Hindari Kebiasaan Berikut Agar Terhindar dari Kanker Usus Besar!

Kanker kolorektal atau kanker usus besar adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel di dinding usus besar atau rektum. Kanker ini terbentuk ketika sel-sel abnormal tumbuh dan berkembang di lapisan dinding usus besar atau rektum, dan kemudian menyebar ke jaringan dan organ lain dalam tubuh.

Kanker kolorektal merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Kanker ini biasanya tumbuh secara perlahan dan memerlukan waktu bertahun-tahun untuk berkembang menjadi kanker yang mengancam jiwa.

Oleh karena itu, penting untuk menyadari faktor risiko kanker usus besar dan melakukan pencegahan dengan menjalani gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur untuk deteksi dini. 

Artikel berikut akan menjelaskan beberapa kebiasaan kurang baik yang dapat meningkatkan risiko kanker dan bagaimana Anda dapat menghindarinya.

  1. Suka Mengkonsumsi Daging Merah dan Daging Olahan

Daging merah dan olahan telah terbukti dapat meningkatkan risiko kanker usus besar karena beberapa faktor. Pertama, daging merah dan olahan mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi. Kedua, daging merah juga mengandung zat besi heme, yang dapat memicu produksi senyawa kimia yang dapat merusak sel usus besar dan menyebabkan peradangan kronis.

Selain itu, saat daging merah dan olahan diproses, misalnya melalui pengasapan, pengawetan, atau pemanggangan pada suhu tinggi, dapat menghasilkan senyawa kimia yang berbahaya seperti nitrat, nitrit, dan amonia, yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.

Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dan olahan dalam jumlah yang tinggi dapat memperburuk kondisi usus besar dan memicu pertumbuhan sel-sel kanker pada usus besar.

Untuk mengurangi risiko kanker usus besar, disarankan untuk mengurangi konsumsi daging merah dan olahan, dan menggantinya dengan makanan yang lebih sehat seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.

Disarankan pula untuk memasak daging pada suhu rendah dan memilih metode memasak yang sehat, seperti merebus atau memanggang pada suhu rendah, dan menghindari metode pemanggangan pada suhu tinggi.

  1. Malas Beraktivitas Fisik Secara Rutin

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan risiko kanker usus besar karena beberapa alasan. Kegemukan atau obesitas telah terbukti sebagai faktor risiko utama kanker usus besar. Orang yang kurang beraktivitas fisik lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, sehingga meningkatkan risiko terkena kanker.

Selain itu, aktivitas fisik yang kurang juga dapat mempengaruhi fungsi usus besar dan metabolisme tubuh. 

Aktivitas fisik yang cukup dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan pergerakan usus, dan mempercepat proses pencernaan. Kurangnya aktivitas fisik dapat memperlambat atau bahkan menghambat proses tersebut, sehingga memungkinkan limbah dan toksin terakumulasi dalam usus besar dan meningkatkan risiko terkena kanker usus besar.

Dengan aktivitas fisik yang teratur, Anda dapat mengurangi peradangan dalam tubuh, termasuk peradangan di usus besar yang dapat memicu pertumbuhan sel-sel kanker. 

Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur untuk mengurangi risiko kanker usus besar. Misalnya dengan berjalan kaki, berlari, bersepeda, atau melakukan kegiatan fisik lainnya minimal 30 menit setiap hari.

  1. Kurang Konsumsi Makanan Kaya Serat

Serat membantu mengatur proses pencernaan dan mempercepat waktu transit makanan melalui usus besar, sehingga mencegah toksin dan limbah untuk terakumulasi di dalamnya.

Kurangnya konsumsi makanan berserat dapat mempengaruhi mikrobiota usus. Mikrobiota usus adalah sekumpulan bakteri baik yang hidup di usus dan membantu mencerna makanan serta menjaga kesehatan usus. 

Makanan berserat yang cukup dapat membantu mikrobiota usus berkembang dan menjaga kesehatan usus. Sedangkan, kurangnya konsumsi makanan berserat dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus dan meningkatkan risiko terkena kanker usus besar.

Selain itu, makanan berserat juga dapat membantu mengurangi peradangan di dalam usus besar yang dapat memicu pertumbuhan sel-sel kanker. Hal ini karena makanan berserat mengandung senyawa antioksidan dan fitokimia yang dapat membantu mencegah kerusakan sel dan mengurangi risiko kanker

Perbanyak konsumsi makanan berserat seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan untuk menjaga kesehatan usus besar dan mengurangi risiko terkena kanker usus besar. Disarankan untuk mengkonsumsi setidaknya 25-30 gram serat setiap hari.

  1. Tidak Mengontrol Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol berlebih dapat merusak sel-sel pada usus besar dan memicu peradangan. Alkohol dapat mengubah kadar asam empedu dan meningkatkan produksi senyawa yang berbahaya seperti radikal bebas, yang dapat merusak DNA dan memicu pertumbuhan sel kanker.

Alkohol berlebih juga dapat menyebabkan peradangan kronis pada usus besar dan dapat mengganggu fungsi hati. Jika hal ini terjadi maka akan memicu terjadinya penyakit hati, yang dapat mempengaruhi metabolisme nutrisi dan meningkatkan risiko terkena kanker.

Risiko kanker usus besar juga meningkat pada orang yang mengkonsumsi alkohol bersamaan dengan merokok, mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat, serta kebiasaan hidup yang tidak sehat lainnya.

Sangat penting bagi Anda untuk menghindari atau membatasi konsumsi alkohol untuk mengurangi risiko. Pemerintah Indonesia merekomendasikan batas maksimal konsumsi alkohol adalah 2 gelas (240 ml) per hari untuk pria dan 1 gelas (120 ml) per hari untuk wanita. 

  1. Terlalu Sering Merokok

Merokok adalah faktor risiko utama bagi berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar. Asap rokok mengandung berbagai senyawa karsinogenik, seperti tar, nikotin, dan karbon monoksida, yang dapat merusak sel-sel pada usus besar dan memicu terjadinya peradangan kronis.

Merokok juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menghambat kemampuan tubuh dalam memperbaiki sel-sel yang rusak. Selain itu, kebiasaan merokok juga dapat mempengaruhi metabolisme nutrisi dan menurunkan kadar vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan usus.

Selain meningkatkan risiko terkena kanker usus besar, merokok juga dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit kardiovaskular, penyakit paru-paru, dan berbagai jenis kanker lainnya. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menghindari merokok atau berhenti merokok untuk mengurangi risiko terkena kanker usus besar serta penyakit lainnya.

Demikian beberapa kebiasaan kurang baik yang mungkin sering Anda jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Selain menghindari beberapa hal di atas, pemeriksaan berkala juga tidak kalah penting dalam upaya mengurangi risiko kanker usus besar.

Kanker usus besar biasanya berkembang secara perlahan-lahan dari polip, dan seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal. Oleh karena itu, tanpa pemeriksaan berkala, kanker usus besar dapat tidak terdeteksi sampai mencapai tahap yang lebih parah dan sulit diobati.

Bersama OneOnco, Anda dapat lakukan deteksi dini kanker usus besar di berbagai fasilitas kesehatan terbaik di seluruh Indonesia. One Onco juga menyediakan fitur belanja sehat yang memudahkan anda untuk mendapatkan berbagai kebutuhan untuk pasien kanker seperti Nutrican. Klik di sini untuk pilih layanan sesuai kebutuhan. 

References:

Colorectal (Colon) Cancer – Cleveland Clinic

What Is Colorectal Cancer? – American Cancer Society

What Are the Risk Factors for Colorectal Cancer? – CDC