Apakah boleh Yoga dan Meditasi jika memiliki kanker?

Memiliki kanker tidaklah lepas dari pemeriksaan imaging yang biasa kita kenal dengan nama MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau CT Scan (Computerized Tomography). Tidak sedikit juga pasien yang mengalami rasa kekhawatiran dan ketakutan baik sebelum maupun setelah pemeriksaan, ataupun sebelum dan sesudah hasil pemeriksaan diketahui. Scanxiety, istilah yang digunakan dalam komunitas kanker untuk menggambarkan kekhawatiran atau ketakutan tersebut. Scanxiety ini tidak hanya terjadi pada orang yang baru saja mengetahui memiliki kanker. Banyak pejuang kanker yang merasa gugup ketika akan melakukan pemeriksaan berkala untuk mengetahui perkembangan kanker yang dimiliki.

Selain scanxiety, gangguan stress, gangguan cemas bahkan gejala depresi sering sekali dialami oleh pejuang kanker. Sebanyak 20% pejuang kanker mengalami gangguan cemas, dan 10% mengalami depresi. Sebanyak 20% pejuang kanker mengalami gangguan cemas, dan 10% mengalami depresi.

Ketika didiagnosis memiliki kanker, tentu ada rasa khawatir ataupun takut yang mendalam dalam menghadapi situasi yang berbeda dari biasanya, seperti harus melakukan berbagai pemeriksaan, jumlah kunjungan ke rumah sakit yang cukup sering, serta melakukan perawatan kanker yang rutin dan insentif.

Tidak sedikit pejuang kanker yang mengkhawatirkan kondisi kesehatannya baik sebelum pemeriksaan, saat melakukan terapi maupun setelah menyelesaikan terapi. Waktu perawatan dan pengobatan yang tidak singkat terkadang juga menjadi pemicu kelelahan mental dan fisik. Untuk itu dukungan keluarga dan kerabat terdekat sangatlah berarti bagi pejuang kanker.

Selain dukungan dari keluarga dan kerabat terdekat, adapun cara untuk menyeimbangkan pikiran, yaitu dengan melakukan yoga. Yoga merupakan salah satu jenis terapi komplementer yang cukup diminati oleh pejuang kanker

Yoga merupakan bentuk latihan pikiran dan tubuh yang sudah dikenal lebih dari 5.000 tahun yang lalu berasal dari India.

Meningkatkan kekuatan, kelenturan, dan pernapasan melalui serangkaian postur dan gerakan adalah bentuk dari aktivitas yoga. Yoga menciptakan harmonisasi antara pikiran, tubuh, dan jiwa untuk membantu merasa lebih tenang. Sehingga latihan yoga ini baik untuk kesehatan raga maupun psikologis. Salah satu alasan utama banyaknya pejuang kanker memilih yoga karena membuat mereka merasa tenang dan nyaman.

Beberapa pendapat pejuang kanker mengatakan, yoga dapat membantu menenangkan pikiran mereka sehingga dapat menghadapi rasa cemas berkaitan dengan kondisi penyakit yang dialami, ataupun pengobatan yang sedang dijalankan. Efek positif pada psikologis yang diperoleh ini juga dapat mengurangi rasa kelelahan, masalah tidur dan depresi.

Sesi yoga dapat berlangsung antara 20 menit hingga 1 jam. Beragam macam gerakan atau postur yoga, baik bisa dilakukan secara berdiri, berlutut, duduk, ataupun berbaring. Gerakan atau postur tersebut dimulai dengan ritme pelan dan lembut bersama dengan menarik napas pelan dan dalam menggunakan pernafasan perut. Selain melakukan gerakan dan postur, dalam latihan yoga juga dapat mencakup relaksasi terpandu seperti meditasi.

Kebanyakan orang membutuhkan beberapa sesi dalam seminggu, namun banyak juga yang merasakan manfaat yoga untuk tubuh maupun pikiran dalam satu sesi saja.

Gangguan cemas, stress, ataupun depresi dapat mempengaruhi kualitas hidup. Berdasarkan penelitian yang sudah ada salah satu terapi yang dapat memberikan dampak positif pada kesehatan psikologis adalah terapi yoga. Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan tetap harus dipertimbangkan dalam pelaksanaan terapi.

Konsultasikan kepada dokter spesialis yang merawat jika ingin mengikuti terapi yoga. Beberapa rumah sakit memiliki informasi terapi yoga yang terpecaya. Yoga bisa dilakukan secara online dirumah ataupun berkelompok, dan pastikan untuk memberi informasi kepada instruktur yoga mengenai kondisi Anda. Berbagi dan komunikasi dengan keluarga, kerabat terdekat mengenai kondisi kesehatan atau pikiran yang dirasakan sangat penting untuk kesehatan mental. Jika rasa perlu, dapat juga berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.  

Referensi:

1. Brainstrust, brain tumour charity. 2022. Scanxiety – Brainstrust, brain tumour charity. [online] Available at: [Accessed 3 February 2022].     

2. Pitman A, Suleman S, Hyde N, Hodgkiss A. Depression and anxiety in patients with cancer. BMJ. 2018;:k1415

3. Yoga [Internet]. Breastcancer.org. 2022 [cited 3 February 2022]. Available from: https://www.breastcancer.org/treatment/comp_med/types/yoga

4. Yoga | Complementary and alternative therapy | Cancer Research UK [Internet]. Cancerresearchuk.org. 2022 [cited 3 February 2022]. Available from: https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/cancer-in-general/treatment/complementary-alternative-therapies/individual-therapies/yoga

5. Yoga | Complementary and alternative therapy | Cancer Research UK [Internet]. Cancerresearchuk.org. 2022 [cited 3 February 2022]. Available from: https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/cancer-in-general/treatment/complementary-alternative-therapies/individual-therapies/yoga

6. Say Yes to Yoga [Internet]. Cancer.org. 2022 [cited 3 February 2022]. Available from: https://www.cancer.org/latest-news/say-yes-to-yoga.html

7. Say Yes to Yoga [Internet]. Cancer.org. 2022 [cited 4 February 2022]. Available from: https://www.cancer.org/latest-news/say-yes-to-yoga.html