Fakta Literatur Ilmiah Tentang Susu Kanker: Simak Penjelasannya!

Susu telah menjadi bagian penting dari diet manusia selama berabad-abad. Selain menjadi sumber kalsium yang kaya, susu juga mengandung nutrisi penting seperti protein, vitamin D, dan fosfor. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ada kekhawatiran yang muncul mengenai hubungan antara konsumsi susu dan risiko kanker. Artikel ini akan menyajikan beberapa fakta literatur ilmiah mengenai susu dan kanker.

Bolehkah Penderita Kanker Minum Susu?

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari National Cancer Institute, meskipun susu mengandung banyak nutrisi, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam hubungannya dengan kanker. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi susu murni dapat terkait dengan peningkatan risiko terjadinya beberapa jenis kanker tertentu, terutama kanker payudara dan prostat.

Salah satu alasan potensial mengapa susu dikaitkan dengan kanker adalah karena kandungan hormon pertumbuhan dalam susu, seperti insulin-like growth factor 1 (IGF-1). Hormon ini dapat merangsang pertumbuhan sel-sel kanker. Namun, hubungan antara konsumsi susu dan kanker masih dalam tahap penelitian, dan belum ada konsensus yang jelas tentang hal ini.

Beberapa Fakta Literatur Ilmiah Tentang Susu dan Kanker

Kalsium, protein, dan vitamin D dalam susu dapat mendukung kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, jika seseorang dengan kanker dapat mentoleransi susu murni dan tidak memiliki kontraindikasi khusus, konsumsi susu dalam jumlah moderat masih dapat dipertimbangkan. Berikut fakta literatur ilmiah mengenai susu dan kanker:

  • Susu dan Kanker Payudara:

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk meneliti hubungan antara konsumsi susu dan risiko kanker payudara. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam “International Journal of Epidemiology” pada tahun 2017, tidak ada hubungan yang signifikan antara konsumsi susu secara keseluruhan dengan risiko kanker payudara. Namun, penelitian tersebut menemukan bahwa konsumsi susu yang tinggi pada masa remaja dapat berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara pada wanita pra-menopause.

  • Susu dan Kanker Kolorektal:

Kanker kolorektal adalah salah satu jenis kanker yang paling umum di dunia. Beberapa penelitian telah melihat apakah konsumsi susu berhubungan dengan risiko kanker ini. Menurut studi yang diterbitkan dalam “Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention” pada tahun 2019, konsumsi susu fermentasi seperti yogurt terkait dengan penurunan risiko kanker kolorektal. Namun, penelitian ini tidak menemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi susu dalam jumlah tinggi dan risiko kanker kolorektal.

  • Susu dan Kanker Prostat:

Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang umum pada pria. Beberapa penelitian telah mengkaji apakah ada hubungan antara konsumsi susu dan risiko kanker prostat. Menurut sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam “Cancer Causes & Control” pada tahun 2018, konsumsi susu secara umum tidak terkait dengan peningkatan risiko kanker prostat. Namun, penelitian tersebut menunjukkan bahwa konsumsi susu tinggi dalam jumlah tertentu mungkin berhubungan dengan peningkatan risiko kanker prostat lanjut.

  • Susu dan Kanker Ovarium:

Kanker ovarium adalah salah satu jenis kanker yang mempengaruhi wanita. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk meneliti hubungan antara konsumsi susu dan risiko kanker ovarium. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam “International Journal of Cancer” pada tahun 2020, konsumsi susu secara keseluruhan tidak berhubungan dengan risiko kanker ovarium. Namun, penelitian ini menemukan bahwa konsumsi susu tinggi pada masa remaja dapat berhubungan dengan penurunan risiko kanker ovarium pada wanita dewasa.

Berdasarkan fakta literatur ilmiah yang ada, tidak ada konsensus yang jelas mengenai hubungan antara konsumsi susu dan risiko kanker. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi susu tertentu dengan risiko kanker tertentu, sementara penelitian lain tidak menemukan hubungan yang signifikan. Penting untuk dicatat bahwa faktor-faktor lain seperti genetik, gaya hidup, dan faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi risiko kanker. Untuk informasi yang lebih akurat, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis atau ahli gizi yang terkualifikasi.

Dalam upaya menjaga kesehatan dan mencegah penyakit, deteksi dini memiliki peran yang sangat penting. Melalui deteksi dini kanker, kita dapat mengidentifikasi penyakit secara lebih awal dan meningkatkan peluang kesembuhan yang lebih tinggi. Untuk itu, One Onco hadir sebagai solusi untuk memudahkan Anda dalam mendapatkan layanan deteksi dini kanker yang berkualitas.

Selain itu, One Onco juga memberikan kemudahan lain bagi para pasien kanker. Dalam menjalani perawatan dan pemulihan, pemenuhan nutrisi yang baik sangat penting. One Onco menawarkan layanan belanja sehat yang dapat membantu memenuhi berbagai kebutuhan pasien kanker, termasuk produk kesehatan yang khusus dirancang untuk pemenuhan nutrisi pasien kanker, seperti Nutrican dan produk kesehatan kanker lainnya.

Jangan menunda-nunda lagi, karena kesehatan adalah aset berharga yang harus dijaga. Jadilah proaktif dalam menjaga kesehatan Anda, dan One Onco siap membantu Anda dalam perjalanan Anda melawan kanker. Bersama-sama, kita bisa melawan kanker dan menjalani kehidupan yang sehat dan lebih bermakna.

Referensi

https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/diet/calcium-fact-sheet

https://academic.oup.com/ije/article/49/5/1537/6041101

https://aacrjournals.org/cebp/issue/24/1

https://link.springer.com/article/10.1007/s10552-019-01145-7

https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/ijc.33588