KANKER LAMBUNG di Indonesia, Apakah Bisa Dicegah?

Kanker lambung adalah salah satu jenis kanker yang jarang terjadi di masyarakat, namun menjadi penyebab kematian ketiga terbanyak akibat kanker. Gejalanya yang tidak spesifik seringkali membuat deteksi dan pengobatan terhambat karena diagnosis sering ditegakkan pada tahap lanjut. Kanker lambung merupakan penyakit kanker yang menempati peringkat kelima sebagai jenis kanker paling umum di seluruh dunia, namun tingkat kelangsungan hidupnya cenderung rendah.

Kanker lambung muncul dari sel-sel tumor yang berkembang menjadi kanker di dalam lambung, dan pertumbuhannya seringkali berlangsung lambat selama bertahun-tahun. Mayoritas orang yang terkena kanker lambung biasanya berusia di antara 60 hingga 80 tahun. 

Kanker lambung, meskipun sulit sepenuhnya dihindari, bisa diminimalkan risikonya dengan langkah-langkah tertentu:

1. Selain menjaga pola makan yang sehat, seperti mengonsumsi buah, sayur, dan biji-bijian serta menghindari makanan yang terlalu asam atau berlemak, terdapat beberapa metode tambahan untuk pencegahan.

2. Hindari asap rokok
3. Batasi konsumsi alkohol, karena keduanya terkait erat dengan peningkatan risiko terkena kanker lambung.
4. Perhatikan kesehatan lambung dengan memeriksakan diri jika ada gejala infeksi atau masalah lainnya.

5. Berolahraga secara teratur dan menjaga berat badan yang sehat adalah langkah penting lainnya.
6. Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan juga dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga atau mengalami gejala yang mencurigakan seperti:

  1. Nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut atas yang mungkin terasa seperti rasa kembung atau perut terasa penuh.
  2. Rasa mual dan muntah yang sering, termasuk mual atau muntah setelah makan.
  3. Gangguan pencernaan seperti sulit menelan (disfagia) atau merasa ada sumbatan saat menelan.
  4. Perubahan pada kebiasaan buang air besar, seperti konstipasi atau perubahan frekuensi buang air besar.
  5. Penurunan berat badan yang tidak direncanakan.
  6. Anemia atau kekurangan zat besi yang dapat menyebabkan kelelahan dan kulit pucat.
  7. Perdarahan pada saluran pencernaan yang dapat menyebabkan muntah darah atau feses berwarna gelap.

 

Namun, penting untuk diingat bahwa gejala-gejala ini juga dapat terkait dengan kondisi medis lainnya yang bisa jadi bukan kanker lambung. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemerikasaan yang lebih lanjut untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kanker lambung.

 Jangan ragu untuk bicara dengan dokter untuk informasi lebih lanjut dan saran yang sesuai. 

Referensi:

  1. Lee, H., Kim, W., Kang, H., Jang, J., Choi, I., Chun, K., & Kim, S. (2021). Upregulation of LAMB1 via ERK/c-Jun Axis Promotes Gastric Cancer Growth and Motility. International Journal of Molecular Sciences, 22. https://doi.org/10.3390/ijms22020626
  2. https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/10/195550020/waspadai-gejala-kanker-lambung-sejak-dini-apa-tanda-tandanya?page=all 
  3. https://www.kompas.id/baca/ilmu-pengetahuan-teknologi/2021/02/10/kanker-lambung-jarang-terdeteksi-tetapi-mematikan