Infeksi selama pengobatan kanker

Kanker dan pengobatannya dapat melemahkan sistem kekebalan (imun) tubuh. Sistem imun bekerja melawan infeksi oleh kuman, seperti bakteri atau virus. Kanker dan kemoterapi dapat melemahkan sistem imun dengan mengurangi jumlah sel darah putih yang melawan infeksi yang bernama neutrofil. Kondisi ini disebut neutropenia. Ini biasanya terjadi antara 7 hingga 12 hari setelah menyelesaikan setiap dosis kemoterapi, dan dapat berlangsung hingga satu minggu. Ketika sistem imun melemah, maka risiko untuk mengalami infeksi akan meningkat. Oleh karena itu, infeksi merupakan salah satu komplikasi dari kanker dan pengobatannya. Infeksi ini dapat mengancam jiwa jika tidak dideteksi sejak dini dan diobati dengan tepat. Infeksi yang terjadi juga dapat menyebabkan sepsis, yaitu respons ekstrim tubuh terhadap infeksi. Sepsis adalah keadaan darurat medis yang mengancam jiwa. 

Apa yang perlu dilakukan untuk mencegah infeksi selama pengobatan kanker

1. Waspada terhadap demam

Demam yang terjadi selama kemoterapi merupakan keadaan darurat medis yang perlu untuk segera ditangani oleh dokter. Demam bisa jadi satu-satunya tanda bahwa sedang terjadi infeksi. Pasien perlu mengukur suhu setiap kali merasa hangat, memerah, kedinginan, atau tidak enak badan. Hubungi dokter segera jika suhu mencapai 38ºC atau lebih tinggi.

2. Cuci tangan dan jaga kebersihan 

Tangan yang bersih membantu mencegah infeksi. Banyak penyakit menyebar akibat tidak membersihkan tangan, yang bisa berbahaya ketika sedang menjalani kemoterapi karena tubuh mungkin tidak mampu melawan infeksi sebagaimana mestinya. Pasien dan siapa pun yang berada di sekitarnya, termasuk kerabat, dokter, dan perawat, harus sering membersihkan tangan. Gunakan sabun dan air bersih untuk mencuci tangan. Jika sabun dan air tidak tersedia, bisa menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.

Pastikan untuk membersihkan tangan pada saat:

• Sebelum, selama, dan setelah memasak makanan.

• Sebelum makan.

• Setelah pergi ke kamar mandi.

• Setelah menyentuh hidung, batuk, atau bersin.

• Setelah menyentuh hewan peliharaan.

• Setelah menyentuh sampah.

• Sebelum dan sesudah merawat luka atau mengganti kateter atau alat medis lainnya.

Tips lainnya seputar kebersihan antara lain yaitu:

• Gunakan tisu basah antiseptik untuk membersihkan permukaan dan benda yang akan disentuh, seperti gagang pintu atau barang apa pun yang juga digunakan orang lain.

• Jaga kebersihan gigi dan mulut. Sikat gigi dua kali setiap hari menggunakan sikat gigi yang lembut. Tanyakan kepada dokter untuk cara yang paling tepat dan beritahu jika ada luka, nyeri, atau gusi berdarah. Dokter mungkin akan meresepkan obat kumur khusus untuk membantu membersihkan mulut. Jangan gunakan obat kumur berbahan dasar alkohol.

• Jangan melakukan manikur atau pedikur di salon atau spa. Gunakan alat pribadi dan bersih di rumah. Jangan gunakan kuku palsu.

• Jangan mengarungi, bermain, atau berenang di kolam, danau, sungai, atau taman air.

• Kenakan sepatu sepanjang waktu, di rumah sakit, di luar ruangan, dan di rumah. Ini membantu menghindari cedera dan menjauhkan kuman dari kaki.

• Gunakan alat cukur listrik sebagai pengganti pisau cukur untuk menghindari luka. Jangan berbagi pakai alat cukur dengan orang lain.

• Jangan menyimpan bunga segar atau tanaman hidup di rumah atau kamar tidur.

• Jangan membersihkan kotoran atau kandang hewan peliharaan. 

• Jangan menyentuh tanah yang mungkin mengandung kotoran hewan atau manusia.

3. Jaga kebersihan makanan

Infeksi bisa menyebar dari makanan dan minuman. Pastikan semua produk daging dimasak secara menyeluruh untuk membunuh bakteri yang mungkin ada. Buah dan sayuran segar dapat mengandung kuman. Beberapa dokter menganjurkan pasien yang memiliki sistem imun yang lemah agar tidak makan buah atau sayuran segar untuk menurunkan risiko infeksi. Ada pula yang mengizinkan pasien untuk makan buah dan sayuran segar selama mereka dicuci bersih terlebih dahulu. Penting untuk diketahui bahwa meskipun bagian luar buah (seperti kulit buah) tidak dimakan, buah tersebut masih perlu dicuci sebelum dikupas. Jika tidak, kuman bisa masuk ke bagian yang dimakan saat kulitnya dipotong.

4. Hindari kerumunan

Hindari kerumunan orang seperti di sekolah, perjalanan, belanja, acara sosial, dan pertemuan publik. Gunakan masker jika harus berada di sekitar keramaian. Jauhi siapa pun yang sedang demam, flu, atau infeksi lainnya

5. Kenali tanda dan gejala infeksi

Hubungi dokter segera jika melihat salah satu dari tanda dan gejala infeksi berikut:

• Demam

• Kedinginan dan berkeringat

• Perubahan gejala batuk atau timbul batuk baru

• Sakit tenggorokan atau timbul luka pada mulut

• Sesak napas

• Hidung tersumbat

• Leher kaku

• Rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil

• Peningkatan frekuensi buang air kecil

• Keputihan atau iritasi yang tidak biasa 

• Kemerahan, nyeri, atau bengkak di area mana pun, termasuk pada luka operasi dan sekitar alat medis yang terpasang.

• Diare

• Muntah

• Nyeri di perut

• Timbul nyeri baru

6. Minum obat profilaksis apabila diresepkan dokter

Terkadang dokter meresepkan obat antibiotik, antivirus, dan/atau antijamur untuk membantu mencegah infeksi ketika sistem imun pasien sangat lemah meskipun tidak ada tanda infeksi. Obat-obatan ini disebut obat profilaksis. Profilaksis artinya untuk pencegahan infeksi dan hanya digunakan ketika ada risiko yang sangat tinggi terkena infeksi (misalnya saat sistem kekebalan tubuh sangat lemah). Obat profilaksis dihentikan ketika sistem kekebalan tidak lagi begitu lemah. Perlu diketahui bahwa minum antibiotik obat profilaksis tidak selalu mencegah semua infeksi. Ini berarti tetap penting untuk menggunakan 

Referensi :
• Watching for and Preventing Infections [Internet]. 2022 [Cited 2022 May 23]. Available at https://www.cancer.org/treatment/treatments-and-side-effects/physical-side-effects/low-blood-counts/infections/preventing-infections-in-people-with-cancer.html

• Preventing Infections in Cancer Patients [Internet]. 2021 [Cited 2022 May 23]. Available at https://www.cdc.gov/cancer/dcpc/resources/features/preventinfections/index.html