bedah
  • Ablasi dengan radiofrekuensi – prosedur untuk menghancurkan tumor kecil yang kurang dari 4 cm, alih-alih mengangkatnya dengan operasi
  • Krioterapi – menggunakan suhu dingin yang ekstrem untuk menghancurkan sel kanker
  • Kemoterapi
  • Radioterapi
  • Terapi target – pengobatan yang menargetkan protein yang mengontrol bagaimana sel kanker tumbuh, membelah, dan menyebar
  • Imunoterapi – pengobatan kanker yang membantu sistem kekebalan tubuh dalam melawan kanker

Bagaimana Cara Mendeteksi Kanker Usus Besar Sejak Dini?

Deteksi dini sangat penting dalam mengatasi kanker usus besar. Terdapat beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mendeteksi kanker usus besar secara dini. American Cancer Society membagi metode deteksi kanker usus besar menjadi dua jenis, yaitu:

Tes Berbasis Tinja

  • Tes imunokimia tinja (FIT) 

Tes yang meneliti darah dalam sampel feses Anda

  • Tes darah feses berbasis guaiac (gFOBT) 

Tes yang memeriksa darah tersembunyi di tinja

  • Tes DNA tinja

Tes yang memeriksa sel dalam sampel tinja. Tes ini memeriksa perubahan materi genetik sel, yang juga disebut DNA

Pemeriksaan Visual (Struktural)

  • Kolonoskopi 

Prosedur di mana dokter menggunakan kolonoskop atau teropong, untuk melihat ke dalam rektum dan usus besar Anda

  • Kolonografi CT (kolonoskopi virtual) 

Suatu metode untuk memeriksa bagian dalam usus besar dengan mengambil serangkaian foto rontgen/sinar-x

  • Sigmoidoskopi fleksibel. 

Prosedur yang menggunakan tabung yang fleksibel dengan kamera kecil dan ringan di salah satu ujungnya, yang disebut sigmoidoscope atau teropong, untuk melihat ke dalam rektum dan usus besar bagian bawah

Mendeteksi kanker usus besar sejak dini adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan kita. Dengan mengetahui penyebab, gejala, cara mencegah, dan metode pengobatan yang tersedia, kita dapat mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi diri kita dan orang-orang tercinta disekitar kita.

Untuk mendapatkan pemeriksaan dan skrining kanker usus besar yang akurat dan terpercaya, Anda dapat mempercayakan diri Anda pada One Onco, melalui website One Onco, anda bisa temukan layanan deteksi dini kanker usus besar sebagai langkah awal untuk mencegah dan mendeteksi perubahan kesehatan dalam tubuh anda sebelum terlambat.

Selain itu, One Onco juga menyediakan layanan belanja sehat yang dirancang khusus untuk pasien kanker. Melalui layanan ini, Anda dapat memenuhi kebutuhan nutrisi Anda dengan mudah dan praktis. Produk kesehatan seperti Nutrican, yang merupakan nutrisi khusus bagi penderita kanker, tersedia di One Onco. Anda juga dapat menemukan berbagai produk kesehatan kanker lainnya yang dapat membantu dalam perjalanan penyembuhan Anda.

Jadi, jangan ragu untuk mengambil langkah proaktif dalam menghadapi kanker usus besar. Segera lakukan deteksi dini melalui layanan yang disediakan oleh One Onco. Dengan demikian, Anda dapat memberikan perlindungan terbaik untuk kesehatan Anda dan orang disekitar anda

Segera lakukan deteksi dini kanker usus besar lewat website One Onco, dan temukan layanan belanja sehat yang dibutuhkan untuk perjalanan pemulihan Anda. Jadilah pahlawan kesehatan diri bagi Anda sendiri!

Referensi

Augustyniak, M., & Galas, A. (2022, March 14). Calcium intake may explain the reduction of colorectal cancer odds by dietary selenium – a case-control study in Poland. BMC Nutrition, 8(1). https://doi.org/10.1186/s40795-022-00515-w 

Chan, A. T., & Giovannucci, E. L. (2010). Primary prevention of colorectal cancer. Gastroenterology, 138(6), 2029–2043.e10. https://doi.org/10.1053/j.gastro.2010.01.057 

https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/cancers/10_8_9-Colorectum-fact-sheet.pdf

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/colon-cancer/symptoms-causes/syc-20353669

https://www.cancer.gov/types/colorectal/patient/colon-treatment-pdq

https://www.cdc.gov/cancer/colorectal/basic_info/risk_factors.htm

https://www.cancer.org/cancer/types/colon-rectal-cancer/detection-diagnosis-staging/screening-tests-used.html